Epidemiolog: Rendahnya Tracing Testing Covid-19 Berdampak Pada Peningkatan Kasus
Foto: Ist.
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) Cabang Lampung menilai, rendahnya tracing dan testing akan berdampak pada terlambatnya penemuan kasus positif Covid-19, sehingga banyak pasien yang tidak mendapatkan penanganan lebih awal.
Ketua PAEI Cabang Lampung, Ismen Mukhtar mengatakan, kurangnya deteksi dini dan pelacakan tersebut berdampak pada meningkatnya proporsi kasus-kasus berat yang membutuhkan perawatan di rumah sakit.
"Pelaksana 3T di lapangan apakah jumlahnya sesuai dengan indikator. Jika case fatality rate (CFR) di bawah 5 persen maka yang dites adalah 1 per 1000 penduduk per minggu nya," kata Ismen, saat dihubungi kupastuntas.co, Kamis (12/8/2021).
"case fatality rate kita sendiri tinggi, sedangkan 1.000 penduduk per minggu saja sepertinya belum berjalan," timpalnya.
Baca juga : Epidemiolog: Pasien Isoman Tak Terdata karena Rendahnya Testing
Menurutnya, yang perlu dilakukan pengetesan oleh petugas ialah orang yang paling mungkin terpapar Covid-19 dan menunjukkan gejala seperti batuk, pilek dan juga mereka yang kontak erat dan pasien positif.
"Ini penyakit menular, tidak mungkin dia sendiri dan ini harus di tracing dan kontak erat mininal 15 orang seusai dengan standar dari Kementerian Kesehatan. Semua yang kontak ini harus dilacak di tracing dan dicari," ungkapnya.
Ia menambahkan, pelacakan kontak erat tersebut dilakukan oleh tim surveilans yang berada di setiap Puskemas. Namun saat ini tim surveilans dibebani oleh pekerja yang lain seperti melakukan pemeriksaan swab hingga melayani vaksinasi.
"Jika tidak dilakukan 3T dengan kuantitas dan kualitas yang baik dan sesuai indikator, maka kasus tidak akan turun. Jika 80 persen pasien positif dari kontak erat melalui hasil tracing maka itu bagus surveilans nya berjalan," pungkasnya. (*)
Video KUPAS TV : SATGAS COVID BUBARKAN KERUMUNAN VAKSINASI DI RS ABDUL MOELOEK
Berita Lainnya
-
Penurunan Alokasi TKD Lampung 2026 Capai 15,67 Persen, DAK Fisik Jadi Sorotan
Senin, 27 Oktober 2025 -
Komisi V DPRD Lampung Dorong Limbah MBG Didaur Ulang Jadi Produk Bermanfaat
Senin, 27 Oktober 2025 -
BPS Lampung Survei MBG Tahap II, Dinkes Minta Diperkaya Pengukuran Standar Ketepatan Gizi
Senin, 27 Oktober 2025 -
DLH Catat Produksi Sampah SPPG di Lampung Capai 101 Ton per Hari
Senin, 27 Oktober 2025









