• Minggu, 06 Juli 2025

Cegah Penularan Difteri, Dinkes Lambar Tracing Keluarga Korban

Kamis, 09 Maret 2023 - 21.20 WIB
207

Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan Penyakit Dinas Kesehatan Lampung Barat, Ira Permata Sari. Foto: Echa/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Lampung Barat - Pemerintah Kabupaten Lampung Barat melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat mengaku telah melakukan pemetaan (tracing) terhadap keluarga, teman ataupun masyarakat yang pernah kontak langsung dengan HS (9) warga Pekon (Desa) Hujung, Kecamatan Belalau yang diduga terdiagnosa penyakit Difteri.

Kepala Dinas Kesehatan Lampung Barat dr. Widyatmoko Kurniawan melalui Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan Penyakit Ira Permata Sari mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan upaya antisipasi dengan melakukan penelusuran terhadap riwayat pasien HS dan keluarganya namun berdasarkan keterangan keluarga tidak ada riwayat perjalanan.

Selain itu pihaknya juga menelusuri siapa saja yang pernah kontak erat dengan pasien dan mendatangi sekolah, sebagai upaya pencegahan teman sekolah nya diberikan obat untuk di konsumsi sebagai bentuk pencegahan, ia pun meminta agar masyarakat yang pernah kontak erat melapor apabila merasakan gejala yang sama.

Menurut Ira pada tahun 2018 silan pernah ditemukan satu kasus terkonfirmasi Difteri di Kecamatan Sekincau dan upaya yang dilakukan pada saat itu dengan melakukan pemetaan kontak erat, pemantauan minum obat pencegahan selama 7 hari dan respon Imun dengan pemberian vaksinasi.

BACA JUGA: Diduga Terinfeksi Virus Difteri, Bocah 9 Tahun di Lambar Meninggal

"Alhamdulilah pada saat itu pasien sembuh, selama ini masyarakat juga sudah banyak yang tau mengenai Difteri karena dari Puskesmas juga selalu melakukan sosialisasi dan juga masyarakat bisa mengetahui pada saat posyandu tentang bahaya dari Difteri serta pentingnya melakukan imunisasi lengkap," kata Ira saat di konfirmasi, Kamis (9/03/2023).

Dalam melakukan pencegahan masuknya Difteri pihak Dinas Kesehatan saat ini tengah melakukan pemetaan kontak erat bersama Kecamatan, Pekon dan Babinkambtibmas, kemudian pemberian profilaksis atau pemberian obat pada kontak erat pemantauan minum obat selama 7 hari beberapa hal tersebut penting dilakukan dalam upaya pencegahan.

Selain itu pihaknya juga mengimbau kepada seluruh masyarakat agar menerapkan pola hidup bersih dan sehat,  kemudian apabila anak mengalami sakit tidak diperbolehkan dulu masuk ke sekolah ataupun beraktivitas di luar, dan ketika sudah mengalami gejala harus segera berobat ke Puskesmas atau bidan desa.

"Kemudian harus mengikuti imunisasi anak-anak sesuai jadwal, kita berharap dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat kemudian melakukan upaya-upaya pencegahan tersebut masyarakat bisa terhindar dari penyakit Difteri ataupun penyakit lainnya yang bisa mengancam kekebalan tubuh," pungkasnya. (*)