• Senin, 28 Oktober 2024

Penggunaan Pupuk Oplosan Bisa Turunkan Produktivitas Pertanian

Kamis, 20 Oktober 2022 - 15.00 WIB
386

Foto: Ist.

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Sekretaris DPD Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Provinsi Lampung, Romulus Prabawa mengungkapkan, penggunaan pupuk oplosan akan memberikan banyak dampak negatif, salah satunya menurunkan produktivitas pertanian.

"Penggunaan pupuk oplosan tentu sangat merugikan petani. Kerugian yang pertama jelas dalam segi biaya. Petani sudah membeli pupuk dengan harga yang mahal tapi ternyata pupuk yang diberikan palsu," kata Prabawa, saat dikonfirmasi kupastuntas.co melalui sambungan telepon, Kamis (20/10/2022).

Ia menjelaskan, petani harus pandai dalam memilih pupuk. Hal tersebut lantaran penggunaan pupuk oplosan yang harganya hampir sama dengan pupuk subsidi tersebut justru menimbulkan dampak negatif terhadap kesuburan lahan pertanian.

"Dampaknya ini bisa merusak kesuburan tanah. Lahan bisa berubah menjadi keras seperti tanah liat sehingga nantinya produksi hasil pertanian bisa menurun. Maka petani harus cermat dalam memilih pupuk yang akan digunakan," terangnya.

Baca juga : Polisi Sita 45,5 Ton Pupuk Oplosan di Lamsel

Ia juga meminta kepada pemerintah daerah dan juga aparat kepolisian untuk menindak tegas para pelaku kejahatan yang mengoplos pupuk demi keuntungan semata.

"Pelaku yang mengoplos pupuk atau pun pestisida harus diberantas dan kami mendukung. Karena sekarang ini kan pemerintah sendang menggalakan pertanian sebagai ketahan pangan. Sehingga jangan sampai petani susah dan rugi," terangnya.

Sementara Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Pemprov Lampung, Kusnardi menjelaskan, maraknya kasus pengoplosan pupuk dan pestisida salah satunya dipengaruhi harga jual pupuk di pasaran yang saat ini terbilang cukup tinggi.

"Jadi orang tergiur memalsukan pupuk demi mendapatkan keuntungan semata," ujarnya.

Selain itu, tim Komisi Pengawas Pupuk dan Pestisida (KP3) yang ada dimasing-masing kabupaten/kota juga harus lebih giat dalam mengawasi, terlebih menjelang musim tanam.

"Dari Pemprov juga begitu, selalu rutin turun ke lapangan. Karena di bulan Desember saat musim tanam biasanya pupuk langka, dan ini dimanfaatkan orang yang tidak bertanggungjawab," katanya.

Ia juga meminta kepada para petani ikut mengawasi, bisa dengan cara melaporkan dugaan pemalsuan pupuk dan pestisida kepada pemerintah daerah atau pun kepolisian.

"Kalau ada yang mencurigakan segera lapor. Karena jika pelaku masih ada kan kita juga yang rugi," pungkasnya. (*)


Video KUPAS TV : Viral! Video Dugaan Penyalahgunaan BBM Bersubsidi di Dermaga Bom Kalianda