Seorang Remaja Tewas Tenggelam di Saluran Irigasi Metro Selatan, Begini Kronologisnya
Kupastuntas.co,
Metro - Aparat Kepolisian Sektor Metro Selatan mengungkapkan kronologis peristiwa dan fakta-fakta tenggelamnya
tiga remaja di Jaringan Irigasi Primer (JIP) yang membuat satu diantaranya
meninggal dunia.
Kapolsek
Metro Selatan, IPTU Kosim TR mengungkapkan fakta pertama bahwa ketiga remaja
tersebut tenggelam di pintu air JIP atau yang dikenal dengan Dam wilayah Jalan
Proklamasi, Kelurahan Sumbersari, Kecamatan Metro Selatan.
Fakta
kedua ialah, Satu diantara tiga remaja yang tenggelam ditemukan dalam kondisi
meninggal dunia pada Minggu (29/10/2023) sekitar pukul 18.45 WIB. Seorang
remaja yang menjadi korban tenggelam dan meninggal dunia tersebut ialah Usman
Abdurrahman (17) warga Jalan Dahlia, RT 044 RW 008 Kelurahan Metro, Kecamatan
Metro Pusat.
Sementara,
dua rekannya yang selamat masing-masing ialah Megah Zulfahmi (21) warga RT 032
RW 006, Kelurahan Metro, Kecamatan Metro Pusat dan Duta NU Akbar (18) warga
Jalan Diponegoro, Kelurahan Hadimulyo Barat, Kecamatan Metro Pusat.
Fakta
ketiga, peristiwa tersebut bukan terjadi di Jaringan Irigasi Tersier (JIT)
Jalan Proklamasi, Kelurahan Mulyosari, Kecamatan Metro Barat yang kini sedang
viral, melainkan di Jaringan Irigasi Primer (JIP) Kecamatan Metro Selatan yang
berbatasan dengan JIT yang viral tersebut.
Fakta
keempat, korban meninggal dunia tersebut ditemukan warga sejauh 20 meter dari
lokasi pintu air JIP Metro Selatan, tempat dimana ketiga remaja tersebut
berenang.
Kapolsek
Metro Selatan, IPTU Kosim TR menceritakan bahwa pihaknya mendapatkan laporan peristiwa
tersebut pada Minggu (29/10/2023) sekitar pukul 18.00 WIB.
"Sore
itu Polsek Metro Selatan mendapatkan informasi dari warga Sumbersari Bantul,
bahwasannya ada anak yang tenggelam di irigasi tepatnya di Dam atau Pintu air
bedeng 27," kata dia saat dikonfirmasi kupastuntas.co, Senin (30/10/2023).
Kapolsek
mengungkapkan, berdasarkan keterangan sejumlah saksi, para saksi mendengar
suara minta tolong dari sejumlah remaja yang berenang dilokasi tersebut.
"Dari
keterangan saksi itu, sekitar pukul 17.30 WIB, saat itu saksi hendak pergi ke
sawah untuk mengambil ternak sapi miliknya. Kemudian di pintu air itu saksi
melihat dan mendengar ada anak-anak yang minta tolong kalau ada temannya yang
mandi di bawah pintu air sebanyak tiga anak terbawa arus," terangnya.
"Saat
saksi melihat ke bawah pintu air, ada tiga anak yang terbawa arus air. Kemudian
saksi loncat dari pintu air dan menolong dua anak dengan cara menarik rambut
korban dan di bawa ke pinggir dan kemudian di bantu warga lainnya dan di angkat
ke tanggul," imbuhnya.
Namun
naas, saat satu korban lainnya hendak ditolong justru tidak diketemukan. Korban
baru ditemukan pukul 18.45 WIB.
"Saat
menolong satu anak lagi akan tetapi tidak ditemukan, kemudian di bantu dengan
warga sekitar Sumbersari, selanjutnya pukul 18.45 WIB, korban baru di temukan
dalam keadaan sudah meninggal dunia," ujarnya.
"Adapun
jarak korban di temukan oleh warga lebih kurang 20 meter dari pintu air. Saat
itu sempat di lakukan penutupan pintu air sehingga air surut dan di lakukan pencarian bersama warga dengan
menggunakan alat seadanya," sambungnya.
IPTU
Kosim juga menerangkan bahwa saat korban ditemukan, lalu dibawa ke Rumah Sakit
Muhammadiyah Metro untuk dilakukan tindakan medis.
"Korban
dibawa ke Rumah Sakit untuk mendapatkan pertolongan dan di lakukan visum
Et-Revertum dari dokter di rumah sakit Muhammadiyah. Setelah di nyatakan
meninggal, korban di bawa keluarganya ke rumah duka untuk di makamkan di
Pemakaman Umum Muhamadiyah Kelurahan Purwosari," tandasnya.
Sementara
itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Metro masih belum berkenan menanggapi hal
tersebut. Saat di hendak wawancarai, Wakil Walikota Metro, Qomaru Zaman belum
bersedia memberikan tanggapan.
Sebelumnya,
tiga remaja asal Metro Pusat dikabarkan tenggelam di kawasan irigasi Jalan
Proklamasi yang saat ini tengah viral. Satu dari tiga remaja tersebut
dinyatakan meninggal dunia.
Atas
kejadian tersebut, Polisi mengimbau masyarakat agar tidak menggunakan aliran
air berarus deras sebagai lokasi wisata. Dikhawatirkan anak-anak maupun remaja
bahkan orang dewasa akan terseret arus berujung hilangnya nyawa. (*)
Berita Lainnya
-
CV Andyka Cipta Pratama Bantah Tudingan Korupsi Proyek Drainase Jalan Raya Stadion di Metro Timur
Rabu, 25 September 2024 -
Bawaslu Tegaskan ASN Dilarang Terlibat dalam Kampanye Pilkada di Metro
Rabu, 25 September 2024 -
Pasutri Dilarang Daftar Rekrutmen 39 Pengawas TPS se- Metro Barat
Selasa, 24 September 2024 -
Pilkada Metro 2024: Mubaraq Nomor Satu dan Waru Nomor Dua
Senin, 23 September 2024