Paguyuban Nuwo Intan Metro Angkat Bicara Soal Keluhan Pedagang

Suasana sore di Central Kuliner Siap Saji Nuwo Intan, Jalan AH Nasution, Metro Pusat yang terlihat sepi aktivitas. Foto: Arby/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Metro - Pengurus paguyuban pedagang Central Kuliner Siap Saji Nuwo Intan Kota Metro, membantah tudingan negatif pada pengelolaan kedai pedagang setempat. Terlebih soal tuduhan adanya pungutan dana Rp300 ribu yang ditarik dari pedagang.
Ketua Paguyuban Pedagang Central Kuliner Siap Saji Nuwo Intan, Sri Sundari menegaskan bahwa tudingan atas pungutan uang keamanan sebesar Rp300 Ribu per bulan tidak benar alias Hoax.
"Tidak ada penarikan biaya sebesar tiga ratus ribu rupiah. Kalau seratus lima puluh memang ada, tapi itu sesuai kesepakatan dengan pedagang," kata Sri Sundari, Selasa (16/11/2021).
"Karena sebelum diminta sumbangan, pedagang diajak kumpul, dan pedagang tidak merasa keberatan karena memang untuk membayar keamanan," timpalnya.
Baca juga : Lapor ke PWI, Pedagang di Nuwo Intan Metro Keluhkan Penyekatan Lapak
Pengurus paguyuban tersebut juga memberikan klarifikasi atas tudingan tiga pedagang di lingkungan Nuwo Intan. Ia menyebutkan bahwa tidak pernah melakukan pemaksaan terhadap pedagang yang berjualan di Nuwo Intan.
"Tidak pernah ada paksaan dalam konsep kemajuan centra kuliner nuwo intan Kota Metro, kita berupaya memberikan hak yang adil dalam pembagian kapasitas kedai. Memeriksa bertiga ini memang susah diajak koordinasi. Tidak seperti pedagang lainnya," ujarnya.
Sementara, Pembina Paguyuban pedagang Central Kuliner Siap Saji Nuwo Intan, Prayudi M Sholeh mengatakan, penyekatan lapak pedagang dilakukan agar seluruh pedagang di Nuwo Intan mendapatkan hak yang sama dalam menjajakan dagangannya.
"Terkait penyekatan, memang benar, tapi dengan tujuan agar semua pedagang punya hak yang adil, satu pedagang mendapatkan satu tempat lapak, dengan tujuan agar adil dan lebih tertata. Jadi tidak ada satu pedagang dapat dua tempat seperti kemauan Subhan," ucapnya.
Ketika ditanya soal penarikan sejumlah uang dengan alasan keamanan, ia mengatakan bahwa iuran yang di sampaikan kepada para pedagang tidak dipatok sehingga tidak menjadi beban baru bagi para pedagang.
"Lalu terkait penarikan biaya keamanan itu tinggal kesanggupan para pedagang. Kita tidak memaksakan mau memberikan atau tidak, karena peralatan dangang centra kuliner nuwo intan biar aman maka harus dijaga. Dan hanya tiga pedagang itu saja yang menolak semua program dari Paguyuban nuwo intan, padahal itu demi kemajuan," terangnya.
Bahan, pihaknya menyayangkan tiga pedagang itu yang tidak pernah mau diajak berkoordinasi terkait pengelolaan pedagang di Nuwo Intan.
"Mereka bertiga ini tidak pernah mau kalau diajak ngumpul untuk koordinasi. Padahal tujuan koordinasi itu untuk kemajuan bersama. Sementara pedagang yang tidak ada masalah," ucapnya di amini pedagang lainnya. (*)
Video KUPAS TV : RUDAPAKSA PENUMPANG, POLISI TANGKAP SUPIR TRAVEL GELAP
Berita Lainnya
-
Polisi Tangkap 14 Pelaku Kejahatan di Metro Lampung
Jumat, 16 Mei 2025 -
Dinkes Temukan 318 kasus DBD di Metro Lampung Dalam 5 Bulan
Jumat, 16 Mei 2025 -
Viral, Pencuri Motor Bersenpi Gagal Beraksi di Toko Multi Mart Metro
Kamis, 15 Mei 2025 -
Menteri P2MI Sidak LPK Jiema Japan, Pemkot Metro Perketat Pengawasan
Kamis, 15 Mei 2025