Kadinkes Lampung Bantah Jutaan Dosis Vaksin di Lampung Terancam Kadaluarsa

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, Reihana, saat dimintai keterangan, Kamis (7/10/2011). Foto: Ria/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Provinsi Lampung, Reihana, membantah adanya jutaan dosis vaksin Covid-19 yang tersimpan di Instalasi Farmasi dan Kalibrasi Alat Kesehatan (IFKA) Dinkes setempat dalam keadaan hampir kadaluarsa.
"Kita sudah cek langsung dan tidak benar bahwa vaksin yang ada di Lampung dalam keadaan kadaluarsa. Memang ada yang kadaluarsa di November tapi itu jumlahnya tidak banyak dan diperuntukkan bagi tenaga kesehatan," kata Reihana, saat dimintai keterangan, Kamis (7/10/2011).
Menurutnya, jumlah vaksin yang berada di buffer stock milik Dinkes Lampung jumlahnya tidak terlalu banyak. Sedangkan untuk tanggal kadaluarsanya pada bulan Januari 2022 mendatang.
"Jumlah vaksin yang ada di buffer stock juga tidak banyak dan itu kadaluwarsanya masih nanti di Januari 2021. Biasanya buffer stok kita berikan kepada lembaga yang meminta untuk melakukan vaksinasi," lanjutnya.
Baca juga : Disdukcapil Dampingi Gerai Vaksinasi Guna Pastikan Kesamaan Data
Ia juga mengatakan, data terakhir yang diterima jumlah vaksin yang sudah dikirim ke Provinsi Lampung sebanyak 3.400.640 dosis dan telah didistribusikan 2.902.394 dosis dan masih tersisa untuk buffer stock sebanyak 498.246 dosis.
"Ketika vaksin datang dari pemerintah pusat ini langsung kami bagikan ke daerah. Seperti Bandar Lampung, Lampung Selatan, Metro ini kan cukup dekat dari Dinkes Lampung jadi langsung diambil hari itu juga. Tapi seperti Pesisir Barat atau Mesuji mereka membutuhkan waktu untuk bisa ambil vaksin," terangnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Anggota Komisi V DPRD Provinsi Lampung, Deni Ribowo, ia menyebutkan jika terjadi ketidak-samaan dalam melakukan pendataan antara pemerintah Provinsi Lampung dengan pemerintah pusat.
"Persoalannya di Lampung adalah tidak semua daerah jaringan internet nya bagus. Ini mengenai keterlambatan input data kedalam aplikasi P-Care yang dilakukan oleh teman-teman didaerah," katanya.
Menurutnya, keterlambatan input data tersebut pernah terjadi di Kabupaten Lampung Barat. Dimana sebanyak 500 orang yang sudah menjalani vaksinasi terpaksa dilakukan pencatatan secara manual karena terkendala jaringan.
"Kami sudah konfirmasi dengan Dinas Kesehatan, kiriman vaksin dari pusat saja tidak begitu banyak jadi saya rasa langsung dibagikan ke daerah untuk selanjutnya disuntikan. Daerah juga diperbolehkan untuk menyimpan vaksin nya terlalu lama," terangnya.
Sebelumnya, Kepala Korp Binmas Polri, Irjen Pol Suwondo Nainggalon mengatakan, jika sedikitnya ada 1.026.354 dosis vaksin Covid-19 yang belum terpakai dan terancam kedaluwarsa di Lampung. Sementara keberadaan buffer stock sebanyak 874.142 dosis. (*)
Video KUPAS TV : STOK VAKSIN YANG BARU DATANG JANGAN DISIMPAN, LANGSUNG HABISKAN! (BAGIAN 2)
Berita Lainnya
-
1.215 Persetujuan Bangunan Gedung Terbit di Lampung
Senin, 07 Juli 2025 -
PPATK Ungkap 571.410 Penerima Bansos Terindikasi Main Judi Online
Senin, 07 Juli 2025 -
Indonesia Berikan Bantuan 10.000 Ton Beras untuk Palestina, Mentan Amran: Ini Bentuk Solidaritas Nyata
Senin, 07 Juli 2025 -
162 Paket Pengadaan Barang dan Jasa Pemprov Lampung Selesai Tender
Senin, 07 Juli 2025