Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Realisasi panen padi di Lampung sepanjang Januari hingga September 2020 sebesar 433,31 ribu hektar. Mengalami kenaikan sebesar 42,66 ribu hektar atau 10,92 persen, jika dibandingkan periode yang sama di tahun 2019 yaitu sebesar 390,64 ribu hektar.

Sementara itu, potensi panen sepanjang Oktober hingga Desember 2020 sebesar 110,75 ribu hektar.

Dengan demikian, total potensi luas panen padi pada 2020 mencapai 544,06 ribu hektar. Mengalami kenaikan sebesar 79,96 ribu hektar atau 17,23 persen, dibandingkan 2019 yang sebesar 464,10 ribu hektar.

Baca juga : Lampung Lirik Umbi Porang Jadi Komoditas Ekspor

Demi meningkatkan luas lahan sawah yang akan diikuti oleh peningkatan luas panen padi, Pemerintah Provinsi Lampung melalui Dinas Tanaman Pangan, Ketahanan Pangan dan Hortikultura, terus mencegah terjadinya alih fungsi lahan pertanian.

"Upaya nya tentu dengan mencegah adanya alih fungsi lahan pertanian di setiap daerah," kata Kepala Dinas Tanaman Pangan, Ketahanan Pangan dan Holtikultura Provinsi Lampung, Kusnardi, saat dimintai keterangan, Selasa (3/11/2020).

Kusnardi melanjutkan, pihaknya juga terus melakukan kerjasama dengan Kabupaten/Kota untuk membuat Peraturan Daerah (Perda) perencanaan lahan pertanian abadi.

Karena jika sudah di SK kan, untuk lahan pertanian abadi tidak boleh digunakan untuk yang lain. Kecuali untuk penggunaan umum karena masih ada pengecualian.

Baca juga : Masuk Musim Tanam, IP3A Pringsewu Gelar Prosesi 'Mapak Tuyo'

Selain menjaga alih fungsi lahan pertanian, juga dibutuhkan perbaikan irigasi, tata kelola air yang baik, tata kelola sumur, hingga perbaikan lahan rawa demi meningkatkan indeks panen.

"Indeks panen kita masih masih 1,4 persen. Ini yang perlu ditingkatkan lagi. Mudah-mudahan langkah yang ditempuh ini bisa terus meningkat produksi padi dan menjadikan Lampung sebagai lumbung pangan," pungkasnya. (*)

Video KUPAS TV : Festival Kehutanan Lampung Dibuka, Arinal Minta Semua Pihak Jaga Hutan