• Jumat, 18 Oktober 2024

Ini Penyebab Kawanan Gajah Masuki Pemukiman Warga BNS Lambar

Senin, 23 Agustus 2021 - 15.02 WIB
488

Satu rumah hancur akibat kawanan Gajah yang memasuki pemukiman warga.

Kupastuntas.co, Lampung Barat - Sejak sepuluh hari terakhir warga Lampung Barat yang berada di Kecamatan Suoh dan Kecamatan Bandar Negri Suoh (BNS) diteror kawanan Gajah liar yang turun dari Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) bahkan beberapa gubuk dan rumah warga dirusak.

Baca juga : Kawanan Gajah Kembali Masuki Pemukiman Warga BNS Lambar, Satu Rumah Hancur

Kepala TNBBS Resort Suoh, Sulki mengatakan penyebab turunnya kawanan Gajah ke permukiman warga bukan karena kekurangan makanan di TNBBS melainkan karena tanaman padi milik petani yang sedang berbunga.

"Indra penciuman gajah sangat kuat, dari jarak dua kilo meter bisa tercium sehingga besar kemungkinan tanaman padi petani yang sedang berbunga saat ini menjadi penyebab turunnya gajah dari hutan, karena berbicara makanan di TNBBS juga banyak bahan makanan," ungkapnya, Senin (23/8/21).

Sulki menjelaskan, posisi terakhir kawanan Gajah yang berjumlah 12 ekor itu berada sekitar satu kilo meter dari permukiman warga tepatnya di gunung loreng dan pihak nya masih terus berupaya menghalau agar kawanan gajah kembali masuk kedalam hutan TNBBS.

Dalam proses penggiringan tersebut papar Sulki, pihaknya bekerja sama dengan WCS, YABI, Mahout atau pawang gajah, TNI dan Polri, satgas PB pekon, aparat kecamatan dan pekon termasuk warga sekitar.

"Untuk penggiringan kita lakukan dengan penuh ke hati-hatian, apalagi saat Gajah berada di lokasi yang terjal, ditambah lagi kita juga kekurangan logistik berupa petasan atau mercon yang sangat efektif untuk digunakan dalam menggiring Gajah," jelasnya.

Sulki mengimbau agar masyarakat tidak melakukan aktifitas di titik-titik yang berpotensi menjadi jalur perlintasan Gajah sampai situasi betul-betul aman untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, tgasnya.

Terpisah, Camat BNS Wahyudi Heru Iskandar menegaskan kawanan gajah tersebut masih berpotensi kembali mendekati permukiman saat malam hari, karena itu petugas dan masyarakat melakukan blokade saat malam hari agar kawanan gajah tersebut bisa terus menjauh dari pemukiman. 

Hanya saja terusnya, dalam upaya penghalauan dan blokade kawanan gajah tersebut masih terkendala logistik, berupa petasan atau mercon dan logistik bahan makanan, mengingat jumlah warga yang terlibat setiap malamnya mencapai 100 orang lebih. 

"Dalam melakukan penghalauan membutuhkan bunyi-bunyian seperti petasan atau mercon, saat ini petugas di lapangan terkendala mendapatkan itu. Kemudian bantuan dari Pemda sepuluh paket Sembako sudah habis," singkatnya. (*)

Video KUPAS TV : SEKOLAH LIBUR, SISWA SMP DI LAMTENG JADI KULI BATU BATA

Editor :