Warga Serbu Sembako Bersubsidi di Pasar Murah Pemkot Metro
Antrian warga untuk mendapatkan sembako dengan harga murah dalam kegiatan operasi pasar yang digelar di halaman Pasar Cendrawasih, Metro Pusat. Foto: Arby/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Metro – Menjelang penutupan tahun 2025, Pemerintah Kota Metro kembali menunjukkan kehadirannya di tengah tekanan ekonomi masyarakat. Ribuan warga tampak mengular sejak pagi hari di pelataran parkir Pasar Cendrawasih, Selasa (30/12/2025), demi mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga jauh di bawah pasaran.
Antrian panjang itu menjadi potret nyata tingginya kebutuhan masyarakat terhadap bahan pangan terjangkau, sekaligus cermin masih beratnya daya beli warga di penghujung tahun.
Dari data yang diperoleh Kupastuntas.co, kegiatan ini merupakan bagian dari operasi pasar dan pasar murah yang digelar Pemkot Metro melalui Dinas Perdagangan dan Pasar sebagai langkah konkret pengendalian inflasi daerah.
Dalam kegiatan tersebut, pemerintah memberikan subsidi pada berbagai komoditas bahan pokok dan barang penting. Subsidi tertinggi diberikan pada komoditas cabai, yang selama beberapa bulan terakhir kerap menjadi pemicu lonjakan inflasi akibat fluktuasi harga ekstrem.
Cabai merah yang di pasaran tembus Rp22.500 per setengah kilogram, dalam pasar murah ini hanya dijual Rp13.000 per setengah kilogram. Artinya, warga mendapat penghematan sebesar Rp9.500 untuk setiap setengah kilogram. Sementara cabai rawit, yang di pasaran dibanderol Rp35.000 per setengah kilogram, dijual hanya Rp22.000, atau mendapat subsidi hingga Rp13.000 per setengah kilogram.
Tak hanya cabai, komoditas lain yang menjadi kebutuhan harian juga mendapat potongan signifikan. Minyak goreng merek Minyak Kita, yang biasanya dijual Rp15.700 per kemasan satu liter, dilepas hanya Rp13.000. Tepung terigu dijual Rp6.000 per kilogram, jauh lebih murah dibandingkan harga pasar yang mencapai Rp11.000 per kilogram.
Gula pasir kemasan juga menjadi incaran warga. Dalam operasi pasar ini, gula dijual Rp13.000 per kilogram, atau hemat sekitar Rp5.500 dibandingkan harga pasar yang sudah menyentuh Rp18.500 per kilogram. Sementara telur ayam ras dilepas Rp23.500 per kilogram, lebih murah Rp5.500 dari harga pasaran Rp29.000 per kilogram.
Untuk komoditas bawang, pemerintah juga memberikan subsidi cukup besar. Bawang merah dijual Rp13.000 per setengah kilogram, atau hemat Rp4.500 dari harga pasar Rp17.500. Sedangkan bawang putih yang biasanya Rp17.500 per setengah kilogram, dalam pasar murah hanya Rp12.000, sehingga warga menghemat Rp5.500 per setengah kilogram.
Kepala Dinas Perdagangan Kota Metro, Syahri Ramadhan, menegaskan bahwa operasi pasar dan pasar murah merupakan kewajiban rutin pemerintah daerah sebagai bagian dari kebijakan nasional dalam pengendalian inflasi.
“Kegiatan operasi pasar dan pasar murah ini memang amanat dari pemerintah pusat. Tujuannya jelas, menjaga stabilitas harga dan menekan inflasi di daerah,” ujarnya.
Syahri menyebutkan, kegiatan yang digelar di Pasar Cendrawasih ini merupakan putaran terakhir di tahun 2025 dan sekaligus pelaksanaan ke-9 sepanjang tahun. Bahkan, jumlah stok yang disiapkan kali ini lebih besar dibandingkan operasi pasar sebelumnya.
“Hari ini kita gelar di pasar karena ini merupakan kegiatan terakhir pemerintah di tahun 2025 untuk menjaga stabilitas harga bahan pokok dan barang penting di Kota Metro. Stok yang kita siapkan juga lebih banyak,” jelasnya.
Ia menambahkan, subsidi terbesar memang difokuskan pada komoditas yang paling berpengaruh terhadap inflasi, seperti cabai merah, cabai rawit, dan bawang.
“Subsidi paling besar bisa mencapai lebih dari Rp10.000, itu untuk cabai merah dan cabai rawit, kemudian disusul bawang,” ungkapnya.
Ke depan, Pemkot Metro memastikan program serupa tetap akan berlanjut. Pada tahun 2026, operasi pasar dan pasar murah direncanakan kembali digelar, terutama menjelang bulan Ramadan dan hari besar keagamaan, disertai dengan monitoring harga secara intensif di pasaran.
“Insya Allah tahun 2026 tetap kita lakukan, khususnya menjelang puasa. Kita akan kombinasikan antara operasi pasar, pasar murah, dan pemantauan harga agar inflasi tetap terkendali,” tandasnya.
Pasar murah di penghujung tahun ini bukan sekadar agenda rutin, melainkan menjadi bantalan ekonomi bagi ribuan keluarga. Di tengah harga yang kian fluktuatif, intervensi pemerintah menjadi penyangga agar dapur rakyat tetap mengepul hingga pergantian tahun. (*)
Berita Lainnya
-
Bertahun-tahun Rusak Parah, Warga Minta Gubernur Tinjau Jalan Pattimura di Metro Utara
Selasa, 30 Desember 2025 -
Cuaca Ekstrem Berpotensi Ganggu Kesehatan Warga, Pemkot Metro Diminta Segera Mitigasi Bencana
Senin, 29 Desember 2025 -
Bawa Kabur Mobil Rental, Dua Pelaku Ditangkap Polres Metro
Senin, 29 Desember 2025 -
Mengantar Harapan di Jalanan, Kurir Paket di Metro Bekerja Tanpa Jaminan
Senin, 29 Desember 2025









