• Rabu, 24 Desember 2025

Cahaya Natal Menyatukan Keluarga, Ibadah Malam Kudus Berlangsung Khidmat di Gereja Santo Petrus Braja Asri Lamtim

Rabu, 24 Desember 2025 - 18.54 WIB
11

Jamaah Katholik di Lampung Timur khusus melakukan ibadah malam natal 2025. Foto: Agus/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Lampung Timur - Perayaan malam Natal di Gereja Santo Petrus Braja Asri berlangsung khidmat pada Rabu (24/12/2025). Ibadah yang dimulai sejak pukul 06.00 WIB itu dihadiri sekitar 500 umat Katolik dari wilayah Braja Asri, Braja Gemilang, Braja Luhur, dan Pakuan Aji yang tergabung dalam Wilayah I.

Sejak pukul 16.00, umat tampak berdatangan dengan wajah penuh sukacita. Nuansa Natal terasa kuat melalui lantunan lagu-lagu rohani yang mengalun lembut menyambut kedatangan para jamaah ke dalam gereja.

Saat ibadah dimulai, suasana di dalam gereja semakin hening dan penuh kekhusyukan. Seluruh jamaah berdiri menghadap ke arah timur, tempat Romo Ari berdiri di mimbar memimpin perayaan Ekaristi malam Natal.

Momen paling syahdu terjadi ketika umat Katolik bersama-sama menyanyikan pujian “Malam Kudus”. Suara pujian menggema memenuhi gereja, berpadu dengan suasana doa yang mendalam dan penuh penghayatan.

Mimbar gereja tampak bercahaya dengan hiasan patung Yesus Kristus yang dikelilingi sejumlah lilin kecil. Cahaya kuning dari lampu dan lilin-lilin tersebut menerangi mimbar, menciptakan suasana hangat dan sakral yang memperkuat makna perayaan malam Natal.

Romo Ari, selaku pemimpin ibadah, menyampaikan khotbah dengan tema “Allah Hadir untuk Menyelesaikan Keluarga”, yang diambil dari Kitab Matius 1:21–24. Tema tersebut mengajak umat merenungkan kehadiran Allah dalam kehidupan keluarga sehari-hari.

Dalam penjelasannya, Romo Ari menyampaikan bahwa kelahiran Yesus Kristus merupakan bukti nyata kasih Allah yang hadir untuk menyelamatkan manusia. Allah tidak tinggal jauh, melainkan turun ke dunia untuk menyertai setiap keluarga dalam suka dan duka kehidupan.

Mengacu pada Matius 1:21–24, Romo Ari menjelaskan bahwa Yesus lahir untuk menyelamatkan umat-Nya dari dosa dan membawa pemulihan. Kehadiran-Nya menjadi tanda bahwa Allah setia menepati janji-Nya, sekalipun manusia sering berada dalam kelemahan.

Lebih lanjut, ia menekankan bahwa keluarga adalah tempat pertama di mana iman, kasih, dan pengharapan ditumbuhkan. Ketika Allah dihadirkan dalam keluarga, setiap persoalan dapat dihadapi dengan ketenangan dan kepercayaan kepada Tuhan.

Menurut Romo Ari, Allah hadir untuk menyelesaikan luka-luka dalam keluarga, memulihkan relasi yang retak, serta meneguhkan setiap anggota keluarga agar tetap setia dalam kasih. Natal menjadi momentum untuk kembali merajut kebersamaan dan pengampunan.

Usai perayaan Ekaristi, umat tampak saling menyapa dan berbagi ucapan selamat Natal dengan penuh kehangatan. Raut wajah bahagia terpancar dari para jamaah yang mengikuti ibadah hingga selesai.

Romo Ari mengatakan perayaan malam Natal tahun ini berjalan dengan tertib dan penuh makna. Ia mengapresiasi kehadiran umat dari berbagai wilayah yang bersama-sama merayakan kelahiran Kristus dengan damai dan penuh penghayatan.

Perayaan malam Natal di Gereja Santo Petrus Braja Asri pun menjadi momentum refleksi iman bagi umat Katolik. Di tengah cahaya lilin dan lantunan pujian suci, pesan Natal tentang kasih, harapan, dan kehadiran Allah dalam keluarga kembali diteguhkan. (*)