Meski Sudah di Pasang GPS Collar, Gajah Liar TNKW Tetap Lepas dari Pantauan

Tim ERU melakukan patroli dengan menggunakan gajah jinak milik TNWK, guna menghalau gajah gajah liar. Foto: Agus/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Lampung Timur - Kondisi cuaca, banyaknya celah jalur gajah liar serta keterbatasan tim menjadi penyebab utama gajah liar Way Kambas mudah keluar dari habitat dan merusak tanaman petani, Jumat (29/1/2021).
Untuk menekan gajah agar tidak keluar keperkampungan, Koordinator Elephant Response Unit (ERU), Nazaruddin mengatakan pihaknya sudah memasang GPS collarr guna mendeteksi keberadaan gajah.
Baca juga : Berikut Tiga Daerah di Lampung yang Rawan Dimasuki Gajah Liar
“Artinya, ketika gajah liar sudah di
pinggir hutan sudah terdeteksi dengan GPS Collar,” kata Nazaruddin.
Nazaruddin juga menjelaskan, di hutan
TNWK ada lima rombongan gajah liar, sehingga yang dipasang GPS collar ada lima
gajah liar terutama ketua rombongan dan ada satu gajah soliter bernama Digul
juga diberi alat pendeteksi tersebut.
"Jadi ada 6 gajah liar yang kami
pasang GPS collar, pemasangan kami lakukan dari Januari 2020 lalu, setiap pos
ERU memegang kendali GPS," lanjutnya.
ERU memiliki lima titik pos pemantau yakni di resort Bungur, Tegalyoso, Margahayu, dan Braja Harjosari. Dan setiap pos dijaga personil ERU beserta gajah jinak milik TNWK yang digunakan untuk patroli dan untuk mengendalikan gajah liar.
"Sebenarnya posisi gajah liar selalu terpantau keluar juga terpantau melalui GPS collarr, namun ketika kami menghubungi tim untuk melakukan penghalauan terkendala cuaca, terkadang gajah sudah menyebar dari beberapa jalur sehingga dengan batas tim yang minim kami terkendala,” pungkasnya. (*)
Video KUPAS TV : ZONA MERAH! PEMKAB LAMPUNG SELATAN GALAKKAN ‘GEBRAK MASKER’
Berita Lainnya
-
Suara Rakyat Sumatera Menggema di Lampung Timur, Bersatu Menolak Perampasan Tanah Rakyat
Senin, 08 September 2025 -
Kecelakaan Innova vs Honda Beat di Sribhawono Lamtim, Tiga Orang Kritis
Minggu, 07 September 2025 -
Soroti Konflik Agraria, Inayah Wahid: Negara Terus Sakiti Rakyat
Minggu, 07 September 2025 -
Temu Rakyat Sumatera: Satukan Kekuatan Lawan Perampasan Ruang Hidup
Sabtu, 06 September 2025