Limbah Hitam Menyerupai Minyak Mentah Setiap Tahun Cemari Pantai Kedu Warna Lamsel

Penampakan limbah hitam yang ada di Pantai Kedu Warna, Kelurahan Way Urang, Kecamatan Kalianda, Lampung Selatan. Foto: Handika/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Lampung Selatan - Temuan dugaan limbah ampas
minyak mentah atau ter ditemukan di sepanjang bibir Pantai Kedu Warna,
Kelurahan Way Urang, Kecamatan Kalianda, Lampung Selatan (Lamsel) beberapa hari
belakangan.
Dari pantauan di lapangan, benda berwarna hitam pekat itu
mengeluarkan bau seperti minyak tanah.
Limbah itu ditemukan berserakan di sepanjang bibir pantai
tepatnya di objek wisata Pantai Kedu Warna.
Salah seorang penjaga kebersihan pantai bernama Edi mengaku,
limbah ter mencemari bibir pantai dalam kurun waktu tiga tahun terakhir.
"Kalau orang sini nyebutnya ter, dan ini datangnya
tahunan di tiap bulan Agustus ada limbah seperti ini," ujar Edi saat
ditemui kupastuntas.co, Selasa (22/8/2023).
Edi menyebutkan, limbah ter sudah dua hari belakangan
mencemari obyek wisata Pantai Kedu Warna dan menempel apabila mengenai pakaian.
"Ini baru kemarin sore, pagi belum banyak sore sudah
banyak. Ini kalau dipegang lengket dan meninggalkan minyak, baunya khas seperti
minyak tanah kalau di kain putih warnanya agak coklat," terangnya.
Edi khawatir, limbah tersebut bisa merusak lingkungan hidup
termasuk ikan yang ada di laut.
"Kalau untuk di pantainya berpengaruh untuk pengunjung
karena lengket dan jijik jika menginjaknya, susah hilang, menempel di pakaian
dan sepatu. Kalau terkena panas meleleh, dan menggumpal kalau sudah
dingin," terusnya.
Edi menambahkan, limbah itu sudah ada sejak tahun 2021, bahkan
tahun 2022 lalu, pihak Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pernah
turun langsung ke Pantai Kedu Warna.
"Kemarin Kementerian KLHK datang belum ada jawaban,
kalau yang 2021 lebih banyak limbah ter-nya. Kementerian ngikut kita
menyebutnya ter atau ampas minyak bukan aspal ya, kalau pembuangan minyak
sisa-sisa dari endapannya," urai Edi.
Edi yang bekerja sudah sejak tahun 2019 di Pantai Kedu
Warna, tak tahu saat ditanya darimana datangnya limbah tersebut.
"Nah itu kurang tahu asalnya dari mana, tiap bulan
Agustus pasti ada limbah seperti ini," tandas Edi.
Kabid Penataan dan Peningkatan Kapasitas Dinas Lingkungan
Hidup Lamsel, Ervan Kurniawan mengatakan, pihak dinas sudah turun ke lokasi
penemuan limbah.
"Pagi tadi kami sudah turun ke lokasi untuk mengecek
penemuan limbah, dan selanjutnya kami akan berkoordinasi dengan Dinas
Lingkungan Hidup Provinsi Lampung," singkat Ervan. (*)
Berita Lainnya
-
Petani di Palas Lamsel Resah PBB Naik, BPPRD: Tak Sampai Seratus Persen
Selasa, 06 Mei 2025 -
Ratusan Masyarakat Padati Samsat Kalianda untuk Pemutihan Pajak Kendaraan
Senin, 05 Mei 2025 -
Petani di Palas Lampung Selatan Menjerit Tarif PBB Melejit
Senin, 05 Mei 2025 -
Pemutihan Pajak, Warga Lampung Selatan Keluhkan Bayar Premi Pokok Jasa Raharja Plus Denda
Senin, 05 Mei 2025