• Kamis, 24 April 2025

Batal Digelar di Unila, Diskusi Publik dengan Pembicara Roky Gerung Pindah ke GSG Pahoman

Kamis, 14 September 2023 - 11.38 WIB
145

Rocky Gerung, seorang filsuf, akademikus, dan cendekiawan asal Indonesia. Foto: Ist.

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Batal digelar di Universitas Lampung (Unila), diskusi publik BEM Fakultas Ekonomi Busines (FEB) pindah ke Gedung Serba Guna (GSG) Pahoman, Jalan Way Ngarip, Telukbetung Utara, Kota Bandar Lampung, Kamis (14/9/2023) pukul 13.00 WIB.

Adapun yang menjadi pembicara tetap Pengamat Politik Rocky Gerung (RG), Pakar Hukum Rafly Harun, Wakil Ketua KPK 2015-2019 Saut Situmorang, Akademisi Rudi Antoni alias Acil, dan Ahli Ekonomi dan Politik Anthony Budiawan.

"Diskusi publik akan tetap digelar, meski tekanan dan penolakan masih berlangsung, kami tunggu kehadirannya," ujar Ketua BEM FEB Unila, M. Reza Pratama, saat dikonfirmasi.

Menurutnya, diskusi yang bertema 'Menatap Indonesia Maju: Tantangan Masa Depan Global dan Middle-Income Trap' adalah diskusi akademik, bukan kepentingan politik. Namun, Rektorat dan Dekanat FEB tetap melarang diskusi hingga H-1, yakni Rabu (13/9/2023).

Alasan larangannya beragam, mulai soal izin keramaian, khawatir mengganggu kondusifitas kampus, perbedaan pandangan politik, tak adanya narasumber dari pihak pemerintah dan lainnya.

Baca juga : Rocky Gerung Batal Jadi Pembicara Diskusi Publik di Unila, Ini Alasannya

BEM FEB Unila telah menyiapkan diskusi sejak sebulan lalu. H-1 atau Rabu (13/9/2023), Rektorat dan Dekanat tak mengijinkan diskusi tersebut memakai fasilitas Unila yang rencananya di Gedung G Auditorium Pascasarjana FEB.

Pihak Dekanat FEB yang melarang adalah Wakil Dekan III Muslimin, Wakil Dekan II Agri, dan Dekan Prof Nairobi.

"Saya sangat mengharapkan dukungan dari segala aspek atas tindakan ini, agar mahasiswa unila lebih kritis dan lebih berani memperjuangkan hak-hak kemahasiswaan," ujar M. Reza Pratama.

Ia melanjutkan, pihaknya tidak ditungangi dari pihak manapun. "Kami hanya menggelar diskusi untuk menyayat nalar kritis mahasiswa saat ini, mengasah kecerdasan mahasiswa," katanya.

Dia berharap, mahasiswa mencerna kondisi dan situasi saat ini. Pentingnya sebagai Mahasiswa memiliki jiwa kritis, sudah tahu mana yang dikatakan positif dan mana yang negatif.

"Sehingga daya kritis Mahasiswa hari ini semakin meningkat, dan terangsang daya Kritisnya kehadiran tokoh-tokoh nasional dalam diskusi publik bertajuk "Menatap Indonesia Maju: Tantangan Masa Depan Global dan Middle-Income Trap," tutupnya. (*)