• Minggu, 06 Juli 2025

Debu PT Sinar Laut Logistik Dikeluhkan Warga, Kabid DLH Lamsel: Nanti Kita Cek

Senin, 30 Januari 2023 - 17.35 WIB
399

Debu batu bara di rumah salah seorang warga di Dusun Pulau Pasir, Lampung Selatan. Foto: Ria/kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Lampung Selatan - Kepala Desa (Kades) Rangai Tri Tunggal, Kecamatan Katibung, Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel), Sopyan menyebut akan menindaklanjuti keluhan warga terkait debu stockpile batu bara milik PT Sinar Laut Logistik.

Sopyan membenarkan debu yang dikeluhkan warga berasal dari stockpile batu bara atau tempat penyimpanan batubara milik PT Sinar Laut Logistik.

"Saat diangkut ke truk kan pakai mobil Beko, waktu memuat inilah debunya kocar kacir kemana-mana. Kalau dia menimbun, tidak ada itu debu," kata Sopyan, saat dikonfirmasi kupastuntas.co, Senin (30/1/2023).

Sopyan mengaku aktivitas pemindahan stockpile batu bara ke truk pengangkut sudah ada pemberitahuan ke kepala dusun (Kadus) dan dirinya.

"Iya, sudah ada tembusan ke Desa dan Kadus. Besok sudah selesai, cuma lima atau empat hari. Mungkin besok juga sudah tidak ada debu karena pengapalan (memuat) agak ke atas, kan debu pas angin gede kadang-kadang ke sebelah utara sebelah selatan," timpalnya.

Baca juga : Warga Rangai Tritunggal Lamsel Keluhkan Debu Stockpile Batu Bara Milik PT Sinar Laut Logistik

Menurut pengakuan Sopyan, PT Sinar Laut Logistik sudah duduk bersama dengan warga terkait aktivitas perusahaan dan memberikan santunan.

"Sudah, kalau tidak ada laporan tidak bisa menimbun lah (stockpile batubara). Dia orang di lingkungan situ (Dusun Pulau Pasir), kan disantuni 1 ton beras dan uang Rp5 juta itu sudah sepakat. Cuma keluhan kayak gitu kenapa dia orang mau dikasih kompensasi, harusnya kan ditolak. Kompensasi untuk rakyat kan dipenuhi, itu karena permintaan dari mereka setahu saya," urai Sopyan.

Sopyan meluruskan, selama masa penyuplaian stockpile batu bara kurun waktu tiga bulan terakhir tidak menimbulkan debu.

"Karena ini mau pengapalan, wajar lah. Pengapalan itu pakai beko muat ke truknya, jadi terbang-terbang gitu (debu)," terusnya.

Sopyan menegaskan, jika memang ada warga yang menderita batuk-batuk akibat debu stockpile batubara agar melapor ke dirinya melalui Kadus.

"Karena kan warga saya, kalau sakit saya juga nggak terima kan. Silahkan komplain ke Kadus, nanti Kadus ke saya nanti saya kesana. Nanti diberikan pengobatan, kalau tidak diberikan pengobatan salah dong PT walaupun dikasih kompensasi kalau memang ada yang sakit," tandasnya.

Terkait keluhan warga, Kabid Penaatan dan Peningkatan Kapasitas Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Lamsel, Ervan Kurniawan secara singkat mengatakan akan mengatur jadwal untuk melakukan pengecekan.

"Ok, nanti kita cek, nanti coba saya atur jadwalnya," singkatnya.

Smentara Camat Katibung, Firdaus Adam saat dikonfirmasi belum memberikan jawaban meskipun pesan via aplikasi Whatsapp terkirim. (*)


Video KUPAS TV : Polisi Pastikan Isu Penculikan Siswa SD di Bandar Lampung Adalah Hoaks