Pemprov Lampung Targetkan Peningkatan Produksi Pertanian hingga 30 Persen Lewat Pupuk Organik Cair
Kaleidoskop Pembangunan Provinsi Lampung Tahun 2025 di Mahan Agung, Rumah Dinas Gubernur Lampung, Minggu (28/12/2025). Foto: Ria/kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung menggelar kegiatan Kaleidoskop Pembangunan Provinsi Lampung Tahun 2025 bersama insan media yang berlangsung di Mahan Agung, Rumah Dinas Gubernur Lampung, Minggu (28/12/2025).
Kegiatan tersebut dihadiri langsung oleh Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal, Wakil Gubernur Lampung Jihan Nurlela, Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Lampung Marindo Kurniawan, serta jajaran kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemprov Lampung.
Dalam paparannya, Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal menyampaikan bahwa Pemprov Lampung terus mendorong peningkatan produktivitas pertanian sebagai salah satu strategi utama memperkuat ekonomi daerah dan meningkatkan kesejahteraan petani.
Gubernur yang akrab disapa Mirza itu mengungkapkan, Lampung memiliki keunggulan komparatif di berbagai komoditas pertanian, perkebunan, dan perikanan. Sejumlah komoditas unggulan Lampung bahkan menempati peringkat nasional dan internasional.
"Padi kita peringkat lima nasional, tebu nomor dua, udang nomor dua, kopi ekspor nomor satu dunia, sapi dan kambing nomor tiga di Indonesia, serta singkong nomor satu nasional dengan kontribusi sekitar 75 persen," ujar Mirza.
Ia menambahkan, hampir seluruh lahan produktif di Lampung telah dimanfaatkan secara optimal. Sekitar 30 persen wilayah Lampung ditanami berbagai komoditas, tanpa ada lahan yang dibiarkan sia-sia.
Total luas lahan pertanian Lampung mencapai hampir 1,5 juta hektare, dengan nilai kekayaan komoditas perkebunan dan perikanan diperkirakan mencapai Rp140 triliun.
Baca juga : Pemprov Lampung Ubah Strategi Pembangunan Jalan, Fokus Wilayah Padat Penduduk
Namun demikian, Mirza mengakui bahwa besarnya potensi tersebut belum sepenuhnya berdampak maksimal terhadap kesejahteraan masyarakat.
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Lampung sepanjang Januari hingga Desember 2024 tercatat sebesar Rp484 triliun, atau setara dengan rata-rata sekitar Rp4 juta per bulan per penduduk.
"IPM kita masih rendah. Sekitar 40 ribu lulusan SMP tidak melanjutkan ke SMA. Tingkat kemiskinan kita masih 10 persen, lebih tinggi dari rata-rata nasional yang 8 persen," jelasnya.
Selain persoalan sumber daya manusia, Mirza menyoroti masih tingginya arus keluar komoditas Lampung dalam bentuk bahan mentah. Kondisi tersebut berdampak pada rendahnya nilai tambah dan kecilnya Pendapatan Asli Daerah (PAD).
"Hanya sekitar Rp30-40 triliun yang diolah di Lampung, sisanya keluar dalam bentuk mentah. Dari produksi jagung sekitar 3 juta ton, hanya 800 ribu ton yang diolah di dalam daerah, begitu juga dengan padi. Akibatnya, aktivitas ekonomi dan PAD menjadi kecil," ungkapnya.
Untuk mengatasi hal tersebut, Pemprov Lampung menata ulang strategi pembangunan dengan menekan arus keluar komoditas dan meningkatkan produksi serta nilai tambah di daerah.
Salah satu langkah utama yang dilakukan adalah mendorong peningkatan produksi pertanian hingga 20 hingga 30 persen.
"Kami targetkan peningkatan produksi hampir 20 sampai 30 persen. Produksi padi dari 2,7 juta ton pada 2024 ditargetkan naik menjadi 3,2 juta ton pada 2025. Jagung dari sekitar 2,78 juta ton ditargetkan menjadi sekitar 3 juta ton," jelas Mirza.
Upaya peningkatan produksi tersebut dilakukan melalui pemanfaatan pupuk organik cair. Pada 2025, Pemprov Lampung menyalurkan pupuk organik cair ke 500 desa dan akan diperluas menjadi 2.000 desa pada 2026.
"Tahun depan anggarannya sekitar Rp16 miliar, tetapi dampaknya hampir satu juta petani bisa merasakan manfaatnya," kata Mirza.
Selain itu, luas lahan pertanian yang digarap juga akan diperluas. Dari sekitar 400 ribu hektare pada 2025, ditargetkan meningkat menjadi 1 juta hektare pada tahun berikutnya.
"Kami berharap dapat meningkatkan hasil panen, memperkuat ketahanan pangan, menekan ketimpangan ekonomi antara kota dan desa, serta mendorong perputaran ekonomi daerah agar lebih dinikmati oleh masyarakat Lampung," tutupnya. (*)
Berita Lainnya
-
Pemprov Lampung Ubah Strategi Pembangunan Jalan, Fokus Wilayah Padat Penduduk
Minggu, 28 Desember 2025 -
Pemprov Lampung Gelar Diskusi Kaleidoskop Pembangunan 2025, Gubernur Tekankan Capaian Bersama dan Fondasi Hilirisasi Ekonomi
Minggu, 28 Desember 2025 -
Porkot Bandar Lampung Jadi Ajang Penjaringan Atlet Karate Menuju Porprov 2026
Minggu, 28 Desember 2025 -
Pemprov Lampung Pastikan Harga dan Stok Pangan Stabil Jelang Tahun Baru 2026
Minggu, 28 Desember 2025









