• Sabtu, 26 April 2025

Irigasi Viral Dadakan di Metro Barat Surut dan Berlumpur, Pedagang: Sepi, Omset Turun

Minggu, 05 November 2023 - 14.52 WIB
166

Assisten II Setda Kota Metro, Yeri Ehwan bersama Camat Metro Barat, Triyono saat meninjau kondisi irigasi primer di Metro. Foto: Arby/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Metro - Memasuki musim penghujan, Jaringan Irigasi Primer (JIP) dan Jaringan Irigasi Tersier (JIT) yang sempat viral menjadi destinasi wisata dadakan di wilayah Jalan Proklamasi, Kelurahan Mulyosari, Kecamatan Metro Barat kini kondisinya telah surut dan berlumpur.

Kondisi tersebut berdampak pada menurunnya kunjungan masyarakat ke lokasi tersebut dan berkurangnya omset para pedagang.

Salah seorang pedagang mengatakan kondisi surutnya air irigasi mulai terjadi sejak masuknya musim penghujan pada awal November lalu.

"Sekarang sudah surut, kan sudah masuk musim tanam juga. Ya memang begitu, kalau sudah hujan airnya berkurang. Biasanya itu lumpurnya naik, terus nanti warnanya keruh," kata Sriono, saat dikonfirmasi awak media, Minggu (5/11/2023).

Dirinya juga mengungkapkan bahwa lokasi yang sempat viral menjadi destinasi wisata dadakan tersebut kini kondisinya sepi pengunjung.

"Ya kan kalau kondisinya begini, sudah tidak viral lagi. Dua hari ini sepi gak ada omset, karena airnya sudah keruh juga," ungkapnya.

Baca juga : Viral! Irigasi Jalan Proklamasi Metro Lampung Dijadikan Tempat Berenang Warga

Sebelumnya, menyusul surutnya air di tersier ketika memasuki musim penghujan, Pemerintah Kota (Pemkot) Metro melakukan peninjauan ke JIP dan JIT di wilayah tersebut.

Asisten II Setda Kota Metro, Yeri Ehwan mengatakan, pihaknya bersama perangkat Kecamatan telah melakukan pengecekan. Ia menyebut, surutnya air irigasi lantaran penutupan pintu air agar para petani dapat mengolah lahannya.

"Kami dengan Pak Camat Metro Barat dan Kabag Perekonomian sudah meninjau saluran tersier dan primer di KBH 5 Mulyosari. Memang benar bahwa saluran irigasi tersier tersebut sedang ditutup, sehingga petani sekitarnya bisa olah lahan untuk tanam padi," ungkapnya.

Yeri juga menerangkan, debit air pada JIP dan JIT kini mengalami penurunan lantaran Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Mesuji - Sekampung sedang memberlakukan sistem buka tutup pintu air. 

"Berdasarkan pemantauan kami, debit air di saluran primer juga berkurang, kemungkinan pihak BBWS Mesuji Sekampung sedang memberlakukan sistem buka tutup pintu air. Karena sistem buka tutup ini sesuai jadwal pergiliran tanaman pada MT I tahun 2023-2024 pada daerah irigasi ini," jelasnya.

Assisten II Setda Kota Metro tersebut juga menduga, kondisi air pada JIT yang keruh disebabkan oleh rembesan air dari aktivitas pengolahan tanah persawahan.

"Sedikit air pada saluran tersier hanya rembesan air dari sawah sekitarnya, sehingga nampak kotor dan berlumpur. Kemudian untuk sekitar pintu air irigasi primer ini juga sudah terpasang papan imbauan dari Polsek Metro Barat. Tujuannya agar warga tidak berenang," bebernya.

Sementara Camat Metro Barat, Triyono menegaskan bahwa aktivitas masyarakat yang berenang pada JIP sangat berbahaya. Hal tersebut lantaran kedalaman JIP yang mencapai 3 meter lebih serta arus dasar irigasi yang deras.

"Ya seharusnya warga dilarang berenang di saluran primer. Karena membahayakan keselamatan. Karena airnya cukup dalam dan arus air bagian bawah irigasi biasanya deras. Lebih-lebih pada sekitar pintu air terdapat pusaran air, karena efek limpasan air dari bagian atas atau hulu pintu air. Pusaran air ini berputar-putar sekitar pintu air dan memiliki aliran ke bawah," ungkapnya.

Karenanya pihaknya kembali mengingatkan warga agar tidak berenang di saluran irigasi Primer. Terlebih arus air bagian dalam yang cukup deras dapat apa saja yang ada dipermukaan.

"Jika arus ini cukup kuat, maka akan mampu menyedot apa saja yang ada di permukaan air ke dalam pusaran tersebut. Sehingga sangat membahayakan. Jadi masyarakat kami imbau agar tidak berenang di saluran irigasi primer," tandasnya. (*)