Kades Braja Asri Lamtim Tewas Diamuk Gajah Liar
Para pelayat saat mengkafani jenazah Darusman. Foto: Agus/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Lampung Timur - Ratusan pelayat memadati kediaman Kepala Desa Braja Asri, Kecamatan Way Jepara, Lampung Timur, Rabu (31/12/2025). Sejak kabar duka menyebar, warga datang silih berganti untuk bertakziah atas meninggalnya Darusman, kepala desa yang tewas akibat amukan gajah liar.
Di ruang tamu rumah duka, suasana haru tak terbendung. Tangis keluarga dan kerabat pecah saat menyaksikan jasad Darusman terbaring kaku di atas meja. Beberapa anggota keluarga terlihat saling berpelukan, tak kuasa menahan kehilangan sosok yang selama ini menjadi sandaran.
Di halaman rumah, warga bergotong royong memasang terpal dan tenda darurat. Terpal dibentangkan untuk melindungi para pelayat dari terik matahari. Suasana sunyi sesekali dipecah isak tangis dan doa yang dipanjatkan untuk almarhum.
Sejumlah warga tampak duduk terdiam, mengenang Darusman sebagai pemimpin desa yang dikenal dekat dengan masyarakat. Kepergiannya meninggalkan duka mendalam, bukan hanya bagi keluarga, tetapi juga bagi warga Braja Asri.
Camat Way Jepara, Bayu, membenarkan peristiwa tragis tersebut. Ia mengatakan Darusman meninggal dunia saat berupaya membantu petani menghalau gajah liar yang masuk ke area persawahan.
“Almarhum ikut turun langsung bersama warga dan petani untuk menghalau gajah yang merusak tanaman. Ini musibah yang sangat kami sesalkan,” kata Bayu saat dikonfirmasi.
Peristiwa nahas itu terjadi di areal persawahan Desa Braja Asri, Rabu (31/12/2025) sekitar pukul 10.00 WIB. Saat itu, sedikitnya sebelas ekor gajah liar keluar dari kawasan hutan dan masuk ke lahan pertanian warga.
Sejumlah petani bersama relawan berusaha menggiring gajah agar kembali ke kawasan Taman Nasional Way Kambas. Namun, saat proses penghalauan berlangsung, rombongan gajah tiba-tiba berbalik menyerang.
Dalam kondisi panik, Darusman tersandung saat berlari menyelamatkan diri. Tubuhnya terjatuh dan kemudian terinjak oleh gajah liar. Karena belasan gajah masih berada di lokasi, warga dan relawan tidak berani mendekat untuk memberikan pertolongan.
“Warga tidak bisa langsung menolong karena gajah masih mengelilingi korban. Setelah situasi aman, barulah korban dievakuasi,” ujar Bayu.
Darusman kemudian dibawa ke RS Permata Hati di Desa Labuhan Ratu. Pihak medis menyarankan agar korban dirujuk ke rumah sakit dengan fasilitas lebih lengkap mengingat luka yang dialami cukup parah.
Namun, saat dalam perjalanan menuju rumah sakit di Kota Metro, nyawa Darusman tidak tertolong. Ia dinyatakan meninggal dunia sebelum tiba di rumah sakit rujukan.
Berdasarkan hasil pemeriksaan medis, Darusman mengalami luka berat, di antaranya patah pada bagian kaki, luka parah di kepala akibat terinjak gajah, serta patah tulang di bagian paha.
Kepergian Darusman menjadi duka mendalam bagi masyarakat Way Jepara dan mengingatkan kembali ancaman konflik antara manusia dan satwa liar di wilayah penyangga Taman Nasional Way Kambas. (*)
Berita Lainnya
-
11 Gajah Liar Masuk Persawahan Warga Way Jepara Lampung Timur
Rabu, 31 Desember 2025 -
Polisi Ungkap Kasus Curanmor di Labuhan Ratu, Satu Pelaku Diamankan
Selasa, 30 Desember 2025 -
Sempat Hilang Usai Kecelakaan, Pengendara Motor di Lamtim Ditemukan Meninggal di Irigasi
Senin, 29 Desember 2025 -
Samsat Drive Thru Diluncurkan di Mataram Baru, Permudah Wajib Pajak Lampung Timur
Minggu, 28 Desember 2025









