Banjir Rendam Asrama Putri Pesantren di Lamtim, 980 Santri Dipindahkan Sementara
Asrama pondok pesantren Darussalam yang tergenang air luapan dari sungai. Foto: Agus/kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Lampung Timur - Menjelang subuh, suasana asrama putri Pondok Pesantren Darussalamah yang biasanya sunyi berubah menjadi riuh.
Air perlahan masuk melalui lorong-lorong sempit di antara ruangan yang berjajar rapi, memaksa para santri terbangun lebih awal dari biasanya.
Dengan wajah mengantuk bercampur cemas, ratusan santri terlihat mengangkat kitab-kitab suci dan barang pribadi mereka.
Beberapa santri memeluk erat kitab mengaji, seolah menjadi harta paling berharga yang harus diselamatkan dari genangan air yang terus naik.
Beriringan dalam barisan panjang, mereka berjalan menuju asrama lama yang berjarak sekitar 300 meter.
Di bawah cahaya pagi yang redup dan sisa hujan, langkah-langkah kecil itu menjadi saksi keteguhan para santri menghadapi ujian alam, sembari berharap air segera surut dan aktivitas pesantren dapat kembali normal.
Hujan deras yang mengguyur wilayah Lampung Timur dalam beberapa hari terakhir menyebabkan banjir merendam asrama putri Pondok Pesantren Darussalam Braja Dewa, Kecamatan Way Jepara, Jumat (26/12/2025).
Air mulai naik dan memasuki area asrama sekitar pukul 04.00 WIB atau menjelang waktu subuh.
Ketinggian air terus bertambah hingga menggenangi ruang-ruang tempat istirahat santri.
Akibat kejadian tersebut, ratusan santri putri terpaksa dievakuasi ke asrama lama yang berada sekitar 300 meter dari lokasi asrama terdampak banjir.
Asrama putri tersebut diketahui dihuni sebanyak 980 santri. Seluruh santri dipindahkan sementara karena kondisi bangunan tidak lagi memungkinkan untuk digunakan beristirahat.
Para santri tampak bergegas mengemasi barang-barang penting yang rawan rusak akibat air, seperti kitab-kitab mengaji, pakaian, serta barang berharga lainnya.
Proses evakuasi dilakukan secara mandiri dan tertib dengan pendampingan pengurus pondok pesantren untuk memastikan seluruh santri berada dalam kondisi aman.
Pimpinan Pondok Pesantren Darussalam Braja Dewa, Gus Sibaweh, mengatakan, pemindahan santri dilakukan sebagai langkah darurat demi keselamatan bersama.
“Kami khawatir ada binatang berbahaya seperti ular atau serangga yang terbawa air masuk ke asrama. Karena itu santri kami pindahkan sementara,” ujar Gus Sibaweh.
Menurutnya, banjir disebabkan oleh luapan Sungai yang jaraknya hanya sekitar satu kilometer dari area pondok pesantren.
Gus Sibaweh menilai perlunya langkah jangka panjang berupa normalisasi sungai agar kejadian serupa tidak kembali terulang, terutama saat musim hujan.
Untuk memastikan kondisi di lapangan, unsur Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Way Jepara turut meninjau lokasi banjir.
Peninjauan dilakukan oleh Camat Way Jepara Bayu, Kapolsek Way Jepara IPTU Siregar, serta Danramil Way Jepara Kapten Sugiharto guna merumuskan langkah penanganan dan solusi ke depan. (*)
Berita Lainnya
-
20 Rumah Terdampak Banjir di Sribahwono Lampung Timur
Jumat, 26 Desember 2025 -
Cahaya Natal Menyatukan Keluarga, Ibadah Malam Kudus Berlangsung Khidmat di Gereja Santo Petrus Braja Asri Lamtim
Rabu, 24 Desember 2025 -
Pangdam Soroti Kurang Sosialisasi Program Zonasi Taman Nasional Way Kambas
Selasa, 23 Desember 2025 -
Pengunjung Way Kambas Dirawat Usai Diamuk Gajah
Senin, 22 Desember 2025









