• Minggu, 29 September 2024

Pencemaran Limbah Minyak Mentah Pertamina di Lamtim Ancam Sektor Pariwisata

Kamis, 21 Juli 2022 - 07.44 WIB
554

Foto: Ist.

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Pencemaran limbah minyak mentah milik Pertamina di pesisir Lampung Timur (Lamtim) dikhawatirkan akan mengancam sektor pariwisata Lampung, khususnya wisata bahari. Mengingat selama ini wisata pantai menjadi destinasi favorit wisatawan.

Limbah minyak yang sebelumnya berdampak terhadap nelayan dan petambak udang di Lampung Timur, dikhawatirkan turut berdampak pada bisnis pariwisata. Kondisi ini dapat menurunkan minat wisatawan untuk berkunjung ke destinasi wisata pantai.

Ketua Asosiasi Travel Agent Indonesia (Astindo) Provinsi Lampung, Adi Susanto, mengatakan seringnya pencemaran di perairan Lampung bisa berdampak terhadap pengusaha bidang pariwisata.

"Kerugiannya, wisatawan yang tadinya ingin datang lagi ke Lampung untuk berwisata, bisa mengurungkan niatnya karena tahu adanya pencemaran minyak di perairan laut Lampung khususnya Lampung Timur,” kata Adi, Rabu (20/7/2022).

Menurut Adi, sudah menjadi tradisi para wisatawan saat datang ke laut pasti mandi. Namun saat mendengar terjadi pencemaran limbah minyak mentah di laut, wisatawan bisa membatalkan kunjungan.

Adi menerangkan, selama ini laut menjadi destinasi wisata andalan di Provinsi Lampung. Hampir semua daerah di Lampung menawarkan destinasi wisata pantai dan laut.

"Walaupun pencemaran minyak hanya di Lampung Timur, karena itu berada di lautan kan bisa saja menyebar ke daerah lain akibat terbawa air dan gelombang laut. Maka pencemaran ini harus ditangani secara tuntas dan menjadi perhatian serius. Jangan sampai terus terulang karena bisa berdampak bagi pariwisata kita," ungkap dia.

Adi minta pemerintah lebih serius dalam menangani pencemaran limbah di pesisir pantai agar tidak terus terulang. Apalagi, pencemaran di laut bukan hanya kali ini saja terjadi melainkan sudah beberapa kali.

"Jadi jangan sampai selalu terjadi seperti ini lagi. Karena kalau terus berlanjut dampaknya yang dirasakan akan sangat merugikan untuk perkembangan pariwisata. Karena bisa menciptakan imej pesisir Lampung sering tercemar," jelas Adi.

Adi melanjutkan, pelaku pencemaran limbah minyak di perairan laut Lampung harus ditindak tegas dan tanpa tebang pilih siapapun pelakunya.

"Harus ada sanksi yang bisa membuat efek jera bagi pelaku pencemaran laut. Jangan sampai pencemaran limbah ini berulang terus," tandasnya.

Dinas Pariwisata Ekonomi dan Kreatif (Disparekraf) Provinsi Lampung meminta Pertamina segera memulihkan kondisi pantai di Lamtim terdampak limbah minyak mentah agar tidak mengancam sektor pariwisata.

Plt Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung, Qodratul Ikhwan, berharap PT Pertamina Hulu Energi Offshore Southeast Sumatra (PHE OSES) segera menyelesaikan proses pembersihan bibir pantai di Lampung Timur yang tercemar limbah agar tidak mengganggu sektor pariwisata yang kini mulai bangkit.

Menurutnya, pembersihan pantai tersebut guna memberikan rasa aman dan nyaman kepada para wisatawan yang ingin menghabiskan hari liburnya bersama keluarga di pantai.

"Daerah yang tercemar ini kan kebanyakan di tempat objek wisata. Harapan kami segera bisa dipulihkan. Untuk penurunan jumlah wisatawan sementara ini belum bisa kita evaluasi. Harapannya sih sektor pariwisata tidak terganggu dengan adanya kasus pencemaran ini," kata Qodratul.

Qodratul mengatakan, sektor pariwisata di Provinsi Lampung saat ini perlahan mulai bangkit seiring dengan mulai melandainya persebaran Covid-19. Jangan sampai kebangkitan pariwisata di Lampung ini terkendala dengan adanya kasus pencemaran limbah tersebut. "Jangan sampai malah dengan adanya limbah ini sektor pariwisata kembali terdampak," kata dia. (*)

Artikel ini telah terbit pada Surat Kabar Harian Kupas Tuntas Edisi Kamis, 21 Juli 2022 dengan judul "Pertamina Kaji Ganti Rugi Dampak Pencemaran Limbah Minyak di Lamtim"