Kondisi JTTS Dikeluhkan Pengendara, Begini Saran Pengamat Transportasi
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Akun TikTok Ratujalananmedan mengomentari kondisi Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) yang banyak rusak dan bergelombang sehingga dinilai dapat membahayakan pengendara.
Menganggapi hal itu, Pengamat Transportasi dan Guna Lahan Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) ITERA, IB Ilham Malik mengatakan, pihak yang bertanggungjawab terhadap kerusakan jalan tol ialah Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT).
"BPJT merupakan kepanjangan tanganan dari Kementerian PUPR. Harusnya mereka yang secara rutin melakukan inspeksi terkait dengan seluruh jalan tol yang ada di seluruh Indonesia termasuk jalan tol yang ada di Lampung," kata Ilham, saat dimintai keterangan, Rabu (13/9/2023).
BPJT memiliki peralatan yang lengkap dan memiliki oraganisasi sehingga dapat memberikan perintah kepada berbagai pihak untuk melakukan pengukuran kemulusan jalan tol di Lampung.
"BPJT ini bisa melakukan perintah kepada berbagai pihak untuk melakukan pengukuran terkait dengan tingkat kemulusan permukaan jalan tol. Karena memang tingkat kemulusan ini menjadi sangat penting," jelasnya.
Menurutnya, yang bisa dilakukan pengukuran tidak hanya kemulusan nya saja namun juga kekasaran nya. Hal itu penting dilakukan agar tidak terjadi selip pada roda kendaraan saat melintas di jalan tol.
"Setelah dilakukan pengukuran ternyata kondisi nya tidak bagus dia permukaannya bergelombang dan kekasarannya juga terlalu kasar atau malah terlalu halus maka BPJT bisa memberikan warning kepada pengelola atau operator jalan tol," jelasnya.
Ia berharap agar pihak pengelola jalan tol dapat segera melakukan penanganan sehingga para pengguna jalan bisa merasa aman dan nyaman saat melintas di jalan tol.
"Apalagi kita tahu bahwa tarif tol sekarang ini sudah sangat mahal. Sehingga harapannya tarif yang kita bayar dapat berbanding lurus dengan kondisi jalan tol yang baik sehingga para pengguna jalan bisa aman," terangnya.
Namun lanjutnya, jika memang saat ini kondisi kerusakan jalan tol sudah mulai berkurang. Namun yang saat ini masih menjadi permasalahan adalah permukaan jalan yang bergelombang.
"Dari sisi kerusakan itu sudah mengalami penurunan tapi dari sisi gelombang permukaan jalan dan juga tingkat kekasaran jalan tol nya yang saya kira perlu ada perbaikan di berbagai tempat," kata dia.
Guna mengurangi kondisi jalan yang bergelombang tersebut maka bisa dilakukan rekayasa dengan rigid beton dan dilapisi menggunakan aspal.
"Hal ini dilakukan supaya tingkat gelombang jalannya terjaga. Jadi perlu ada kombinasi secara teknis, selain itu masyarakat juga harus diberitahu kapan perbaikan akan dilakukan dan kapan akan selesai," ungkapnya.
Sebelumnya, Direktur Operasi III PT Hutama Karya, Koentjoro mengatakan, karakteristik tanah yang ada di tol Terpeka sebagian besar adalah rawa sehingga perkerasan jalan yang disarankan dari kajian teknis adalah fleksibel atau hotmix aspal.
"Selama ini banyak yang bertanya kok jalannya bergelombang, kenapa? Karakteristik dari tanah di tol Terpeka itu sebagian besar rawa. Karena kondisinya tersebut akhirnya membuat permukaan jalan tol kurang stabil sehingga terasa bergelombang," ujarnya. (*)
Berita Lainnya
-
Kampanye Terakhir, Ardjuno Gebrak Dua Kabupaten
Sabtu, 23 November 2024 -
Tim Badminton Kemenag Lampung Masuk Babak Semifinal Kejuaraan Korpri Cup 2024
Sabtu, 23 November 2024 -
Kunjungi Universitas Teknokrat Indonesia, Siswa SMAN 1 Palas Antusias Pelajari Metaverse
Sabtu, 23 November 2024 -
Akademisi Unila Ajak Masyarakat Pilih Pemimpin Berdasarkan Rekam Jejak
Sabtu, 23 November 2024