• Sabtu, 10 Mei 2025

Usai Viral, Tumpukan Sampah di Jembatan Jalan Adipati Raya Metro Diangkut

Jumat, 23 Juli 2021 - 15.45 WIB
222

Petugas kebersihan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Metro saat melakukan pengangkatan dan pengangkutan sampah di Jembatan Jalan Adipati Raya. Foto: Arby/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Metro - Setelah ramai diberitakan dan jadi perbincangan masyarakat di media sosial, tumpukan sampah di bahu jembatan yang nyaris menutup Jalan Adipati Raya akhirnya diangkut petugas.

Dari informasi yang dihimpun Kupastuntas.co, sejumlah petugas kebersihan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Metro melakukan pembersihan dan pengangkutan terhadap tumpukan sampah di kawasan jembatan pada Jumat (23/7/2021) pagi.

Diketahui, jembatan yang membatasi wilayah Margorejo, Metro Selatan dengan Tejosari, Metro Timur itu telah lama menjadi sasaran buang sampah liar oleh warga tak bertanggungjawab.

Kepala DLH Kota Metro Eka Irianta melalui Kepala Seksi (Kasi) Penanganan Sampah, Arivanda Jaya menjelaskan, pada Mei 2021 lalu pihaknya pernah melakukan pengangkutan terhadap tumpukan sampah di jembatan tersebut.

Baca juga : Sampah Nyaris Tutup Jalan di Metro Selatan, DLH: Kesadaran Warga Kurang

"Sebenarnya terakhir itu bulan Mei sudah kita bersihkan, saya sudah panggil lurah Tejosari dan lurah Margorejo dan juga warga. Jadi prinsipnya begini, kebersihan itu bukan tanggungjawab dari dinas LH semata, tapi masyarakat dan pamong," kata Arivanda.

Arivanda mengaku, pihaknya hanya sebatas fasilitator dalam mengangkut sampah milik masyarakat. Ia meminta peran aktif masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan. 

"Jadi persepsinya ini semua tanggungjawab Dinas LH, sementara kita sifatnya hanya fasilitasi. Tidak mungkinlah semua itu dibebankan ke Dinas LH, jadi saya minta juga pamong dan masyarakat sekitar jangan dibiarkan hal yang jadi sampah liar. Selama ini kan pembiaran-pembiaran akhirnya jadi sampah liar," ucapnya.

Ia mengaku telah mengirimkan surat ke pemangku kebijakan di tingkat kelurahan hingga kecamatan guna menangani persoalan sampah. Namun ironisnya, menurut Arivanda, hingga kini belum juga ada respon.

"Kita juga sudah bikin surat ke kecamatan dan kelurahan untuk mendata wilayah-wilayah yang belum mendapatkan layanan pengangkutan sampah, sampai saat ini tidak ada feedbacknya juga. Berarti koordinasi antar OPD saja belum begitu baik, karena persepsi dari kecamatan dan kelurahan itu kebersihan tugasnya Dinas LH. Memang benar ini tugas Dinas LH, tapi yang punya wilayah mbok ya juga bertanggungjawab bagaimana membina masyarakatnya," bebernya.

Kasi Penanganan Sampah itu juga memberikan solusi bagi masyarakat yang kerap membuang sampahnya sembarangan. Ia juga berharap kerjasama lintas perangkat kecamatan hingga RT untuk menyelesaikan persoalan sampah.

"Solusinya itu gampang, orang yang membuang sampah itu kita kasih layanan pengangkutan sampah. Untuk mengatasi sampah liar ini, kita sudah banyak loh. Mulai dari penegakan perda, subuh-subuh kami sama Pol-PP jagain itu semua. Kita mohon kerjasamanya, baik dari masyarakat, pamong sekitar kemudian dari RT RW, lurah, camat. Karena itu masalah yang sebenarnya bisa mereka selesaikan sendiri," jelasnya.

Pihaknya juga mengakui bahwa keterbatasan armada angkut dan minimnya kesadaran masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya menjadi hambatan yang hingga kini belum teratasi. 

"Kita juga keterbatasan alat angkut, kapasitas kita tidak mampu mau seperti itu. Kuncinya adalah koordinasi, komunikasi dan partisipasi masyarakat supaya kebersihan ini selesai. Kalau semua itu jalan insyaAllah persoalan kebersihan bisa selesai," pungkasnya. (*)

Video KUPAS TV : LIMA CABANG BAKSO SONY SE BANDAR LAMPUNG DISEGEL!

Editor :