BUMD Lampung Mulai Bertransformasi ke Digitalisasi
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Kepala Bagian Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan Lembaga Ekonomi Biro Perekonomian Setda Lampung, Rinvayanti mengatakan, di era industri 4.0 saat ini semua sudah berbasis aplikasi, sehingga konvensional sudah mulai ditinggalkan baik itu dari transportasi dan lain sebagainya.
Oleh karenanya, dalam rangka mengimbangi perkembangan teknologi yang sekarang bergerak dengan cepat, BUMD Lampung saat ini bertahap sudah mulai bertransformasi ke digitalisasi.
"Saya ambil contoh di perusahaan PT Wahana Raharja, sudah berpartisipasi dalam sistem informasi pengadaan sekolah (Siplah), jadi sudah mulai menggunakan digitalisasi," ujar Rinvayanti, saat menjadi narasumber Kupas Talkshow, yang dipandu oleh CEO Kupas Tuntas, Donald Harris Sihotang S.E, M.M, di Hotel Bukit Randu, Selasa (27/4/2021).
Rencana kedepan juga akan dilakukan transaksi non tunai secara penuh, baik dalam melakukan penggajian, retail dan transaksi dengan bisnis usahanya ataupun dengan Pemerintah Daerah.
"Itu hanya sebagai salah satu contoh untuk upaya melakukan digitalisasi di perusahaan, yang sudah mulai bertransformasi," timpalnya.
Baca juga : Akademisi Unila Yusdianto: BUMD Harus Mampu Jadi Penopang UKM di Lampung
Pada managemen yang baru ini juga PT Wahana Raharja yang baru dikukuhkan di bulan November kemarin, Direktur Utama nya juga sudah murni profesional bisnis. Jadi dari situ sudah dilakukan perubahan pola pikir di perusahaan itu.
"Juga dalam upaya pembenahan dan pembinaan kami terhadap BUMD ini sudah dilakukan sejak 2019. Harapannya kedepan BUMD kita makin maju dan mampu berkontribusi bagi peningkatan PAD kita," terangnya.
Anggota Komisi lll DPRD Provinsi Lampung, I Made Suar Jaya mengatakan, barangkali pada dua BUMD yakni PT Wahana Rahardja dan PT Lampung Jasa Utama, biarkan berpacu untuk meningkatkan kualitas yang ujungnya nanti bisa meningkatkan PAD.
Dan rencana pembentukan 5 BUMD baru yang diusulkan oleh Gubernur, pada dasarnya Komisi lll mendorong gubernur harus kreatif mencari sumber-sumber Pendapatan Asli Daerah yang lain.
"Tapi yang paling penting adalah nantinya kita ingin tahu bagaimana keinginan masing-masing BUMD. Dan BUMD ini dibentuk dan dibuat memang benar-benar dibutuhkan. Jangan sampai nasibnya sama seperti BUMD yang selalu merugi," paparnya.
Menurut Anggota Komisi lll DPRD Provinsi Lampung, FX Siman, para Direksi BUMD harus cepat mengambil penyesuaian-penyesuaian, apalagi dimasa pandemi Covid-19 saat ini.
"Jika logika mereka terlambat menangkap peluang, maka akibatnya kita akan terus merugi. Jadi memang yang diperlukan untuk mengelola BUMN ini orang-orang yang memiliki jiwa bisnis yang tinggi," terangnya.
Sementara Akademisi Universitas Lampung, Yusdianto berkeyakinan, gubernur dan DPRD sama-sama punya komitmen bagaimana BUMD ini punya daya saing di level daerah, Nasional sampai ke Internasional.
"Maka jika sudah selesai pada managemen, modal dan sebagainya. Selanjutnya bagaimana kita mendorong BUMD untuk punya daya saing," ungkapnya.
BUMD juga harus mampu mendorong investasi daerah, bagaimana komitmen BUMD untuk mengundang para investor dan harus disuguhkan potensi Lampung yang bagus untuk dikembangkan.
"Kita berharap jangan menggunakan slogan 'hidup segan matipun tak mau'. Kalau Lampung ini mau berjaya maka semua harus berjaya. Jangan pak gubernur nya saja yang berjaya, BUMD tidak," tandasnya. (*)
Video KUPAS TV : PROVINSI LAMPUNG AKAN BANGUN 5 BUMN BARU, APAKAH TEPAT? (BAGIAN 2)
Berita Lainnya
-
Kepergok Gasak Uang Nasabah Bank, Warga Sumsel Nyaris Babak Belur Dihakimi Massa
Sabtu, 16 November 2024 -
Empat Profil Talenta Masa Depan, Paparan Dina Sartika di Seminar Universitas Teknokrat Indonesia
Sabtu, 16 November 2024 -
Pimpin Delegasi Indonesia di COP29, Hashim Djojohadikusumo Pikat Pendanaan Hijau EUR 1,2 Miliar untuk Sektor Kelistrikan
Sabtu, 16 November 2024 -
Porsadin VI Nasional Resmi Dibuka, Menko Pangan Motivasi Santri untuk Berprestasi
Jumat, 15 November 2024