Ibu Muda Penganiaya Anak Kandung di Lampura Alami Depresi Ringan

Kepala Dinas Permberdayaan Perempuan dan Anak (DPPA) Kabupaten Lampung Utara Maya Manan. Foto: Dok Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Lampung
Utara - Seorang ibu muda berinisial LF (24) berasal dari Kecamatan Bukit
Kemuning Kabupaten Lampung Utara melakukan tindakan kekerasan menganiaya anak
kandungnya sendiri yang masih balita berusia 15 bulan.
LF (24) menganiaya
anak kandungnya dengan membanting dan menginjak anaknya sambil merekam vidio
menggunakan ponsel genggam dan mengirimkannya ke suami.
Motifnya, adalah untuk
meminta nafkah dari suaminya dengan mengirimkan vidio tersebut melalui akun
facebook, lalu sang suami menyebarkan vidio tersebut.
Atas perbuatan LF, tertanggal Rabu (7/9/2022) Polsek setempat melakukan pengamanan Ibu muda tersebut dan ditetapkan menjadi tersangka pada (9/9/2022), dan kini tengah berada di Mapolres Lampung Utara.
BACA JUGA: Viral
Ibu di Lampura Aniaya Anak Kandung, Direkam dan Dikirim ke Suami
Kepala Dinas
Permberdayaan Perempuan dan Anak (DPPA) Kabupaten Lampung Utara, Maya Manan
mengutarakan, bahwa ibu muda tersebut telah dilakukan pemeriksaan oleh Dokter
Jiwa.
"Berdasarkan
hasil pemeriksaan oleh Dokter Jiwa, sang ibu mengalami sedikit depresi,"
tuturnya, Rabu (5/10/2022).
Anak dari ibu tersebut
kata Maya, saat ini sedang dititipkan ke Yayasan Nurul Mutaqien.
Kanit PPA Satreskrim
Polres Lampung Utara Meta, mengatakan bahwa sang Ibu dalam keadaan sehat secara
fisik di Mapolres Lampung Utara.
"Alhamdulillah
kondisi nya baik dan sehat pak," kata Kanit. (*)
Berita Lainnya
-
Kasus Dugaan Korupsi Renovasi RSUD Ryacudu, Giliran Kadis Kesehatan Lampura Diperiksa
Rabu, 16 April 2025 -
Sekda Meradang 80 Unit Randis Pemkab Lampura Tak Bayar Pajak Dan Didominasi Dinkes, Ini Rinciannya
Jumat, 11 April 2025 -
Usut Dugaan Korupsi Renovasi RSUD Ryacudu 2,1 Miliar Lebih, Direktur dan Anggota DPRD Lampura Diperiksa
Kamis, 10 April 2025 -
SPKLU PLN di Lampung Utara Siap Layani Pengguna Kendaraan Listrik, Begini Kata Pemudik!
Kamis, 03 April 2025