• Rabu, 30 April 2025

Kekeringan Air Bersih di Bandar Lampung, Walhi: Pemerintah Harus Antisipasi Kedepannya

Minggu, 08 Oktober 2023 - 15.35 WIB
191

Direktur Eksekutif Walhi Lampung, Irfan Tri Musri. Foto: Dok/kupastuntas.co

Sri

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Bandar Lampung menjadi salah satu daerah yang masuk dalam indeks risiko bencana sedang, akibat dampak kekeringan air pada fenomena El Nino.

Menanggapi hal itu, Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Lampung meminta agar persoalan tersebut dapat diatasi oleh pemerintah setempat. Kedepan agar dapat membuat berbagai strategi dalam mengatasi persoalan kesulitanair bersih ini. 

"Dampak dari El Nino slah satunya debit air yang tentu signipikan. Sehingga ini harus menjadi atensi bagi pemerintah kota Bandar Lampung," ujar Direktur Eksekutif Walhi Lampung, Irfan Tri Musri, minggu (8/10/2023).

Karena jelasnya, air merupakan hak dasar dan pundamental yang tidak bisa dikesampingkan oleh pemangku kebijakan. "Maka dari itu saya kira perlu untuk antisipasi kedepannya," terangnya.

Irfan mengaku, memang kalau bicara kekeringan hari ini agak kesulitan, sehingga dibutuhkan solusi kedepannya. "Karena hari ini banyak masyarakat yang kehilangan akses air bersih," tandasnya.

Baca juga : Dampak El Nino, Bandar Lampung Masuk Indeks Risiko Bencana Sedang

Sementara itu, Manager Advokasi dan Kajian Mitra Bentala Lampung, Mashabi menyampaikan, dampak dari El nino ini sangat luar biasa, kekeringan berkepanjangan dan suhu panas dialami warga kota Bandar Lampung.

Bahkan, informasi dari BMKG El nino akan berlanjut hingga awal tahun. "Kondisi saat ini untuk air permukaan pasti sangat drastis berkurang. Air sumur warga hampir seluruh wilayah kecamatan mengalami kekeringan," ujarnya.

Oleh karenanya, dengan kejadian seperti kondisi kekeringan saat ini menjadi pembelajaran. Maka  kedepan harus ada langkah konkrit untuk antisipasinya.

Baca juga : BPBD Bandar Lampung Suplai Air Bersih ke Tiga Wilayah Terdampak Kekeringan

Pemerintah mesti konsen untuk konservasi air seperti menerapkan pemanfaatan air hujan untuk sebanyaknya masuk ke dalam tanah.

"Jangan sampai ketika hujan, air itu terbuang begitu saja bahkan menyebabkan genanang dan banjir," katanya.

Oleh sebab itu, perbanyak pembuatan embung, sumur resapan dan atau pembuatan lubang resapan biopori di pemukiman. 

"Karena ketersediaan air di dalam tanah bersumber dari air hujan. Maka manfaatkan ketika musim hujan untuk sebanyaknya masuk ke dalam tanah sbg tabungan ketika musim kemarau," pungkasnya. (*)