• Rabu, 31 Desember 2025

11 Gajah Liar Masuk Persawahan Warga Way Jepara Lampung Timur

Rabu, 31 Desember 2025 - 10.09 WIB
28

Forkopimcam Way Jepara berusaha melakukan penghalauan gajah liar yang masuk ke persawahan warga. Foto: Ist


Kupastuntas.co, Lampung Timur – Sebanyak 11 ekor gajah liar terpantau memasuki area persawahan warga di Desa Braja Asri, Kecamatan Way Jepara, Kabupaten Lampung Timur, Rabu (31/12/2025). Keberadaan satwa dilindungi tersebut membuat aktivitas warga terganggu dan memicu kekhawatiran petani setempat.

Camat Way Jepara, Bayu, mengatakan belasan gajah liar itu terpantau berada di lahan pertanian warga sejak malam hari. Lokasi tertahannya gajah liar tersebut berjarak sekitar 300 meter dari kawasan hutan Taman Nasional Way Kambas (TNWK) jika ditarik garis lurus.

“Saat ini 11 ekor gajah liar masih tertahan di semak-semak area persawahan Desa Braja Asri,” kata Bayu saat dikonfirmasi, Rabu (31/12/2025).

Bayu menjelaskan, hingga saat ini unsur Forkopimcam bersama petugas Balai TNWK, Polisi Hutan (Polhut), Babinsa, mitra konservasi, serta warga dengan jumlah sekitar 100 orang masih berada di lokasi. Upaya pengamanan dan pemantauan terus dilakukan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.

Menurutnya, proses penggiringan gajah liar kembali ke kawasan hutan TNWK masih mengalami kendala. Pasalnya, sejumlah pemilik lahan menolak jika gajah melintasi area persawahan mereka karena khawatir tanaman rusak akibat terinjak.

“Kami masih melakukan negosiasi dengan masyarakat pemilik lahan agar proses penggiringan bisa dilakukan dengan aman,” ujarnya.

Bayu juga memaparkan kronologi awal kejadian. Belasan gajah liar tersebut keluar dari kawasan hutan Way Kambas pada malam hari melalui sungai yang menjadi batas antara hutan dan persawahan warga.

Meski debit air sungai dalam kondisi penuh, gajah-gajah tersebut tetap dapat menyeberang dengan berenang hingga masuk ke area pertanian warga.

Setibanya di persawahan, gajah liar itu memakan berbagai jenis tanaman milik petani, seperti jagung, singkong, dan palawija lainnya.

Pihak kecamatan bersama instansi terkait saat ini terus berupaya mencari solusi terbaik agar gajah liar dapat kembali ke habitatnya tanpa merugikan warga, sekaligus menjaga keselamatan manusia dan satwa liar. (*)