• Senin, 09 Juni 2025

Diminta Gubernur Kurangi Analisa Ekonomi, Kepala BPS Lampung: Faktanya Seperti Itu

Minggu, 27 Juni 2021 - 20.41 WIB
187

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung, Faizal Anwar. Foto: Doc/Kupastuntas.co

Sri

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Pada sidang paripurna Jumat (25/6/2021), Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi meminta Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung agar kurangi menganalisa dari sisi ekonomi.

Menurut Arinal, hal itu merupakan kewenangan dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Lampung yang terdiri dari berbagai macam komisi.

Menanggapi hal itu, Kepala BPS Lampung, Faizal Anwar mengatakan, Ia pribadi maupun atas nama instansi BPS Lampung siap menerima kritik, bukan hanya dari gubernur tetapi dari manapun pihaknya terbuka.

Ini juga akan menjadikan perhatian pihaknya, agar lebih intens apa yang kira-kira yang perlu mendapat masukan untuk BPS secara umum.

"Tetapi tetap, karena kami institusi pengumpul data, maka tetap memengang prinsip profesional integritas dan amanah, itu nilai aparatur BPS, untuk menghasilkan data akurat berkualitas," ungkap Faizal, saat dikonfirmasi, Minggu (27/6/2021).

Baca juga : Gubernur Arinal Minta BPS Lampung Kurangi Analisa Ekonomi

Cuma memang pihaknya juga perlu tahu substansinya apa dalam mengkritik tersebut. Supaya pihaknya juga tahu salahnya dimana.

"Apakah keliru, tentu akan kita diskusikan. Tapi pada dasarnya BPS Lampung tidak mungkin menjelekkan daerah sendiri, sepanjang data di Lapangan memang faktanya seperti itu," timpalnya.

Oleh karenanya, dengan berbagai kritik dan saran serta masukannya, mudah-mudahan BPS bisa memperbaiki diri dan tetap harus berkomitmen sebagai aparatur BPS yang profesional, berintegritas dan penuh amanah dalam menjalankan tugasnya.

"Karena dalam memperoleh data, BPS di setiap daerah menghitung atau menilai indikator-indikator yang dibuat, apakah itu ekonomi, pengangguran dan kemiskinan," ujar Faizal.

Ketika petugas lapangan mendata, itu juga harus benar-benar sesuai dengan kondisi di lapangan, tidak boleh kebohongan yang disampaikan.

Secara statistik memang BPS tidak mendata setiap hari, karena asumsinya BPS melakukan pendataan pada satu waktu tertentu untuk menggambarkan satu karakteristik pada keseluruhan dengan referensi waktu yang dikumpulkan datanya.

"Katakanlah pada awal bulan Juni kita melakukan pendataan untuk menggambarkan kondisi di bulan Juni itu data kita kumpulkan sesuai dengan lapangan, terus katakanlah besok pada tanggal 28 ada perubahan, tetapi tentu berubahan itu tidak signifikan," jelasnya.

Begitu juga masalah pertumbuhan ekonomi triwulan I tahun 2021 minus 2,10 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Artinya memang rendah. Tetapi triwulan I tahun 2021 dibandingkan akhir 2020 itu meningkat, jadi progresnya di periode awal tahun 2021 tidak lebih baik. (*)


Video KUPAS TV : TOL LAMPUNG-ACEH GAGAL TERHUBUNG 2024