• Minggu, 29 September 2024

Usai Viral Remaja Tewas Tenggelam, Pemkot Metro Pasang Banner Imbauan di Irigasi

Selasa, 31 Oktober 2023 - 10.30 WIB
470

Salah seorang petugas Kecamatan Metro Barat mulai melakukan pemasangan banner imbauan di Jaringan Irigasi Primer (JIP) Jalan Jenderal Sudirman, Kelurahan Ganjar Asri. Foto: Arby/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Metro - Pasca viralnya peristiwa tiga remaja tenggelam yang berakibat meninggalnya satu pemuda asal Metro Pusat, Pemerintah Kota (Pemkot) Metro mulai bergerak memberikan imbauan bahaya beraktivitas di sepanjang Jaringan Irigasi Primer (JIP) alias ledeng.

Camat Metro Barat, Triyono mengungkapkan bahwa disepanjang JIP yang melintasi Kecamatan setempat telah bermunculan aktivitas masyarakat mandi dan berendam.

"Jadi untuk di wilayah Metro Barat banyak sekali spot-spot untuk berenang terutama di saluran irigasi, itu terutama di jembatan hitam kemudian di depan palem indah," kata dia saat dikonfirmasi Kupastuntas.co, Selasa (31/10/2023).

Triyono mengaku pihaknya telah melakukan pemasangan banner yang berisi imbauan agar masyarakat terutama anak-anak tidak mandi dan berendam di JIP.

"Kemarin sudah kita pasangi imbauan untuk tidak melakukan mandi di sepanjang aliran irigasi, sehingga itu sebagai bentuk antisipasi minimal mengingatkan mereka untuk tidak sembarangan melakukan kegiatan di aliran irigasi," ujarnya.

Tak hanya itu, Camat Metro Barat tersebut juga mengaku telah mendatangi sejumlah titik irigasi yang menjadi tempat favorit warga untuk berenang.

BACA JUGA: Seorang Remaja Tewas Tenggelam di Saluran Irigasi Metro Selatan, Begini Kronologisnya

"Kemarin kita sudah meninjau lokasi, sebetulnya kita sudah sampaikan kepada warga masyarakat untuk saling mengimbau," bebernya.

"Karena di irigasi primer itu kan dalam, dan di dasar irigasi itu juga ada tanggul-tanggul pemecah arus. Sehingga itu sangat berbahaya. Kita sudah mulai bergerak melakukan pemasangan banner imbauan," pungkasnya.

Terpisah, Walikota Metro, Wahdi meminta masyarakat untuk berhati-hati dalam beraktivitas di sepanjang JIP. Tak hanya itu, ia juga menyarankan agar warga tidak mandi dan berendam di JIP yang memiliki volume air lebih besar.

Dirinya berharap tidak kembali terjadi peristiwa naas yang menyebabkan seorang meninggal dunia karena berenang di Jaringan Irigasi.

"Beberapa waktu yang lalu viral di beberapa sungai, ledeng-ledeng itu, untuk berhati-hati ya karena sudah ada korban. Saya mengingatkan sekali lagi terutama kalau di Dam itu lompat, pengalaman saya kecil itu kejadian juga seperti itu," ungkapnya saat dikonfirmasi awak media.

"Mudah-mudahan kita jaga semuanya jangan sampai ada korban untuk yang mandi di sungai atau ledeng. Karena bagaimanapun juga kita tidak tahu, persyaratan bisa berenang, pakaian dan segala macamnya. Itu saja Saya mengingatkan ya," sambungnya.

Wahdi mengaku telah memerintahkan seluruh Lurah di Metro yang wilayahnya dilintasi JIP untuk berkoordinasi dengan pamong serta para tokoh.

"Saya sudah pesan kepada lurah semua tadi, semua lurah saya sudah pesankan untuk betul-betul berkomunikasi dengan Pamong dan juga tokoh-tokoh masyarakat agar mengingatkan, itu saja," terangnya.

"Itu saya kira musibah dan Saya mengingatkan saja, untuk berhati-hati kepada yang tidak bisa berenang karena di dam itu sering kejadian," tambahnya.

Meskipun begitu, ia menegaskan bahwa Pemkot tidak dapat melakukan pengawasan secara terus menerus di sepanjang JIP. Ia mengharapkan kerjasama dan kesadaran masyarakat untuk menjaga diri dan lingkungannya.

"Pemerintah tidak bisa mengawasi terus-menerus, tapi kesadaran masyarakat dan saya sudah mengimbau kepada lurah lurah semua untuk mengingatkan kepada pamong-pamong, jangan sampai hal itu terjadi lagi ada musibah," tandasnya.

Dari pantauan Kupastuntas.co, kondisi terkini Jaringan Irigasi Tersier (JIT) Jalan Proklamasi, Kelurahan Mulyosari, Kecamatan Metro Barat yang viral mulai sepi pengunjung.

Hal tersebut diduga merupakan dampak dari tewas tenggelamnya salah seorang remaja asal Kelurahan Metro, Kecamatan Metro Pusat di JIP yang merupakan irigasi induk dari JIT Jalan Proklamasi.

Meskipun terdapat penurunan pengunjung, namun pengurangannya tidak terlalu signifikan. Masih terdapat masyarakat yang melakukan aktivitas di kawasan JIP yang berbatasan antara Metro Selatan dengan Kecamatan Metro Barat.

Berkurangnya pengunjung pasca peristiwa tewas tenggelamnya remaja berdampak pada penghasilan sejumlah pedagang.

"Masih ada pengunjung, tapi sedikit nggak sebanyak kemaren. Mungkin karena sekarang juga sudah tidak libur lagi. Kalau di sini kan airnya dangkal jadi masih aman. Kalau di irigasi induk kan memang dalem, jadi berbahaya kalau tidak bisa berenang," ucap Amelia.

Ia mengungkapkan bahwa di JIP kini sudah tidak dikunjungi masyarakat lagi. Namun, untuk lokasi JIT yang viral masih ramai dikunjungi.

"Ya kalau disana sudah tidak ada lagi pengunjungnya, sudah dipasang garis polisi juga. Kalau di irigasi kecil masih ada pengunjungnya walau tidak banyak. Di sini kan aman, airnya tidak dalam," tandasnya.

Diketahui, sebelumnya terdapat tiga remaja tenggelam di Jaringan Irigasi Primer (JIP) yang membuat satu diantaranya meninggal dunia. Ketiga remaja tersebut tenggelam di pintu air JIP atau yang dikenal dengan Dam wilayah Jalan Proklamasi, Kelurahan Sumbersari, Kecamatan Metro Selatan.

Satu diantara tiga remaja yang tenggelam ditemukan dalam kondisi meninggal dunia pada Minggu (28/10/2023) sekitar pukul 18.45 WIB. Seorang remaja yang menjadi korban tenggelam dan meninggal dunia tersebut ialah Usman Abdurrahman (17) warga Jalan Dahlia, RT 044 RW 008 Kelurahan Metro, Kecamatan Metro Pusat.

Sementara, dua rekannya yang selamat masing-masing ialah Megah Zulfahmi (21) warga RT 032 RW 006, Kelurahan Metro, Kecamatan Metro Pusat dan Duta NU Akbar (18) warga Jalan Diponegoro, Kelurahan Hadimulyo Barat, Kecamatan Metro Pusat. (*)