Gudang Penimbunan BBM di Natar Digerebek, Hiswana Migas: Bukan Disuplai dari Pertamina

Ditreskrimsus Polda Lampung saat menggerebek gudang penimbunan BBM milik oknum Polri di Dusun Srikaton RT 003 RW 001 Desa Merak Batin, Kecamatan Natar, Kabupaten Lamsel pada Senin (6/3/2023). Foto: Ist
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Himpunan Wiraswasta Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Provinsi Lampung menyampaikan, gudang penimbunan Bahan Bakar Minyak (BBM) milik oknum Polri di Dusun Srikaton RT 003 RW 001 Desa Merak Batin, Kec. Natar, Kabupaten Lamsel yang digerebek dipastikan bukan berasal dari Pertamina.
Dalam penggerebek itu, Polda Lampung berhasil mengamankan barang bukti berupa 9 unit tandon kapasitas 1000 Liter, dimana 2 tandon dalam keadaan kosong dan 7 tandon terisi minyak yang diduga telah diolah menyerupai BBM jenis Pertalite sekitar 7000 Liter.
"Hiswana migas yang pertama kita sampaikan, apresiasi pada Polda Lampung atas upaya melakukan pencegahan sehingga menekan penyimpangan BBM subsidi," ujar Ketua Bidang SPBU Hiswana Migas Provinsi Lampung, Donny Irawan, Selasa (7/3/2023).
Minyak yang diduga minyak mentah kemudian telah diolah menyerupai BBM jenis Pertalite tersebut, Donny menegaskan bukan berasal dari pertamina.
"BBM yang bukan disuplai dari kita pertamina, sehingga bukan ranahnya kita. Karena itu minyak mentah yang berasal dari wilayah luar Lampung," ucapnya.
Baca juga : Polda Lampung Gerebek Gudang Penimbunan BBM Milik Oknum Anggota Polri di Natar
"Terus terang saja, bagi kami tentu mengganggu distribusi. Selain itu yang dirugikan, bukan hanya pihak SPBU, tapi karena bukan BBM murni sehingga merusak kendaraan yang ada," sambungnya.
Ia menjelaskan, pihaknya sendiri untuk pencegahan agar tidak masuk BBM tidak murni ini lebih kuat. Dengan contoh, setiap mobil pertamina datang, pihaknya uji baik warna maupun bau dan lainnya dari minyak itu.
"Sehingga kita hanya menjaga kualitas mutu dari minyak itu jangan sampai kebobolan dari modus-modus oknum. Sehingga kita berharap tidak terjadi hal seperti itu," jelasya.
Ia menyampaikan, minyak tersebut untuk masuk dilingkungan pertamina jauh lebih sempit.
Hanya saja tambahnya, pelaku penimbunan BBM tersebut menjualnya ke pertamini-pertamini yang ada di jalan-jalan itu dengan harga jual lebih murah dari yang ada di pertamina.
"Nah masyarat kan tahunya itu berasal dari pertamina, padahal itu bukan dari pertamina. Karena kita tidak menjual langsung kepada masyarakat yang menjual minyak kembali. Kita hanya melayani kendaraan umum dan kendaraan pribadi," tandasnya. (*)
Video KUPAS TV : Habiskan Dana Desa Rp700 Juta, Kolam Renang Pesona Rusia Pringsewu Mangkrak
Berita Lainnya
-
Kementerian Perumahan Tetapkan Segmen Pembangunan Program 3 Juta Rumah di Lampung
Rabu, 02 Juli 2025 -
Pemkot Bandar Lampung Terima Bantuan Mobil Tangki Sedot Tinja dari Bank Lampung
Rabu, 02 Juli 2025 -
Universitas Teknokrat Indonesia Raih Juara Umum di Lampung Open Karate Championship
Rabu, 02 Juli 2025 -
Laporkan Pegawai Terlibat Fraud ke Kejati Lampung, Komitmen Kuat BRI Terapkan Zero Tolerance Terhadap Fraud
Rabu, 02 Juli 2025