• Minggu, 02 Februari 2025

Bimtek di Gisting Tanggamus, Sudin Sebut Petani Tulang Punggung Perekonomian Tanah Air

Jumat, 30 Juni 2023 - 23.32 WIB
1.2k

Ketua Komisi IV DPR RI, Sudin, saat Bimtek di Gisting, Tanggamus, Jumat (30/6/2023). Foto: Istimewa.

Kupastuntas.co, Tanggamus - Ketua Komisi IV DPR RI, Sudin membeberkan penyebab harga komoditas kopi Lampung terkini terbilang melambung cukup tinggi. Misalnya, jenis kopi robusta menyentuh angka Rp38 ribu - Rp40 ribu per kilogram (Kg).

Sudin mengatakan, salah satu penyebabnya dikarenakan sebagian besar negara di belahan Benua Amerika tidak produksi panen. Alhasil, kebutuhan ekspor kopi dalam negeri kian meningkat.

"Kondisi kopi harganya sedang mahal, tapi seperti biasa produksi menurun. Jadi doakan saja di sana (Amerika) supaya jangan panen-panen, sebab kalau di sana mulai panen harga kita bisa turun lagi," kata Sudin, seraya tertawa kecil di hadapan para petani kopi di Gisting, Tanggamus, Jumat (30/6/2023).

Dalam kegiatan Bimtek bertajuk 'Peningkatan Nilai Tambah dan Daya Saingi Hilirisasi Kopi' tersebut, Sudin mengungkapkan, Komisi IV DPR RI bersama Kementerian Pertanian dan jajarannya amat konsentrasi terhadap para pertani, termasuk petani kopi di Lampung.

Pasalnya, petani dikatakan sebagai tulang punggung perekonomian rakyat di Tanah Air. Oleh karena itu, kegiatan semacam ini penting guna meningkatkan kuantitas dan kualitas produksi hasil panen petani.

"Kita tidak kebayang, bagaimana kalau petani se-Indonesia ini mogok. Maka petani itu sangat penting sekali untuk kita," ungkap Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Lampung itu.

Selain itu, kunjungan yang dikemas dalam suasana Bimtek itu sekaligus bertujuan memberitahukan dan mensosialisasikan, ihwal bantuan pemerintah kepada para penggunanya yakni, masyarakat.

"Apa manfaatnya, apa gunanya, bagaimana merawatnya. Kalau sekarang, dengan adanya bimbingan teknis petani dikasih tahu dulu bentuk bantuannya sampai penggunaannya," terang Sudin.


Ia juga menekankan segala bentuk bantuan pemerintah, terlebih dari Komisi IV kepada para petani tidak pernah ada potongan atau permintaan uang dan lain-lainnya.

Oleh karena itu, Sudin mengingatkan, bila ada pihak coba-coba mengiming-imingi bantuan dengan syarat tertentu, apalagi menyangkut permintaan sejumlah nominal uang. Maka hampir dipastikan, itu merupakan tindakan penipuan.

"Jadi kalau ada masalah semacam ini, jangan segan tanyakan kepada kepala pekon sampai ketua DPRD ya bapak/ibu" terangnya.

Baca juga : Bimtek di Ulu Belu Tanggamus, Sudin Minta Petani Melek Teknologi

Selanjutnya Sudin memberikan pengetahuan kepada petani sebelum diberikan bantuan alat mesin pertanian maupun peternakan, guna mengoptimalkan penggunaan maupun penerapan bantuan yang diberikan.

Ia menjelaskan jika Bimtek dilaksanakan mulai dirinya menjabat di Komisi IV, karena selama periode lalu sudah 10 tahun lebih bantuan pemerintah yang diberikan kepada kelompok tani tidak ada yang mengarahkan, sehingga setelah dikasih rusak bahkan hilang.

"Sekarang setelah saya menjabat sebagai Ketua Komisi IV DPR RI, saya balik jadi bimbingan teknis dulu baru diberikan bantuannya," tambahnya.

Sudin minta kepada masyarakat atau para petani untuk mengikuti bimbingan teknis dengan seksama sampaikan kepada kerabat yang belum sempat hadir dalam acara ini.

Sementara Bupati Tanggamus, Dewi Handajani mengucapkan terimakasih kepada Ketua Komisi IV DPR RI Sudin yang telah menyempatkan waktu untuk hadir memberikan arahan kepada masyarakat Kabupaten Tanggamus.

"Kami sangat berterimakasih kepada Bapak Sudin yang sudah sangat baik dan begitu banyak juga memberikan perhatian serta bantuannya untuk Kabupaten Tanggamus. Bapak Sudin adalah sosok yang sangat peduli dan ini bukan kali pertama Beliau datang tetapi sudah tak terhitung lagi dan pastinya datang dengan membawa program-program yang dapat membangun Kabupaten Tanggamus lebih baik lagi," kata Dewi Handajani.

Dewi mengungkapkan, Kabupaten Tanggamus merupakan salah satu daerah penghasil kopi yang cukup berkontribusi di Provinsi Lampung.

"Masyarakat kita ini adalah masyarakat yang mata pencahariannya rata-rata sebagai petani, jadi bisa kita bayangkan kalau produksi kopi kita melimpah kemudian kualitasnya baik dan juga jaringan pemasarannya sampai bisa diekspor pasti dapat meningkatkan keseimbangan disini," ungkapnya.

Dewi berharap dengan adanya bimbingan teknis yang dilaksanakan hari ini dapat diserap dan dimanfaatkan oleh para petani untuk diterapkan sehingga dapat meningkatkan produktivitas pertanian khususnya kopi di wilayah ini.

"Saya lihat para petani sangat antusias untuk mengikuti Bimtek hari ini, saya harap petani dapat menangkap ilmunya maka ikuti bimtek dengan khidmat sehingga dapat diterapkan nantinya untuk kemajuan pertanian di wilayah tercinta kita ini," tandasnya. (*)