Lestarikan Kesenian Lesung, Museum Ketransmigrasian Lampung Gelar Lomba Gejog/Gojeg
UPTD Museum Ketransmigrasian Provinsi Lampung menggelar Lomba Kesenian Tradisional Warga Transmigrasi “Gejog/Gojeg”, Selasa (23/12/2025). Foto: Ist
Kupastuntas.co, Pesawaran — UPTD Museum Ketransmigrasian Provinsi Lampung di bawah naungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung menggelar Lomba Kesenian Tradisional Warga Transmigrasi “Gejog/Gojeg”, Selasa (23/12/2025).
Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Bhakti Transmigrasi ke-75 dan Hari Ulang Tahun Museum Ketransmigrasian Lampung ke-21 tahun.
Acara pembukaan berlangsung khidmat dan dihadiri berbagai unsur, mulai dari perwakilan pemerintah daerah, tokoh masyarakat, dewan juri, hingga warga transmigrasi, khususnya dari Desa Bagelen, Kecamatan Gedong Tataan, Kabupaten Pesawaran.
Dalam sambutannya Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung yang diwakili Sekretarisnya Laila Soraya, S.Sos., M.M menyampaikan bahwa kesenian Gejog atau Gojeg merupakan kesenian tradisional berbasis permainan alat pertanian berupa lesung dan alu (antan).
Kesenian ini lahir dari masyarakat agraris sebagai ekspresi kegembiraan sekaligus ungkapan rasa syukur para petani atas hasil panen padi yang melimpah.
Kesenian Gejog/Gojeg lesung biasanya dimainkan oleh lima orang atau lebih, dengan memadukan ritme pukulan lesung dan lantunan tembang tradisional. Aktivitas ini dahulu kerap dilakukan di sela-sela atau setelah kegiatan menumbuk padi, sehingga memiliki nilai historis, sosial, dan budaya yang kuat.
"Namun seiring perkembangan zaman dan penggunaan teknologi pertanian modern, keberadaan lesung sebagai alat utama menumbuk padi mulai ditinggalkan. Hal tersebut berdampak pada semakin jarangnya kesenian Gejog/Gojeg dimainkan oleh masyarakat," kata dia.
Menyikapi kondisi tersebut, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung terus mendorong peningkatan kapasitas UPTD Museum Ketransmigrasian sebagai pusat pelestarian, perlindungan, dan pemanfaatan benda-benda bersejarah ketransmigrasian, termasuk lesung dan kesenian tradisional warga transmigrasi.
"Melalui lomba ini, UPTD Museum Ketransmigrasian berupaya melestarikan lesung tidak hanya sebagai benda koleksi museum, tetapi juga sebagai bagian dari kesenian hidup yang dapat terus diwariskan kepada generasi penerus.
Selain itu, kegiatan ini diharapkan mampu menumbuhkan rasa cinta dan kebanggaan masyarakat terhadap kesenian Gejog/Gojeg lesung, sekaligus mendorong keterlibatan generasi muda agar kesenian tradisional ini tetap lestari di tengah arus modernisasi," jelasnya.
Ia juga mengajak masyarakat luas untuk mengenal lebih dekat Museum Ketransmigrasian Lampung dengan berkunjung langsung ke museum yang berlokasi di Desa Bagelen, Kecamatan Gedong Tataan, Kabupaten Pesawaran.
Selain itu, ia juga mengucapkan terima kasih kepada tokoh masyarakat Kabupaten Pesawaran, khususnya Desa Bagelen, serta kepada dewan juri yang terdiri dari I Gusti Nyoman Arsana, Ahmad Wanda, M.Sn, Ahmad Matin Fauzi, Mahmud, S.E., dan Hana Kurniati, S.E., serta seluruh pihak yang telah mendukung terselenggaranya kegiatan tersebut.
Pada lomba kesenian tradisional gojeg/gejog yang berlangsung hari ini dari 10 peserta, yang mendapatkan juara Juara 1 Galenta, Juara 2 Kerti Bhuana, juara 3 Setia Kawan. Lalu juara harapan 1 Lestari Budoyo, Juara harapan 2 Swara Pesona, Juara harapan 3 Swara Sakai Sambayan.
Penyerahan piala untuk juara 1 diserahkan langsung oleh Syafriyadi, AP, M.Si selaku kepala UPTD Museum Ketransmigrasian. (ADV)
Berita Lainnya
-
Pelunasan Bipih Tahap Dua Dimulai 2 Januari untuk Pendamping Lansia dan Mahram
Selasa, 23 Desember 2025 -
Pemprov Lampung Tuntaskan Persiapan, Radin Inten II Siap Layani Rute Internasional
Selasa, 23 Desember 2025 -
HIMABI UBL Sukses Gelar Sharing Session Inspiratif dan Business Pitch Day
Selasa, 23 Desember 2025 -
Siagakan Ribuan Personel, PLN UID Lampung Siap Amankan Pasokan Listrik Natal 2025 dan Tahun Baru 2025
Selasa, 23 Desember 2025









