• Jumat, 19 Desember 2025

ASTINDO Lampung: Perlu Penyelarasan Data Kunjungan Wisata dengan Kondisi Riil Lapangan

Jumat, 19 Desember 2025 - 08.55 WIB
25

Adi Susanto, pelaku pariwisata Lampung yang sekaligus ketua DPD ASTINDO Lampung, pada Kamis (18/12/2025). Foto: Ist

‎‎Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Perkembangan pariwisata di Provinsi Lampung memerlukan dukungan data yang akurat, terukur, dan mencerminkan kondisi nyata di lapangan.

‎‎Sehubungan dengan itu, pelaku usaha pariwisata memandang perlu adanya penyelarasan antara data kunjungan wisata yang dirilis dengan realitas yang terjadi di destinasi.

‎‎Berdasarkan pemantauan dan pengalaman pelaku usaha di berbagai subsektor pariwisata mulai dari destinasi, perjalanan wisata, akomodasi, transportasi, hingga UMKM, dampak kunjungan wisata yang dirasakan di lapangan belum sepenuhnya sejalan dengan angka yang dipublikasikan.

‎‎“Kami melihat adanya pergerakan wisata, namun dampak ekonominya belum terasa optimal. Hal ini menunjukkan perlunya evaluasi terhadap metode pencatatan dan indikator yang digunakan,” ujar Adi Susanto, pelaku pariwisata Lampung yang sekaligus ketua DPD ASTINDO Lampung, pada Kamis (18/12/2025).

‎‎‎Pelaku usaha menilai bahwa data kunjungan wisata sebaiknya tidak hanya mengacu pada estimasi jumlah orang yang datang, tetapi juga mempertimbangkan indikator pendukung, seperti:‎

‎• Tingkat hunian akomodasi dan homestay

‎• Lama tinggal wisatawan

‎•Serapan paket wisata

‎•Perputaran ekonomi UMKM di sekitar destinasi

‎‎Pendekatan ini dinilai akan menghasilkan gambaran yang lebih utuh mengenai kondisi pariwisata daerah.

‎‎‎Adi Susanto juga menyampaikan apresiasi atas upaya pemerintah daerah dalam mendorong promosi dan peningkatan kunjungan. Namun demikian, penyempurnaan sistem pendataan menjadi hal yang penting agar kebijakan yang diambil benar-benar tepat sasaran.

‎‎“Data yang selaras dengan kondisi lapangan akan membantu pemerintah dan pelaku usaha menyusun strategi bersama secara lebih efektif dan berkelanjutan,” tambahnya.

‎‎Ia menambahkan, pelaku usaha pariwisata berharap ke depan terdapat ruang kolaborasi yang lebih intensif antara pemerintah, asosiasi, dan pelaku usaha dalam penyusunan dan validasi data pariwisata.

‎‎"Sehingga pariwisata Lampung dapat tumbuh secara sehat, realistis, dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat," pungkasnya. (*)