• Sabtu, 20 Desember 2025

Wali Kota Bengkulu: APEKSI Outlook 2025 Jadi Berkah Ekonomi bagi Bandar Lampung

Sabtu, 20 Desember 2025 - 10.57 WIB
37

Wali Kota Bengkulu, Dedy Wahyudi, saat ditemui di halaman kantor Pemkot Bandar Lampung, Sabtu (20/12/2025). Foto: Sri/Kupastuntas.co

Sri

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Kota Bandar Lampung menjadi pusat perhatian nasional dengan digelarnya APEKSI Outlook 2025 pada 19–20 Desember 2025. Kegiatan yang dihadiri 56 Wali Kota dari berbagai daerah di Indonesia ini dinilai tidak hanya sebagai forum strategis antar kepala daerah, tetapi juga membawa dampak ekonomi nyata bagi daerah tuan rumah.

Wali Kota Bengkulu, Dedy Wahyudi, mengapresiasi kesiapan Pemerintah Kota Bandar Lampung di bawah kepemimpinan Wali Kota Eva Dwiana dalam menyukseskan agenda nasional tersebut.

“Bunda Eva mempersiapkan event ini dengan sangat luar biasa, sempurna. Dan ini bukan hanya ajang pertemuan para Wali Kota, tapi bagi Bandar Lampung sendiri ini adalah berkah,” ujar Dedy Wahyudi, Sabtu (20/12/2025). 

Menurutnya, kehadiran para kepala daerah beserta rombongan memberikan efek langsung terhadap perputaran ekonomi lokal. Ia menyebut, satu Wali Kota umumnya datang bersama rombongan berjumlah 20 hingga 50 orang.

“Bayangkan kalau dikalikan jumlah Wali Kota yang hadir. Perputaran uang di Bandar Lampung tentu luar biasa. Ini membuat Lampung semakin maju, Lampung keren,” ungkapnya.

Menjawab pertanyaan terkait harapan menghadapi tahun 2026, Dedy Wahyudi menegaskan pentingnya optimisme kepala daerah di tengah dinamika kebijakan anggaran nasional.

“2026 harus kita hadapi dengan optimisme. Memang ada pergeseran anggaran, tapi itu tidak boleh mengurangi pelayanan publik,” tegasnya.

Ia menjelaskan bahwa kebijakan efisiensi anggaran yang dilakukan pemerintah pusat bukan berarti pemotongan semata, melainkan pengalihan anggaran ke program-program prioritas nasional seperti Makan Bergizi Gratis (MBG), ketahanan pangan, kesehatan, dan pendidikan.

“Contohnya penyediaan layar pintar atau TV agar anak-anak bisa belajar secara digital. Itu investasi masa depan,” katanya.

Dedy menekankan, dengan adanya pengalihan anggaran tersebut, kepala daerah dituntut untuk lebih cerdas dalam mengelola keuangan daerah agar pembangunan tetap berjalan tanpa mengorbankan pelayanan kepada masyarakat.

“Daerah harus cerdas menyiasati anggaran. Pelayanan publik tidak boleh berkurang, pembangunan harus tetap berjalan. Nah, itulah tantangan seorang kepala daerah,” pungkasnya.

APEKSI Outlook 2025 di Bandar Lampung pun dinilai menjadi contoh bahwa agenda nasional tidak hanya memperkuat kolaborasi antarpemerintah kota, tetapi juga mampu memberikan dampak positif bagi ekonomi daerah dan masyarakat setempat. (*)