Biaya Masuk Fakultas Kedokteran Unila Minimal Rp 250 Juta untuk Jalur Mandiri

Humas Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) Unila, Muhamad Komarudin, saat dimintai keterangan, Minggu (21/8/2022). Foto: Muhaimin/kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Biaya masuk untuk jalur mandiri di fakultas kedokteran (FK) Universitas Lampung (Unila) ternyata sungguh mahal, yakni calon mahasiswa harus merogoh kocek minimal Rp250 juta.
Wakil Rektor IV Bidang Perencanaan, Kerja sama, dan Teknologi Informasi dan Komunikasi, Prof. Suharso mengatakan, terkait batasan masuk Fakultas Kedokteran di Unila, Sumbangan Pembangunan Institusi (SPI) sebesar Rp250 juta.
"Kemudian para orang tua mahasiswa dipersilahkan melebihi di atas Rp250 juta itu dan itu sah," kata Prof. Suharso, saat dimintai keterangan, Minggu (21/8/2022).
Baca juga : Diperiksa KPK 12 Jam, Asep Sukohar Dicecar 15 Pertanyaan Terkait Kasus Suap Rektor Unila
Ia juga mengungkapkan, untuk kuota penerimaan fakultas kedokteran ada aturan main sesuai akreditasi yang telah ditetapkan oleh pihak internal kampus.
Humas Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) Unila, Muhamad Komarudin menjelaskan, sementara untuk status mahasiswa Fakultas Kedokteran Unila yang masuk melalui jalur mandiri terkait gugur atau tidaknya, pihaknya masih menunggu plt dari kementerian untuk menunjuk Plt Rektor Unila.
"Nanti dari situ akan diambil sikap terkait dengan administrasi penerimaan mahasiswa baru," katanya.
Baca juga : Unila Siap Beri Bantuan Hukum Terhadap Tiga Petinggi Tersangka Suap Penerimaan Mahasiswa Baru
Ia menjelaskan, jika Jalur mandiri SMMPTN-Barat ada Prosedur Operasi Baku (POB) sendiri transparan dan akuntabel. "Yang jelas ketika mereka melakukan itu dan sudah diterima, baru bayar (suap). Tapi itu adalah mereka yang di luar SPI, karena SPI itu legal," ujarnya.
Menurutnya, seperti yang disampaikan oleh KPK, kasus suap tersebut bisa terjadi kaeena proses ijian sendiri SMMPTN-Barat lama, dan sebenarnya keterbatasan komputer di daerah lainnya sehingga prosesnya lama.
"Cuma dari awal proses ujian seolah lebih lama, ke depan bagaimana nanti memperbanyak komputer agar ujian dipersingkat, sehingga proses nego (suap) tidak dilakukan," pungkasnya. (*)
Video KUPAS TV : Rumah Mewah Tersembunyi Milik Rektor Unila Yang Terkena OTT KPK
Berita Lainnya
-
Eva Dwiana Siap Jalankan Arahan Presiden Soal Koperasi dan Pendidikan
Jumat, 15 Agustus 2025 -
PLN UP3 Pringsewu dan Pemkab Pesawaran Jalin Kerja Sama Optimalkan Pemungutan PBJT Tenaga Listrik
Jumat, 15 Agustus 2025 -
Ketua AMPPSI Temui DPR dan Kemendag, Desak Pemerintah Segera Hentikan Impor Tapioka
Jumat, 15 Agustus 2025 -
Mahasiswi Pendidikan Matematika Universitas Teknokrat Indonesia Raih Medali Emas di ISAAC Newton Competition 2025
Jumat, 15 Agustus 2025