• Jumat, 19 Desember 2025

Fenomena Awan Lenticularis di Gunung Tanggamus, BMKG Sebut Bahaya untuk Penerbangan

Jumat, 19 Desember 2025 - 11.26 WIB
31

Kemunculan awan Lenticularis yang tampak menggantung di puncak Gunung Tanggamus, Rabu (17/12/2025). Foto: Ist

Kupastuntas.co, Tanggamus – Warga Kabupaten Tanggamus dihebohkan oleh kemunculan awan berbentuk pusaran yang tampak menggantung di puncak Gunung Tanggamus, Rabu (17/12/2025). Fenomena tersebut ramai dibicarakan di media sosial dan memunculkan beragam spekulasi di tengah masyarakat.

Menanggapi hal itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Raden Inten Lampung memastikan awan yang terlihat merupakan awan Lenticularis, yakni awan yang umum terbentuk di wilayah pegunungan dan tidak berkaitan dengan aktivitas kebencanaan.

Prakirawan BMKG Raden Inten Lampung, Helena Adianova, menjelaskan awan Lenticularis terbentuk akibat proses atmosfer tertentu. “Awan tersebut biasa terbentuk di atas gunung atau pegunungan akibat dari udara lembab yang naik secara stabil kemudian mendingin, membentuk gelombang saat angin bertiup melintasi pegunungan atau perbukitan sehingga terbentuk awan halus melingkar seperti pusaran,” katanya, Kamis (18/12/2025) dikutip dari Detik.com.

Menurut Helena, kemunculan awan ini lebih berkaitan dengan dinamika angin di lapisan atmosfer atas. Meski terlihat mencolok dan tidak biasa, fenomena ini tidak berdampak langsung bagi aktivitas masyarakat di dataran rendah.

Namun demikian, Helena menegaskan bahwa awan Lenticularis perlu diwaspadai dalam dunia penerbangan. “Fenomena ini menandakan adanya angin kencang dan turbulensi di lapisan atas, ini yang berbahaya untuk aktivitas penerbangan karena bisa menyebabkan turbulensi,” jelasnya.

BMKG mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak mengaitkan fenomena tersebut dengan tanda-tanda bencana alam. “Untuk masyarakat di dataran rendah tidak terdampak secara langsung, karena angin kencang hanya bertiup di lapisan atas. Namun apabila terdapat pemukiman di lereng atau puncak gunung agar tetap berhati-hati akan adanya potensi angin kencang,” ujar Helena.

Sebelumnya, video kemunculan awan Lenticularis di Gunung Tanggamus beredar luas dan menarik perhatian warga. Dalam rekaman tersebut, awan tampak menyerupai kipas atau pusaran di puncak gunung, disertai narasi yang merekam kekhawatiran perekam video.

“Pusaran tuh, makin ketarik nih awannya ini nih ketarik, Burung Elang aja tadi kesedot, fenomena alam hari ini guys di atas Gunung Tanggamus, di pucuk Gunung Tanggamus guys, mudah-mudahan tidak terjadi apa apa yah guys yah,” ujar suara dalam video yang beredar.

BMKG menegaskan fenomena awan Lenticularis merupakan kejadian alamiah yang kerap muncul di wilayah pegunungan, terutama saat kondisi angin dan kelembapan mendukung, serta tidak perlu disikapi dengan kepanikan berlebihan. (*)