Usai Viral Remaja Tewas Tenggelam, Pemkot Metro Pasang Banner Imbauan di Irigasi
Kupastuntas.co, Metro - Pasca viralnya peristiwa
tiga remaja tenggelam yang berakibat meninggalnya satu pemuda asal Metro Pusat,
Pemerintah Kota (Pemkot) Metro mulai bergerak memberikan imbauan bahaya
beraktivitas di sepanjang Jaringan Irigasi Primer (JIP) alias ledeng.
Camat Metro Barat, Triyono mengungkapkan bahwa
disepanjang JIP yang melintasi Kecamatan setempat telah bermunculan aktivitas
masyarakat mandi dan berendam.
"Jadi untuk di wilayah Metro Barat banyak
sekali spot-spot untuk berenang terutama di saluran irigasi, itu terutama di
jembatan hitam kemudian di depan palem indah," kata dia saat dikonfirmasi
Kupastuntas.co, Selasa (31/10/2023).
Triyono mengaku pihaknya telah melakukan
pemasangan banner yang berisi imbauan agar masyarakat terutama anak-anak tidak
mandi dan berendam di JIP.
"Kemarin sudah kita pasangi imbauan untuk
tidak melakukan mandi di sepanjang aliran irigasi, sehingga itu sebagai bentuk
antisipasi minimal mengingatkan mereka untuk tidak sembarangan melakukan
kegiatan di aliran irigasi," ujarnya.
Tak hanya itu, Camat Metro Barat tersebut juga mengaku telah mendatangi sejumlah titik irigasi yang menjadi tempat favorit warga untuk berenang.
BACA JUGA: Seorang
Remaja Tewas Tenggelam di Saluran Irigasi Metro Selatan, Begini Kronologisnya
"Kemarin kita sudah meninjau lokasi,
sebetulnya kita sudah sampaikan kepada warga masyarakat untuk saling
mengimbau," bebernya.
"Karena di irigasi primer itu kan dalam,
dan di dasar irigasi itu juga ada tanggul-tanggul pemecah arus. Sehingga itu
sangat berbahaya. Kita sudah mulai bergerak melakukan pemasangan banner
imbauan," pungkasnya.
Terpisah, Walikota Metro, Wahdi meminta
masyarakat untuk berhati-hati dalam beraktivitas di sepanjang JIP. Tak hanya
itu, ia juga menyarankan agar warga tidak mandi dan berendam di JIP yang
memiliki volume air lebih besar.
Dirinya berharap tidak kembali terjadi peristiwa
naas yang menyebabkan seorang meninggal dunia karena berenang di Jaringan
Irigasi.
"Beberapa waktu yang lalu viral di beberapa
sungai, ledeng-ledeng itu, untuk berhati-hati ya karena sudah ada korban. Saya
mengingatkan sekali lagi terutama kalau di Dam itu lompat, pengalaman saya
kecil itu kejadian juga seperti itu," ungkapnya saat dikonfirmasi awak
media.
"Mudah-mudahan kita jaga semuanya jangan
sampai ada korban untuk yang mandi di sungai atau ledeng. Karena bagaimanapun
juga kita tidak tahu, persyaratan bisa berenang, pakaian dan segala macamnya.
Itu saja Saya mengingatkan ya," sambungnya.
Wahdi mengaku telah memerintahkan seluruh Lurah
di Metro yang wilayahnya dilintasi JIP untuk berkoordinasi dengan pamong serta
para tokoh.
"Saya sudah pesan kepada lurah semua tadi,
semua lurah saya sudah pesankan untuk betul-betul berkomunikasi dengan Pamong
dan juga tokoh-tokoh masyarakat agar mengingatkan, itu saja," terangnya.
"Itu saya kira musibah dan Saya
mengingatkan saja, untuk berhati-hati kepada yang tidak bisa berenang karena di
dam itu sering kejadian," tambahnya.
Meskipun begitu, ia menegaskan bahwa Pemkot
tidak dapat melakukan pengawasan secara terus menerus di sepanjang JIP. Ia
mengharapkan kerjasama dan kesadaran masyarakat untuk menjaga diri dan
lingkungannya.
"Pemerintah tidak bisa mengawasi
terus-menerus, tapi kesadaran masyarakat dan saya sudah mengimbau kepada lurah
lurah semua untuk mengingatkan kepada pamong-pamong, jangan sampai hal itu
terjadi lagi ada musibah," tandasnya.
Dari pantauan Kupastuntas.co, kondisi terkini
Jaringan Irigasi Tersier (JIT) Jalan Proklamasi, Kelurahan Mulyosari, Kecamatan
Metro Barat yang viral mulai sepi pengunjung.
Hal tersebut diduga merupakan dampak dari tewas
tenggelamnya salah seorang remaja asal Kelurahan Metro, Kecamatan Metro Pusat
di JIP yang merupakan irigasi induk dari JIT Jalan Proklamasi.
Meskipun terdapat penurunan pengunjung, namun
pengurangannya tidak terlalu signifikan. Masih terdapat masyarakat yang
melakukan aktivitas di kawasan JIP yang berbatasan antara Metro Selatan dengan
Kecamatan Metro Barat.
Berkurangnya pengunjung pasca peristiwa tewas
tenggelamnya remaja berdampak pada penghasilan sejumlah pedagang.
"Masih ada pengunjung, tapi sedikit nggak
sebanyak kemaren. Mungkin karena sekarang juga sudah tidak libur lagi. Kalau di
sini kan airnya dangkal jadi masih aman. Kalau di irigasi induk kan memang
dalem, jadi berbahaya kalau tidak bisa berenang," ucap Amelia.
Ia mengungkapkan bahwa di JIP kini sudah tidak
dikunjungi masyarakat lagi. Namun, untuk lokasi JIT yang viral masih ramai
dikunjungi.
"Ya kalau disana sudah tidak ada lagi
pengunjungnya, sudah dipasang garis polisi juga. Kalau di irigasi kecil masih
ada pengunjungnya walau tidak banyak. Di sini kan aman, airnya tidak
dalam," tandasnya.
Diketahui, sebelumnya terdapat tiga remaja
tenggelam di Jaringan Irigasi Primer (JIP) yang membuat satu diantaranya
meninggal dunia. Ketiga remaja tersebut tenggelam di pintu air JIP atau yang
dikenal dengan Dam wilayah Jalan Proklamasi, Kelurahan Sumbersari, Kecamatan
Metro Selatan.
Satu diantara tiga remaja yang tenggelam ditemukan
dalam kondisi meninggal dunia pada Minggu (28/10/2023) sekitar pukul 18.45 WIB.
Seorang remaja yang menjadi korban tenggelam dan meninggal dunia tersebut ialah
Usman Abdurrahman (17) warga Jalan Dahlia, RT 044 RW 008 Kelurahan Metro,
Kecamatan Metro Pusat.
Sementara, dua rekannya yang selamat
masing-masing ialah Megah Zulfahmi (21) warga RT 032 RW 006, Kelurahan Metro,
Kecamatan Metro Pusat dan Duta NU Akbar (18) warga Jalan Diponegoro, Kelurahan
Hadimulyo Barat, Kecamatan Metro Pusat. (*)
Berita Lainnya
-
CV Andyka Cipta Pratama Bantah Tudingan Korupsi Proyek Drainase Jalan Raya Stadion di Metro Timur
Rabu, 25 September 2024 -
Bawaslu Tegaskan ASN Dilarang Terlibat dalam Kampanye Pilkada di Metro
Rabu, 25 September 2024 -
Pasutri Dilarang Daftar Rekrutmen 39 Pengawas TPS se- Metro Barat
Selasa, 24 September 2024 -
Pilkada Metro 2024: Mubaraq Nomor Satu dan Waru Nomor Dua
Senin, 23 September 2024