• Selasa, 01 Juli 2025

Tekan Angka Putus Sekolah, Pemprov Luncurkan Sekolah Rakyat dan Program Lampung Mengajar

Senin, 30 Juni 2025 - 19.14 WIB
22

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung, Thomas Amirico, saat menjadi narasumber Kupas Podcast yang dipandu Direktur Utama Kupas Tuntas Grup, Dr. Donald Harris Sihotang, SE, MM, di kantor Kupas Tuntas, Jalan Turi Raya, Tanjung Senang, Bandar Lampung, Senin (30/6/2025). Foto: Yudi/kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Pemerintah Provinsi Lampung meluncurkan program Sekolah Rakyat sebagai solusi untuk menekan angka anak putus sekolah. Program ini ditujukan khusus bagi siswa dari keluarga kurang mampu yang selama ini kesulitan mengakses pendidikan formal.

Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung, Thomas Amirico, saat menjadi narasumber Kupas Podcast yang dipandu Direktur Utama Kupas Tuntas Grup, Dr. Donald Harris Sihotang, SE, MM, di kantor Kupas Tuntas, Jalan Turi Raya, Tanjung Senang, Bandar Lampung, Senin (30/6/2025).

Podcast tersebut membahas tentang Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan solusi untuk meningkatkan IPM di Provinsi Lampung sebagai indikator penting yang menggambarkan kualitas hidup manusia secara menyeluruh.

Thomas mengatakan, tingginya biaya sekolah swasta menjadi salah satu penyebab utama anak-anak tidak melanjutkan pendidikan.

"Banyak anak kita yang putus sekolah karena secara ekonomi orang tua mereka tidak mampu membiayai sekolah swasta, yang biayanya jauh lebih mahal. Maka pemerintah hadir dengan Sekolah Rakyat ini, semuanya gratis,” kata Thomas.

Baca juga : Perda Pendidikan Disiapkan, Pemprov Lampung Fokus Atasi Masalah Putus Sekolah

Untuk tahun 2025 ini, Sekolah Rakyat mulai beroperasi di beberapa lokasi, seperti Jati Agung dekat Bandar Lampung, BPSDM Lampung, dan BLK Pagar Alam.

Para guru yang mengajar berasal dari lulusan Pendidikan Profesi Guru (PPG), dan beberapa siswa dari luar daerah akan difasilitasi tinggal di asrama.

Selain membuka Sekolah Rakyat, Pemprov Lampung juga memperkuat program Lampung Mengajar, yang fokus mengirim lulusan perguruan tinggi ke daerah 3T (Tertinggal, Terluar, dan Terdepan).

"Mereka sebelumnya sudah berkomitmen siap ditempatkan di mana saja. Program Lampung Mengajar ini sudah berjalan dan terus kita perluas,” ujarnya.

Tak hanya itu, Pemprov juga memberikan kesempatan kepada siswa berprestasi dari wilayah 3T untuk mengikuti pendidikan selama setahun di SMA unggulan di Bandar Lampung, seperti SMA Negeri 2, SMA Negeri 5, dan SMA Negeri 9.

"Selama setahun, biaya hidup dan kos mereka ditanggung APBD. Ini kita lakukan agar mereka terinspirasi dan bisa kembali memotivasi teman-temannya di daerah asal,” tambahnya.

Baca juga : Jumlah Lulusan Masuk PTN Turun, Disdikbud Lampung Minta Peran Aktif Orang Tua dan Sekolah

Di sisi lain, Pemprov Lampung juga mulai menerapkan kurikulum berbasis coding dan kecerdasan buatan (AI). Langkah ini diambil untuk mempercepat literasi digital di kalangan pelajar.

"Tahun ini sudah kita mulai. Puluhan guru kita kirim ke Jakarta untuk pelatihan coding dan AI. Targetnya agar siswa Lampung tidak hanya jadi pengguna teknologi, tapi juga pencipta teknologi,” ujar Thomas.

Secara keseluruhan, Thomas menegaskan bahwa sektor pendidikan saat ini menjadi salah satu prioritas utama Pemprov Lampung, sesuai arahan Gubernur.

"Baik gubernur, kepala desa, hingga wakil kepala daerah, semuanya memberi porsi besar untuk pendidikan. Semua ini bagian dari upaya kita menyiapkan SDM Lampung menuju Indonesia Emas,” tutupnya. (*)