Nelayan di Kalianda Lamsel Menjerit Gegara Limbah Serupa Minyak Mentah

Nelayan di Dermaga Bom Kalianda, Lamsel, keluhkan tumpahan limbah minyak di laut. Rabu (23/8/2023). Foto: Handika/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Lampung Selatan - Para nelayan di Dermaga Bom,
Kelurahan Kalianda, Kecamatan Kalianda, Lampung Selatan (Lamsel) mengeluhkan
tangkapan ikan menurun drastis 3 hari belakangan gegara limbah menyerupai ampas
minyak mentah.
Seorang nelayan perantauan asal Cirebon, Jawa Barat, Rano
mengaku, hasil tangkapan ikan menurun drastis dalam 3 hari belakangan seiring
dijumpai tumpahan menyerupai minyak di perairan laut.
"Sejak 3 hari yang lalu ya. Iya di laut itu banyak kayak solar mengambang seperti minyak di tuang ke air," ujarnya saat ditemui diatas kapal bersandar di Dermaga Bom, Rabu (23/8/2023).
BACA JUGA: Limbah
Hitam Menyerupai Minyak Mentah Setiap Tahun Cemari Pantai Kedua Warna Lamsel
"Pengaruh lah, biasanya ikan layur biasa dapat 6 wadah fiber
sekarang bisa dapat 2 fiber saja sudah untung, sampai mau pulang ke Cirebon.
Nggak drastis-drastis lagi," sambungnya.
Rano menambahkan, saat melaut ia melihat tumpahan limbah dari
perairan laut Kalianda sampai Suak, Kecamatan Sidomulyo dimungkinkan hingga
Teluk.
Untungya, limbah tersebut tak sampai merusak alat tangkap ikan
milik para nelayan.
"Kalau peralatan sih tidak rusak paling pengaruhnya
tangkapan ikan dan pendapatan. Ini aja Tempat Pelelangan Ikan sudah 3 hari
tidak membuka lelang," keluhnya.
Rano yang sudah 25 tahun menjadi nelayan berujar, harus ada yang
bertanggung jawab terhadap tumpahan limbah di perairan laut tersebut.
"Harapannya kalau ada temuan limbah harus dipertanggung
jawabkan lah apa dibersihkan, syukur-syukur dikasih kompensasi," tandas
Rano.
Nelayan lainnya Tarmidi menambahkan, dirinya turut menyaksikan
tumpahan limbah minyak di lautan yang mengakibatkan penurunan hasil tangkapan
ikan.
"Melihat sih kalau minyak mengambang gitu, 3 hari ini.
Berpengaruh, tempo hari kalau 3 hari melaut dapat 2-5 kwintal kalau sekarang
mah kosong ya mungkin pengaruh itulah limbah minyak," singkatnya. (*)
Berita Lainnya
-
Pasar Murah di Sidomulyo Diserbu Warga, Pemkab Lampung Selatan Jaga Daya Beli di Tengah Tekanan Ekonomi
Minggu, 19 Oktober 2025 -
Pagar PT Kaloper Terlalu Maju, Royani Akhirnya Dapat Keadilan Lewat Mediasi Tim Penegakan Perda
Kamis, 16 Oktober 2025 -
Lantik 18 Pejabat di Lampung Selatan, Bupati Egi Tegaskan Jabatan Adalah Amanah
Kamis, 16 Oktober 2025 -
Polisi Bekuk Residivis Curanmor Usai Curi Motor Nelayan di Sidomulyo Lamsel
Kamis, 16 Oktober 2025