Jadi Metode Pembelajaran Baru, Ini Penjelasan Kemendikbudristek Soal Kurikulum Prototipe

Plt. Kepala Pusat Kurikulum dan Pembelajaran Kemendikbudristek, Zulfikri (kiri) saat diwawancarai awak media di sela acara workshop pendidikan, di aula kantor LPMP Lampung, Kamis (23/12/2021). Foto: Erik/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Kurikulum prototipe menjadi metode pembelajaran terbaru yang dipersiapkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI.
Plt. Kepala Pusat Kurikulum dan Pembelajaran Kemendikbudristek, Zulfikri mengungkapkan, disusunnya kurikulum prototipe ini dalam rangka pemulihan pembelajaran sebagai dampak jangka panjang dari pandemi Covid-19 dan faktor lainnya.
Zulfikri menilai, kurikulum prototipe ini akan konsentrasi pada pengembangan potensi akademik dari peserta didik.
Hal itu karena ia melihat sejauh ini masih sedikitnya peluang bagi anak untuk mengembangkan potensi, bahkan kemungkinan anak itu sendiri belum mengenal apa sebenarnya potensi yang dimilikinya.
Baca juga : Lampung Siap Sambut Kurikulum Prototipe
Adapun misi utamanya dalam kurikulum ini adalah menyederhanakan kepadatan konten yang sudah ada pada kurikulum 2013, menyederhanakan administrasi pembelajaran dan lebih konsentrasi mengembangkan pembelajaran yang lebih kreatif.
"Mengurangi konten dan administrasi yang rumit sehingga guru bisa bisa mendampingi anak dan memberikan ruang yang seluas luasnya untuk berkarya, sehingga si anak tanpa dia sadari dia akan mengenali potensi-potensi akademik yang ada di dalam diri mereka," kata Zulfikri.
"Inilah yang menjadi jaminan masa depan mereka sehingga mereka bisa mengembangkan dengan leluasa," timpal Zulfikri saat menghadiri workshop pendidikan terkait sosialisasi buku dan kurikulum dalam rangka pemulihan pembelajaran, di aula kantor LPMP Provinsi Lampung, Kamis (23/12/2021).
Sedangkan terkait proses penilaian terhadap siswa saat penerapan kurikulum prototipe nanti, dia menyebut bahwa diterapkan penilaian yang menjadi bagian dari proses pembelajaran sehingga pembelajaran itu betul-betul bisa berjalan dengan efektif.
"Jadi bukan menjustifikasi, sehingga kita tahu anak itu butuh apa dan kualitas anak dari waktu ke waktu bisa kita lihat. Penilaian dalam rangka memberdayakan anak sebenarnya dalam meningkatkan kualitas belajar. Jadi bukan untuk memvonis," jelas dia.
"Setiap anak itu punya keunikan potensi yang tidak bisa kita tentukan sampai berapa tinggi capaian potensinya. Dan kurikulum prototipe ini mengacu pada standar kompetensi lulusan pada kurikulum sebelumnya," imbuhnya.
Dia berujar, pihaknya melihat grafik penerimaan terhadap kurikulum prototipe semakin naik. Karena dari penyederhanaan konten pembelajaran dan penyederhanaan administrasi akan dapat membahagiakan guru dan siswa.
"Kurikulum prototipe akan di launching pertengahan Januari mendatang. Kita melakukan asesmen nasional, survei karakter, survei lingkungan, dan Lampung menjadi daerah ketiga yang kita kunjungi untuk persiapan itu," ungkapnya. (*)
Video KUPAS TV : PEMERINTAH METRO TARGETKAN IPM NAIK 88 PERSEN
Berita Lainnya
-
Indosat Ooredoo Hutchison Catatkan Laba Bersih dan ARPU yang Progresif di Kuartal I 2025 di Tengah Kondisi Pasar yang Menantang
Rabu, 30 April 2025 -
Pemprov Lampung Bentuk Satgas Mitigasi dan Pengendalian Banjir
Rabu, 30 April 2025 -
Polisi Gadungan Peras Wanita Warga Bandar Lampung, Ancam Sebar Video Syur Korban
Rabu, 30 April 2025 -
692 Peserta Tak Hadir UTBK-SNBT di Unila
Rabu, 30 April 2025