• Minggu, 08 Juni 2025

Prof Karomani Optimis PNBP Unila Akan Naik Jadi Rp 400 Miliar di 2022

Selasa, 01 Februari 2022 - 13.21 WIB
709

Rancangan Rumah Sakit Pendidikan Perguruan Tinggi Negeri (RSPTN) dan Gedung Integrated Riset Center (IRC) Universitas Lampung (Unila). Foto: Ist.

Sri

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Rektor Universitas Lampung (Unila), Prof. Karomani optimis Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) Unila pada tahun 2022 akan mencapai Rp400 miliar.

"Hal itu tentu akan mengalami kenaikan yang signifikan, karena pada tahun 2021 PNBP Unila telah capai Rp331,465 miliar, sementara pada tahun sebelumnya Rp277,838 miliar," kata Karomani, saat dikonfirmasi Kupastuntas.co, Selasa (1/2/2022).

Pof Karomani juga mengatakan, pemasukan ini diantaranya bisa diperoleh dari sewa asrama mahasiswa, Uang Kuliah Tunggal (UKT), lalu kerjasama dan devisi bisnis lainnya.

Terlebih, Rumah Sakit Pendidikan Perguruan Tinggi Negeri (RSPTN) dan Gedung Integrated Riset Center (IRC) Universitas Lampung (Unila) akan segera dibangun.

"Semoga semua Detail Engineering Design (DED) bangunan itu terwujud, sehingga kita yakin bisa insyaAllah. PNBP Unila 2022 ini kita rencanakan mencapai Rp400 miliar, dan 2023 akan tembus Rp500 miliar. Dengan catatan, semua kelas di Unila hybrid proses pembelajarannya," ujar Karomani, Selasa (1/2/2022).

Baca juga : Unila Naik Peringkat ke-9 di Indonesia Versi Webometrics

Lanjutnya, dengan 50 ribu mahasiswa yang ada di Unila, maka dengan sistem hybrid maka yang masuk secara bergantian 25 ribu luring dan 25 mahasiswa lainnya Daring.

Menurutnya dengan jumlah mahasiswa itu jika di kalikan Rp5 juta rata-rata UKT mahasiswa  persemester, maka PNBP unila bisa Rp500 miliar di 2023. 

"Kita juga bisa naikkan remunerasi minimal 20 persen dari Rp100 miliar menjadi Rp120 miliar," sambungnya.

Ia juga memaparkan, jika dibuatkan asrama 15 gedung lantai 4 dengan kapasitas 8000 mahasiswa dan ditambah tahun ini satu asrama dari PUPR lalu ditambah lagi dengan yang ada sekarang. Oleh karenanya, total mahasiswa bisa diasramakan di 2024 yaitu 10.000 mahasiswa.

"Dengan jumlah itu, kalo rata-rata sewanya Rp5 juta pertahun, maka Badan Pengelola Usaha (BPU) Unila akan dapat 50 miliar pertahun dari sewa asrama. Belum dari makanan kantin dan cuci pakain mahasiswa, boleh jadi hampir Rp100 miliar kita dapat dari urusan ini saja belum dari kerjasama dan devisi bisnis lainnya," ungkapnya.

Sehingga jelasnya, dari perhitungan itu di 2025 PNBP Unila sudah bisa tembus pada angka Rp700 miliaran dan 2025 Unila bisa membangun hotel, mall appartemen dan lainnya dengan kekuatan sendiri sebesar Rp600 miliar. 

"Kemudian di 2026 PNBP Unila kita yakin bisa menembus angka Rp1 triliun dengan mahasiswa 60 ribu. Semoga bisa diwujudkan siapapun rektornya nanti. Mimpi besar ini sudah kita hadirkan saat ini," terang Karomani.


Sementara, Pengamat Pendidikan Unila, Undang Rosidin menilai, untuk Unila menuju Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTNBH) jadi memang dengan nanti perubahan itu, Unila bisa melakukan berbagai peluang.

"Seperti selama ini kita masih menggunakan kegiatan pelatihan dan pertemuan masih menggunakan tempat di luar Unila, nantinya Unila malah bisa menyediakan pertemuan untuk yang lain," ucap Undang Rosidin.

Selanjutnya, bagi mahasiswa yang tempat tinggalnya jauh baik dari luar provinsi maupun dari luar negeri itu mereka bisa menginap di apartemen yang disediakan itu.

"Sehingga mereka betah tinggal di Unila. Lalu mahasiswa yang hendak berbelanja sekarang bisa terpusat di Unila tidak lagi keluar. Maka ini optimal sekali dalam menyediakan dibidang usaha untuk memenuhi kebutuhan sivitas akademika Unila," jelasnya.

Ia juga menjelaskan, dengan adanya apartemen nantinya dari pada mahasiswa ngekos yang keamanannya belum tentu terjamin, maka bisa di situ, dan bagi orang tua mahasiswa yang datang ke Bandar Lampung mencari penginaman maka bisa di apartemen itu.

"Artinya di satu sisi bisa menambah pendapatan Unila, dan disisi lainnya juga dapat memberikan kemudahan pada para mahasiswa dan dosen untuk akses kegiatan di Unila," tandasnya. (*)


Video KUPAS TV : KANTOR DINAS PENDIDIKAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KOTA METRO KEBAKARAN