• Minggu, 29 Juni 2025

Epidemiolog: Pasien Isoman Tak Terdata karena Rendahnya Testing

Rabu, 11 Agustus 2021 - 21.23 WIB
210

Foto: Ist.

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Ketua Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) Cabang Lampung, Ismen Mukhtar mengatakan, banyaknya pasien positif Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri (Isoman) dan tidak terdata karena rendahnya testing.

"Sepertinya begitu, tapi kalau perkiraan saya masih banyak yang belum terdata karena testing kita yang masih kurang atau rendah," kata Ismen, saat dimintai keterangan, Minggu (11/8/2021).

Ada beberapa indikator yang perlu dilakukan monitor setiap saat jika ingin mencapai indikator turunnya kasus positif Covid-19 serta menurunnya angka kematian.

"Seperti kasus baru dapat diidentifikasi, dilaporkan dan dianalisis dalam waktu 24 jam. Dimana 80 persen dari kasus konfirmasi dilakukan pelacakan kontak dan dikarantina dalam waktu 72 jam sejak kasus dikonfirmasi. Jika dia tidak melapor maka ini tidak bisa dilakukan," lanjutnya.

Baca juga : DPRD Lampung: Banyak Pasien Isoman Tak Terdata di Dinkes

Sebanyak 80 persen dari kontak erat dilakukan monitor selama 14 hari, dengan jumlah testing minimal satu orang per seribu penduduk per minggu. Positivity rate, yaitu jumlah orang yang positif diantara orang yang diperiksa tidak lebih dari 5 persen per minggu nya.

"Selanjutnya indikator-indikator tersebut bersama beberapa indikator lainnya kalau berhasil dicapai maka diharapkan akan mengarah pada terkendalinya pandemi," terangnya.

Baca juga : IDI: Pasien Isoman Tak Lapor Persulit Tracing

Ia menambahkan, indikator-indikator tersebut haruslah bisa dimonitor dan dievaluasi secara rutin dan sistematis melalui sistem informasi surveilans yang baik. Sehingga bisa diambil kebijakan dan respon cepat berdasarkan informasi yang akurat pada setiap tingkatan.

"Sistem surveilans adalah sistem pengamatan yang sistematis, rutin dan terus menerus tanpa henti melalui pengumpulan, pengolahan dan analisis data menjadi informasi yang berguna untuk bertindak," pungkasnya. (*)


Video KUPAS TV : DAMPAK PPKM! UPACARA HUT RI TAHUN INI AKAN DIGELAR TERBATAS