Razia 'Sembunyi-sembunyi' di Kotaagung Dikeluhkan, Sejumlah Pengendara Alami Insiden Jatuh
Satlantas Polres Tanggamus saat menilang warga. Foto: Ist
Kupastuntas.co, Tanggamus — Sejumlah warga di Kecamatan Kotaagung, Kabupaten Tanggamus, mengeluhkan pola penertiban lalu lintas yang dilakukan oknum anggota Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Tanggamus.
Penindakan yang dilakukan secara tiba-tiba setelah petugas berada di titik yang tidak terlihat jelas dinilai berisiko dan membahayakan keselamatan pengguna jalan, Senin (29/12/2025).
Warga menyebut, dalam beberapa kesempatan petugas lalu lintas tampak bersembunyi di balik pepohonan, bangunan, atau sudut jalan, lalu mendadak muncul ke badan jalan untuk menghentikan pengendara yang dianggap melanggar.
Kondisi tersebut kerap membuat pengendara terkejut dan melakukan pengereman mendadak.
“Kalau mau menertibkan silakan, tapi jangan dengan cara sembunyi lalu muncul tiba-tiba. Banyak ibu-ibu yang kaget, bahkan ada yang sampai jatuh,” ujar Neti, seorang ibu rumah tangga, warga Kotaagung, Senin (29/12/2025).
Menurut warga, sebagian korban merupakan pengendara sepeda motor yang mengalami luka ringan hingga trauma.
Mereka menilai penegakan aturan lalu lintas seharusnya mengedepankan keselamatan pengguna jalan, bukan justru memunculkan potensi kecelakaan baru.
“Masalahnya bukan soal ditilang atau tidak. Ini soal keselamatan. Jangan sampai penertiban malah mencelakakan masyarakat,” kata Abas, warga lainnya.
Praktik razia lalu lintas yang dilakukan secara tersembunyi kerap menuai sorotan publik.
Sejumlah warga menilai, penertiban idealnya dilakukan secara terbuka, persuasif, dan preventif agar tidak mengejutkan pengendara sekaligus memberi efek edukatif.
"Kami berharap Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Tanggamus segera melakukan evaluasi dan pembinaan terhadap anggota di lapangan, khususnya terkait metode penindakan agar dilakukan secara humanis dan sesuai prosedur keselamatan," ujar Dinda, seorang mahasiswi asal Kotaagung.
Menanggapi keluhan tersebut, Kasat Lantas Polres Tanggamus Iptu Rudi Khisbiyantoro menyampaikan tanggapannya melalui pesan WhatsApp.
Ia mengapresiasi masukan dari masyarakat dan menegaskan bahwa hal tersebut menjadi bahan koreksi internal.
"Terima kasih atas masukannya. Ini menjadi bahan koreksi bagi kami untuk terus berbenah dan memperbaiki pola penindakan di lapangan,” tulis Iptu Rudi dalam pesan WhatsApp yang diterima Kupastuntas.Co (Kupas Tuntas Grup).
Ia juga membuka ruang dialog dengan masyarakat agar komunikasi berjalan lebih baik dan penerapan standar operasional prosedur (SOP) dapat dipahami bersama.
"Kapan-kapan kita ngopi bareng di kantor ya, Bang. Biar enak ngobrol dan berdiskusi langsung terkait masukan masyarakat dan SOP di lapangan,” lanjutnya.
Sementara itu di tengah berbagai keterbatasan infrastruktur dan minimnya jumlah personel, Satlantas Polres Tanggamus mencatat capaian positif sepanjang tahun 2025.
Menjelang akhir tahun, angka kecelakaan lalu lintas menunjukkan tren penurunan dibandingkan tahun sebelumnya, meski kondisi operasional di lapangan masih jauh dari ideal.
Berdasarkan data evaluasi kinerja, pada tahun 2024 tercatat 127 kasus kecelakaan lalu lintas, dengan 46 korban meninggal dunia, 41 luka berat, dan 126 luka ringan. Kerugian materiil mencapai Rp464,8 juta.
Sementara pada tahun 2025 hingga periode berjalan, jumlah kecelakaan menurun menjadi 121 kasus, dengan 45 korban meninggal dunia, 64 luka berat, dan 85 luka ringan. Kerugian materiil juga turun signifikan menjadi Rp339,1 juta.
"Kalau melihat tahun 2025 secara global, memang agak menurun dibandingkan tahun sebelumnya. Upaya-upaya yang kita lakukan mulai membuahkan hasil,” ujar Iptu Rudi dalam keterangan terpisah, beberapa waktu lalu.
Rudi juga menyebut penurunan signifikan pada kecelakaan fatal, dari lima insiden fatal pada tahun lalu menjadi satu insiden fatal pada tahun ini.
Namun demikian, ia mengakui masih terdapat tantangan besar di lapangan. Sebagian besar pos polisi masih berstatus pos singgah dan belum memiliki fasilitas memadai untuk siaga 24 jam.
"Keterbatasan personel juga menjadi persoalan, dengan hanya 29 anggota Satlantas yang harus mengawal sembilan pos dan patroli rutin sepanjang hari," ungkap Rusdi.
Meski demikian, pendekatan humanis disebut tetap menjadi karakter utama pelayanan Satlantas Polres Tanggamus melalui berbagai program kemasyarakatan, salah satunya Jumat Berbagi, sebagai upaya mendekatkan polisi dengan masyarakat. (*)
Berita Lainnya
-
Jalan Rusak Tak Kunjung Diperbaiki, Warga Kotaagung Cor Jalan Sendiri sebagai Bentuk Protes dan Keprihatinan
Minggu, 28 Desember 2025 -
Serapan APBD Tanggamus 2025 Belum Optimal, Belanja Modal dan Bansos Jadi Titik Lemah
Minggu, 28 Desember 2025 -
KM Maulana 30 Terbakar di Perairan Belimbing Tanggamus, 8 ABK Masih Hilang
Minggu, 21 Desember 2025 -
Menu MBG SMP Muhammadiyah Kotaagung Dibagikan untuk Tiga Hari, Orang Tua Soroti Gizi Minim
Jumat, 19 Desember 2025









