• Kamis, 01 Mei 2025

Lampung Siap Sambut Kurikulum Prototipe

Kamis, 23 Desember 2021 - 12.19 WIB
430

workshop pendidikan terkait sosialisasi buku dan kurikulum dalam rangka pemulihan pembelajaran, di aula kantor LPMP Lampung, Kamis (23/12/2021). Foto: Erik/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Provinsi Lampung siap menyambut kurikulum prototipe yang tengah dipersiapkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia.

Pernyataan itu disampaikan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung, Sulpakar saat menghadiri workshop pendidikan terkait sosialisasi buku dan kurikulum dalam rangka pemulihan pembelajaran, yang diselenggarakan di aula kantor Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Provinsi Lampung, Kamis (23/12/2021).

Menurut Sulpakar, kurikulum prototipe ini tidak signifikan mengalami suatu perubahan dari kurikulum 2013, tetapi lebih mengembangkan potensi siswa. Sehingga siswa diberi pilihan pembelajaran sesuai minatnya.

"Dari kelas 11 itu anak-anak bisa memilih jurusan yang ia inginkan. Oleh karenanya kalau benar seperti itu nanti, kita sangat setuju, karena dari awal potensi anak sudah kita arahkan, jadi tidak secara umum lagi, tetapi sudah menjurus sesuai apa yang diinginkan oleh anak," ujar Sulpakar.

Meskipun kurikulum prototipe ini bukan merupakan sesuatu yang diwajibkan secara nasional, tapi sesuai dengan konsep merdeka belajar beberapa sekolah yang mempunyai keinginan nantinya akan mengaspiratif. Pihaknya juga akan petakan sekolah-sekolah mana yang bersedia melaksanakan kurikulum yang baru ini.

Terkait kekhawatiran ada guru yang tidak mendapatkan mata pelajaran, hal itu sudah ia tanyakan kepada Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, dan dipastikan tidak ada masalah.

"Tadi saya sudah tanya terkait dimungkinkan ada guru yang tidak dapat mata pelajaran, itu akan diatur teknisnya dari kementerian, tidak ada masalah," jelas Sulpakar.

Di lokasi yang sama, Ketua Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Syaiful Huda menyatakan dirinya setuju untuk dilakukan pembaharuan kurikulum termasuk kurikulum prototipe.

Kata Syaiful, harus diakui bahwa kurikulum 2013 itu padat konten, sedangkan saat ini percepatan perubahan zaman tidak memungkinkan lagi paradikma padat konten pembelajaran ini dapat dipertahankan. Covid -19 menurutnya mempercepat segalanya, penyelenggaraan pembelajaran harus sudah siap secara dalam jaringan (Daring).

"Oleh karena itu lah di zaman perubahan yang cepat adalah sedikit konten tapi peserta didik memahami apa yang disampaikan. Saya mendukung kurikulum prototipe yang sudah disiapkan kementerian," ucap Syaiful.

Ia pun mengajak Provinsi Lampung harus siap beradaptasi dengan perubahan zaman dalam proses pembelajaran.

Syaiful juga sempat menanyakan kepada para audiens dari kepala sekolah yang hadir pada workshop tersebut apakah setuju dengan penyederhanaan mata pembelajaran? Dan serentak menjawab setuju.

Lebih lanjut dia mengungkapkan, setelah ditimbang oleh komisi X dan kementerian terkait, kurikulum prototipe ini tidak akan diberlakukan secara menyeluruh, melainkan sifatnya adalah pilihan dan tidak wajib.

"Masa transisinya paling tidak dua tahun, setelah itu kita lihat hasilnya baru kita putuskan apakah diputuskan langsung atau masih optional," kata dia.

Karena masih pilihan, menurutnya pasti ada gap antara sekolah yang menerakan kurikulum prototipe dan kurikulum 2013. Hal ini tentu menjadi tugas dari kementerian.

"Bagaimana sekolah yang belum siap harus diurus, tidak bisa dibiarkan, ada afirmasi budget sekolah yang menerapkan 2013 untuk bisa mengejar menerapkan kurikulum prototipe," pungkasnya. (*)


Video KUPAS TV : KUASA HUKUM TERDAKWA MINTA PEMERIKSAAN SAKSI AHLI, SIDANG KORUPSI BENIH JAGUNG MASIH BAKAL BERLANJUT