• Senin, 07 Juli 2025

Pengamat Ekonomi Menilai Pembatasan Solar Subsidi Berdampak Pada Perekonomian Masyarakat

Minggu, 17 Oktober 2021 - 20.36 WIB
219

SPBU Z.A Pagar Alam atau Samping Universitas Muhammadiyah Lampung, yang tertulis kosong, Minggu (17/10/2021). Foto: Sri/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Pengamat Ekonomi dari Universitas Lampung (Unila), Yoke Muelgini menilai, pembatasan pengiriman solar yang dilakukan oleh Pertamina akan berdampak pada perekonomian masyarakat.

"Pembatasan pengiriman solar yang dilakukan oleh Pertamina tentu akan berdampak pada perekonomian masyarakat. Karena kelangkaan tersebut biasanya akan berdampak pada kenaikan harga," kata Yoke, saat dihubungi kupastuntas.co, Minggu (17/10/2021).

Ia melanjutkan, adanya pembatasan yang akan berdampak pada kenaikan harga serta kelangkaan tersebut akan mengancam operasional kendaraan terutama yang bergerak dibidang logistik.

"Dengan adanya pembatasan artinya jumlah solar yang dijual semakin sedikit. Apalagi moda transportasi yang menggunakan solar kebanyakan kendaraan besar jadi pasti akan mengganggu perekonomian masyarakat," lanjutnya.

Baca juga : Solar Langka di Sejumlah SPBU Lampung, Berikut Tanggapan Pertamina

Ia juga mengatakan jika adanya pembatasan pengiriman solar tersebut merupakan salah satu indikasi nya adanya pencabutan solar bersubsidi seperti yang dilakukan pada BBM jenis premium.

"Adanya pembatasan saya rasa menjadi awal mula atau langkah awal untuk penghapusan solar subsidi. Bukan berburuk sangka tapi ada kemungkinan seperti itu seperti yang terjadi dengan premium," terangnya.

Baca juga : Warga Keluhkan Kelangkaan Solar di Sejumlah SPBU

Ia juga menilai jika pembatasan pengiriman solar tersebut akibat dari kesulitan keuangan yang saat ini sedang dialami oleh pemerintah pusat. Terlebih saat ini banyak BUMN yang merugi.

"Pemerintah saat ini sangat sulit keuangannya. Jadi dengan pembatasan tersebut rasa pertanda bahwa subsidi akan di cabut. Karena pendapatan negara juga kan bersumber dari Pertamina yang merupakan BUMN," pungkasnya. (*)


Video KUPAS TV : KELUHAN WARGA SEBAGAI INOVASI DISDUKCAPIL PROV. LAMPUNG OPTIMALKAN PELAYANAN PUBLIK