• Minggu, 03 November 2024

Prof Mukri Sebut 22 Persen Warga NU di Indonesia Pilih PDI Perjuangan

Jumat, 30 Juni 2023 - 18.45 WIB
1k

Pengurus Besar Nahdatul Ulama Prof. Dr. Mukri saat menyampaikan arahannya. Foto: Echa/kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) Prof. Dr. Mukri menyebut bahwa 22 persen warga Nahdatul Ulama (NU) di Indonesia menjatuhkan pilihan politiknya ke PDI Perjuangan.

Hal itu disampaikan Prof Mukri saat memberikan sambutan pada kegiatan sarasehan di Kantor DPD PDI Perjuangan Lampung dalam rangka peringatan puncak bulan Bung Karno. Jumat (30/6/2023).

Menurut Mukri, data tersebut merupakan hasil survey dari Kompas yang dilakukan beberapa waktu lalu.

Hasil tersebut menyebutkan bahwa mayoritas penduduk NU memilih PDI Perjuangan untuk pilihan politiknya.

"Ini Kompas loh hasil survey penelitian terakhir dan paling banyak milih PDI Perjuangan karena apa kata mbah Maimun Almarhum PDI Perjuangan sama Islam itu harus satu," kata Mukri saat memberikan sambutan.

Baca juga : DPD PDI Perjuangan Lampung Akan Buka Posko Pengaduan Bagi Masyarakat Terlantar

Ia menambahkan, warga NU mayoritas pasti milihnya PDI Perjuangan, dan hal itu bisa dicek dari hasil survey Kompas.

"Survey Kompas terakhir mengatakan warga NU 22 persen milih PDI Perjuangan karena kalau NU bukan politik praktis, politik NU bagaimana NKRI berlangsung aman terjaga, langgeng," terangnya.

Baca juga : Peringati Puncak Bulan Bung Karno, DPD PDI Perjuangan Lampung Gelar Sarasehan

Menanggapi hal itu, Ketua DPD PDI Perjuangan Sudin menyampaikan, pernyataan tersebut memang sesuai dengan apa yang sudah terjalin selama ini antara PDI Perjuangan dan NU, bahkan seharusnya keberpihakan warga NU ke PDI Perjuangan lebih dari 22 persen.

"Wah tanggapan saya seharusnya lebih dari 22 persen karena apa NU dengan PDI Perjuangan tidak dapat dipisahkan. Kedekatan PDI Perjuangan dengan NU sudah terjalin sejak jaman Bung Karno," ujarnya.

"Pendiri NU itu sudah ada cikal bakal nya dari story nya artinya kedekatan ini sudah terjalin sejak jaman dulu dan semakin dekat lagi sekarang karena harus terus dibina silaturahmi itu yang paling penting," pungkasnya. (*)