Metro Zona Merah Covid-19, Kadinkes: Kasus Tinggi Kesembuhan Rendah

Kepala Dinas Kesehatan, drg Erla Andrianti, saat dimintai keterangan. Foto: Arby/Kupastuntas.co
Metro, Kupastuntas.co - Status zona merah Covid-19 di Kota Metro membuat geger warga Kota setempat. Padahal, berbagai upaya menekan angka penularan Covid-19 telah dilakukan gugus tugas di Bumi Sai Wawai.
Naiknya status tersebut menjadi cambuk bagi pemerintah untuk mencari terobosan guna menekan penyebarannya. Tak hanya itu, upaya lain juga perlu ditingkatkan agar status zona di Kota setempat dapat turun.
Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Metro, drg. Erla Andrianti menjelaskan, perubahan zonasi dari orenge ke merah tersebut ditentukan oleh pusat dan pihaknya baru mendapatkan informasi pagi tadi
"Jadi zonasi itu kan yang menentukan pusat sejak dua Minggu. Saya mendapatkan informasi zonasi juga baru tadi pagi dari grup WA provinsi, dan sudah saya share kepada satgas dan nanti malam akan kita rapatkan," kata Erla, saat ditemui di kantornya, Selasa (15/6/2021).
Baca juga : Metro Masuk Zona Merah
Erla juga mengatakan, status zona merah Covid-19 yang diterima Metro merupakan dampak dari kasus yang meningkat dengan tingkat kesembuhan yang rendah.
"Zona merah itu, kita dinilai secara epidemiologis, secara penanganan, ada tiga kriteria yang menyatakan zona merah. Antara lain indikator yang paling penting adalah masalah angka kasus yang kita tinggi terus. Kemudian angka kesembuhan kita rendah, angka kematian tinggi, kemudian angka bor rumah sakit tinggi juga. Jadi itulah indikator yang dinilai pusat kita masuk zona merah," jelasnya.
Ia menilai, kasus terkonfirmasi positif Covid-19 yang tinggi lantaran Kota Metro memiliki alat PCR yang dapat menditeksi virus Corona dengan cepat.
"Jadi penetapan itukan karena kasus tinggi, karena kita punya alat PCR di rumah sakit Ahmad Yani Metro. Jadi cepat sekali terditeksi bahwa dia positif," ujarnya.
Meski begitu, ia menilai penerapan PPKM Mikro telah maksimal dilakukan namun tetap perlu ditingkatkan. Penularan di cluster keluarga merupakan kasus terbesar di Metro.
"PPKM Mikro membantu dengan adanya isolasi-isolasi di tiap kelurahan. Tentunya ini membantu untuk pencegahan, penanganan tingkat RT kemudain pendukung. Sosialisasi di tingkat kelurahan tidak kurang tapi perlu ditingkatkan lagi kaitan dengan cluster keluarga," tandasnya.
Dari data yang diterima Kupastuntas.co, Metro menjadi satu-satunya daerah di Lampung yang berstatus zona merah dengan penyebaran virus tidak terkendali. (*)
Video KUPAS TV : UNILA LUNCURKAN “CAMPUS GARDEN” UNTUK KONSERVASI TANAMAN DILINDUNGI
Berita Lainnya
-
Dikeluhkan Warga, Sejumlah Pohon Rawan Tumbang di Kota Metro Dipangkas
Jumat, 02 Mei 2025 -
Pasca Aksi Blokade Armada Pengangkut Sampah di Karangejo Metro, Pemerintah Gelontorkan 5,8 Miliar Perbaiki Jalan WR Supratman
Rabu, 30 April 2025 -
Merajut Asa dari Sisa Sampah di Metro Utara
Rabu, 30 April 2025 -
Tingkatkan Kompetensi Guru, SMAN 1 Metro Hadirkan Pakar Nasional
Selasa, 29 April 2025