• Rabu, 02 Oktober 2024

Pemkot Metro Bakal Sanksi Tegas Guru Terbukti Terlibat Politik Praktis

Selasa, 07 Maret 2023 - 15.38 WIB
267

Wakil Walikota Metro, Qomaru Zaman, saat dimintai keterangan, usai menghadiri peringatan HUT ke-44 UPTD SMPN 3 Metro. Foto: Arby/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Metro - Menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2024, Pemerintah Kota (Pemkot) Metro melarang guru di lingkungan Pemkot setempat terlibat politik praktis dan praktik dukung-mendukung calon kontestan Pemilu.

Hal itu menyusul viralnya video amatir oknum guru di Kabupaten Lampung Tengah (Lamteng) yang dimutasi jauh dari sekolah sebelumnya lantaran diduga terlibat politik praktis.

Hal tersebut ditegaskan Wakil Walikota Metro, Qomaru Zaman usai menghadiri peringatan HUT ke-44 UPTD SMPN 3 Metro di lingkungan sekolah setempat, Selasa (7/3/2023).

"Tolong diperhatikan oleh anda-anda semuanya, kota ini sedang bergerak dalam segmentasi pendidikan, kesehatan dan UMKM serta penguatan yang lain-lain. Saya berharap semuanya akan melakukan yang terbaik di saat-saat kita menjelang tahun politik, tapi kita tetap eksis dan konsentrasi menguatkan kota ini menjadi kota yang terhormat," kata Qomaru.

Ia meminta seluruh tenaga pendidik di Kota Metro dapat berfokus pada upaya mencerdaskan anak bangsa dan tidak ikut dalam kegiatan politik.

"Semua guru di Metro fokus untuk pendidikan, tidak usah main-main politik supaya karirnya bagus. Memberikan keteladanan yang baik, sudahlah yang politik itu biarkan politik," ujarnya.

Baca juga : Viral, Curhatan Guru di Lamteng yang Minta Bantuan Presiden dan Menteri Karena Dimutasi

Qomaru memastikan akan memberikan sanksi tegas kepada setiap guru yang terungkap terlibat dalam kegiatan politik praktis.

"Harus, sesuai dengan aturan kita tegakkan. Kalau guru fokus aja ke dunia pendidikan, menguatkan supaya Metro ini di samping kota berpendidikan juga kota yang sangat kuat di dalam membaca tanda-tanda zaman," ungkapnya.

Dirinya menyebutkan, Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 3 Kota Metro telah diminta melakukan penguatan kepada para guru untuk fokus mentransfer ilmu ke peserta didik.

"Salah satunya apa, saya tawarkan beberapa kemungkinan-kemungkinan masa depan pendidikan. SMP ini kalau tidak ada penguatan dimulai dari kepala sekolah, dewan guru, kemudian komunitas masyarakat maka selesai sudah," bebernya.

"Maka Pak Kepala Dinas Pendidikan tadi saya berikan penguatan, tolong kita tidak hanya menghasilkan murid, selesai sekolah di sini, kemudian di wisuda dan selesai. Tidak begitu, harus diobservasi ke mana nantinya mereka melanjutkan pendidikan dan alumninya bagaimana itu yang salah satunya," sambungnya.

Sementara itu, Qomaru memilih tidak berkomentar ketika ditanya jika para guru nantinya terlibat politik praktis untuk memberikan dukungan kepada Wahdi dan Qomaru Zaman jika kembali mencalonkan diri sebagai kepala daerah.

"Jangan main-main, no komen," tandasnya sembari tertawa kecil meninggalkan awak media.

Sementara Kepala UPTD SMPN 3 Metro, Lusi Andriani memilih pergi meninggalkan lokasi kegiatan saat diminta tanggapan atas pernyataan Wakil Walikota Metro, Qomaru Zaman. (*)

Video KUPAS TV : Progres Coklit Data Pemilih di Lampung Selatan Capai 87,6 Persen