• Sabtu, 07 Juni 2025

Pasca Getaran Magnitudo 5,0, Terjadi Beberapa Kali Gempa Susulan di Pesisir Barat

Rabu, 30 Agustus 2023 - 15.30 WIB
100

Foto: Ist.

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Setelah mengalami gempa bumi dengan magnitudo 5,0 di barat daya wilayah Kabupaten Pesisir Barat (Pesibar), Rabu (30/8/2023) pukul 09.17 WIB, gempa susulan terjadi beberapa kali pada wilayah yang sama hingga pukul 13.36 WIB namun dengan skala lebih kecil dari sebelumnya.

Berdasarkan data informasi dari website BMKG Lampung, gempa bumi susulan pertama terjadi di hari yang sama pukul 09.36 WIB dengan magnitudo 3,2 pada kedalaman 14 Km titik lokasi 96 Km Barat Daya Pesibar.

Tak hanya itu, gempa bumi juga kembali terjadi pada pukul 10.16 WIB dengan magnitudo 3,2 kedalaman 13 Km di titik lokasi 95 Km Barat Daya Pesibar.

Sementara pada pukul 12.24 WIB masih terjadi gempa bumi magnitudo 3 dengan kedalaman 10 Km, lokasi bergeser ke 81 Km Tenggara Pesibar.

Sedangkan pantauan terakhir gempa bumi pada pukul 13.36 WIB berkekuatan magnitudo 3,5 dengan kedalaman 10 Km berada di lokasi 94 Km Barat Daya Pesibar.     

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengungkapkan gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal yang dipicu sesar aktif dasar laut. 

“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser," ungkap Daryono, dalam laporan tertulisnya.

Baca juga : Gempa dengan Magnitudo 5,0 Terjadi di Pesisir Barat Lampung

Atas kejadian itu, ia mengimbau warga untuk selalu mewaspadai kemungkinan terjadi gempa bumi susulan, meskipun BMKG menyatakan bahwa gempa bumi dengan magnitudo 5,0 di barat daya Pesisir Barat tidak berpotensi menimbulkan tsunami.

Kepala Stasiun Geofisika Lampung Utara, Sugeng Prayitno menerangkan, Provinsi Lampung mempunyai keadaan geografis yang kompleks, wilayahnya dilalui jalur bukit barisan dan diapit oleh dua lempeng besar yaitu Lempeng Indo-Australia dan Lempeng Eurasia.

Selain itu berhadapan langsung dengan Samudera Hindia, berada di wilayah pegunungan yang berada pada zona patahan semangko (Sumatra TransformFault Zone) yang membentang sepanjang 1,900 Km dari Aceh hingga Teluk Semangka Lampung.

"Lempeng tektonik Indo-Australia bergerak dari selatan dengan kecepatan antara 6 sampai 14cm/tahun, pergerakan ini sering menimbulkan gempabumi di darat maupun di laut yangdapatmenimbulkan terjadinya tsunami,” jelas dia, melalui buletin geofisika.

Menurutnya, gempa bumi yang dipublikasikan pada wilayah Lampung adalah gempa bumi dengan magnitudo lebih besar dari M 1,0.

Gempa bumi yang terjadi ada yang dirasakan dan tidak dirasakan oleh masyarakat, tergantung dengan magnitudo, kedalaman dan epicenter gempa bumi. (*)