• Rabu, 30 April 2025

29 ODGJ Direhabilitasi Dinas Sosial Bandar Lampung Sepanjang 2023

Kamis, 05 Oktober 2023 - 20.35 WIB
226

Kepala Bidang Rehabilitasi Dinas Sosial, Sriwati. Foto: Dok/kupastuntas.co

Sri

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Sebanyak 29 orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) direhabilitasi Dinas Sosial (Dinsos) Kota Bandar Lampung sepanjang Januari hingga September 2023.

Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial, Sriwati mengatakan, tahun ini ODGJ yang direhabilitasi mengalami peningkatan sebanyak hampir 50 persen.

"Dimana pada tahun 2022 terdapat 16 ODGJ dan di tahun ini ada 29 ODGJ yang terdiri dari laki-laki 22 dan perempuan sebanyak 7 orang," kata Sriwati, saat dimintai keterangan, Kamis (5/10/2023).

Dari jumlah tersebut jelasnya, yang membahayakan atau anarkis terdapat 3 orang dan itu sudah diamankan.

"Dari jumlah 29 ODGJ yang direhabilitasi itu yang sembuh total belum, tapi ada yang sudah mulai mengarah kesana dengan mereka melakukan ibadah," ungkap Sriwati.

Menurutnya untuk faktornya sendiri, ODGJ yang ditangani ada yang merupakan faktor genetik atau turunan. "Kalau faktor turunan itu agak sulit disembuhkan, tapi kalau selain itu bisa agak cepat," ungkapnya.

Sriwati menambahkan, ODGJ yang dirawat memiliki dua kategori, pertama itu terlantar dan mempunyai keluarga.

"Jika sudah membaik kalau yang memiliki keluarga akan dikembalikan, namun jika itu ODGJ yang terlantar masih menetap di yayasan, karena mau dikembalikan kemana. Maka  dipekerjakan di yayasan tersebut baik bertani dan sebagainya," terangnya.

Baca juga : Resahkan dan Lukai Warga, Satpol PP Bandar Lampung Lakukan Penyisiran Dua ODGJ

Sriwati mengaku, yayasan yang menangani ODGJ di kota Bandar Lampung ada 2 yang bekerjasama dengan pihaknya, yaitu Sinar Jati dan Audia Rahma.

"Kebanyakan kasus ODGJ ini soal depresi karena kemiskinan, tekanan dari keluarga dan lainnya," tandasnya.

Sinta, warga Bandar Lampung menyampaikan, dengan adanya peningkatan ODGJ yang cukup besar persentasenya cukup membuat miris. Karena memang belakangan ini kesehatan mental memang sedang banyak dibicarakan dari berbagai kalangan.

"Jadi menurut saya peningkatan ini juga akibat dari pandemi COVID-19 yang memang membawa dampak besar bagi semua orang," ungkap Sinta. 

Mengapa demikian, karena waktu pandemi kemarin banyak yang kehilangan pekerjaan, roda perekonomian khususnya UMKM turun drastis, tapi biaya hidup semakin besar termasuk adanya tuntutan keluarga dan keinginan hidup layak.

"Ini pastinya bikin stres berat. Kondisi ini makin diperburuk karena ODGJ harus menanggung beban ini sendiri, tidak ada orang yang bisa diajak komunikasi, hingga akhirnya kondisi mental semakin parah dan berakhir ODGJ dikucilkan oleh orang sekitarnya karena gila dianggap suatu hal yang menyusahkan dan memalukan keluarga," ungkapnya.

Sebelumnya, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Bandar Lampung melakukan penyisiran terhadap dua orang yang diduga orang dengan gangguan jiwa (ODGJ), lantaran dua ODGJ dilaporkan kerap membuat resah warga dan satu diantaranya telah melukai warga.

"Kita mendapatkan laporan ODGJ yang meresahkan sebanyak dua titik, pertama di Jalan Ahmad Yani dan kedua di jalan Hayam Wuruk, Golak-Galik. Maka kita langsung turunkan tim ke lokasi," kata KasatPol PP kota Bandar Lampung, Ahmad Nurizki.

Rizki menuturkan, di daerah Golak-galik atau tepatnya di depan di PAUD Amalia Sehati sempat melukai warga dengan dilemparkan batu oleh ODGJ.

"Maka dengan adanya laporan ODGJ itu, kita bersama Dinas Sosial (Dinsos) melakukan penyisiran untuk menertibkan," tutur Rizki. (*)