• Minggu, 02 Februari 2025

Jadi Langganan Banjir, Warga Way Kerap Tanggamus Berharap Dibangun Bronjong

Minggu, 09 Juli 2023 - 18.33 WIB
157

Sebuah alat berat dikerahkan untuk melakukan penimbunan tanggul Way Kerap yang jebol. Foto: Sayuti/kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Tanggamus - Warga Pekon Way Kerap, Kecamatan Semaka, Kabupaten Tanggamus yang menjadi langganan banjir bandang berharap normalisasi sungai (Way) Kerap disertai pembangunan bronjong.

Harapan tersebut diungkapkan warga menyusul langkah cepat dan darurat yang dilakukan Pemkab Tanggamus melalui BPBD yang melakukan normalisasi sungai dan menutup tanggul yang jebol pasca diterjang banjir bandang pada Kamis (29/6/2023) lalu, dengan campuran batu, pasir dan krokos.

Isnan (31), salah seorang warga Pekon Way Kerap mengatakan, kegiatan normalisasi sungai yang dilakukan BPBD dengan pengerukan memang tepat karena sungai yang mengalami pendangkalan menjadi dalam.

Tetapi perbaikan tanggul sungai yang jebol dengan cara ditimbun dan ditambal material batu bercampur pasir dan krokos dinilai tidak akan lama mampu menahan arus dan luapan air.

"Diterjang banjir sekali atau dua kali saja sudah jebol lagi. Yang tepat adalah pemasangan bronjong atau pembangunan tanggul penahan banjir permanen ," kata Isnan, saat dimintai keterangan, Minggu (9/8/2023) sore.

Baca juga : Tanggul Jebol, Banjir Lumpur Genangi Beberapa Desa dan Akses Jalinbar Tanggamus

Senada dengan itu, Kepala Pekon Way Kerap, Matzurani A. Lumbu mengatakan, agar perbaikan tanggul sungai (Way) Kerap yang jebol dan kritis yang dilakukan BPBD bertahan lama harus ditindaklannjuti dengan pembangunan bronjong.

Karena fungsi bronjong adalah melindungi dan memperkuat struktur tanah di sekitar tanggul Sungai agar tidak terjadi longsor.

"Bagian tepi sungai bisa mengalami erosi akibat arus sungai yang deras dan terus-menerus terjadi. Disini  bronjong akan berfungsi sebagai penjaga tepi sungai dari arus sungai atau banjir sehingga tanggul sungai tidak akan mudah hancur," kata Matzurani, didampingi Ketua BHP pekon setempat, Ansori.

Banjir bandang yang terjadi di hari pertama lebaran Idul Adha, pada Kamis (29/6/2023) lalu mengakibatkan jebol tanggul sungai sepanjang 400 meter lebih.

Jebolnya tanggul sungai tersebut mengakibatkan banjir merendam ratusan rumah warga, ladang yang ditanami aneka palawija dan area persawahan.

"Ada belasan hektar tanaman padi sawah terendam air bercampur lumpur. Akibat dari itu dapat dipastikan petani akan gagal panen, karena tanaman padi rusak," terangnya.

Baca juga : Banjir Bandang di Semaka Tanggamus, 1.177 Rumah Terendam dan 4 Titik Jalan Tak Bisa Dilalui

Aparatur pekon dan masyarakat saat ini masih dihinggapi kekhawatiran terjadi banjir susulan, yang mengakibatkan perbaikan tanggul sungai seadanya tersebut bisa jebol lagi. Mengingat saat ini intensitas curah hujan masih cukup tinggi.

"Disini masih sering turun hujan dengan intensitas cukup tinggi. Untuk itu kami berharap agar dilakukan penguatan tanggul sungai dengan bronjong atau dibangun tanggul permanen," ujarnya.

Oleh karenanya, Matzurani berharap pembangunan bronjong bisa segera dilakukan secepatnya,  sebab saat ini masih musim penghujan sehingga debit air sungai berpotensi mengalami peningkatan. Dengan percepatan penanganan diharapkan permukiman warga dan area persawahan dapat terhindar dari banjir.

Matzurani juga mengucapkan terimakasih kepada Pemkab Tanggamus melalui BPBD yang bergerak cepat melakukan penanggulangan sementara tanggul sungai yang jebol dan kritis dengan penimbunan.

"Kami tetap berharap agar dilakukan pembronjongan. Karena ini juga menyangkut harta dan nyawa, bukan hanya warga Way Kerap tapi juga pekon lain di Kecamatan Semaka," pungkasnya. (*)


Video KUPAS TV : L300 Jatuh Menimpa Mobil Sedan di Pelabuhan Bakauheni