Dosen UIN RIL Terlibat Dalam Tim Penulis Sejarah Nasional Indonesia
Launching buku Sejarah Nasional Indonesia oleh Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia di Plaza Insan Berprestasi Kemendikdasmen, Jakarta Pusat, Minggu (14/12/2025). Foto: Ist
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Sejarawan Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung (RIL), Dr. Abd Rahman Hamid, masuk ke dalam salah satu Tim Penulis Sejarah Nasional Indonesia.
Hal ini ditandai dengan sejumlah agenda monumental yang digelar oleh Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia di Plaza Insan Berprestasi Kemendikdasmen, Jakarta Pusat, Minggu (14/12/2025).
Terdapat dua agenda utama yaitu; (1) Penetapan Hari Sejarah pada tanggal 14 Desember (Keputusan Menteri Kebudayaan RI No.206/M/2025, tanggal 8 Desember 2025, tentang Hari Sejarah), dan (2) Soft Launching Buku Sejarah Indonesia (11 jilid).
Penetapan Hari Sejarah dilandasi oleh pertimbangan bahwa pada 14 Agustus 1957 untuk pertama kalinya tokoh dan komunitas sejarah di Indonesia mengadakan Seminar Sejarah Nasional, sebagai bentuk deklarasi kemerdekaan dalam bidang historiografi Indonesia.
Hal ini menjadi titik balik fundamental dalam optik penulisan sejarah bangsa, yang semula bertolak dari perspektif Nerlando-sentris menjadi Indonesia-sentris.
Pada hari yang bersejarah itu, dalam rangka memperingati 80 tahun Indonesia merdeka, Kementerian Kebudayaan meluncurkan Buku Sejarah Nasional berjudul “Sejarah Indonesia Dinamika Kebangsaan dalam Arus Global” sebanyak 11 jilid.
Buku ini ditulis oleh 113 penulis yang merupakan sejarawan, arkeolog, dan filolog dari 34 perguruan tinggi dan 11 lembaga non-perguruan tinggi se-Indonesia.
Terdapat tiga editor umum yakni Prof. Dr. Susanto Zuhdi (Universitas Indonesia), Prof. Dr. Jajat Burhanuddin (UIN Jakarta), dan Prof. Dr. Singgih Trisulistiyono (Universitas Diponegoro).
Enam di antara penulis dan editor buku tersebut berasal dari PTKIN diantaranya yaitu, Prof. Dr. Jajat Burhanuddin (UIN Jakarta – Editor Umum); Prof. Dr. Oman Faturrahman (UIN Jakarta – editor Jilid 3); Prof. Usep Abdul Matin, Ph.D (UIN Jakarta – editor Jilid 3); Zacky Khairul Umam, Ph.D (Universitas Islam Internasional Indonesia – editor jilid 4); Faizal Arifin, M.Hum (UIN Jakarta – penulis jilid 5); dan Dr. Abd Rahman Hamid (UIN Lampung – penulis jilid 6).
Berdasarkan formasi penulis di atas, Abd. Rahman Hamid, yang juga Ketua Prodi Sejarah Peradaban Islam (SPI) Fakultas Adab UIN RIL ini merupakan satu-satunya penulis dari PTKIN di Luar Pulau Jawa yang terlibat dalam penulisan buku tersebut.
Sebagaimana diketahui, bahwa penulisan buku Sejarah Nasional tahun ini merupakan yang ketiga kalinya dan difasilitasi oleh pemerintah.
Sebelumnya, telah terbit buku Sejarah Nasional Indonesia (SNI, 6 jilid) pada tahun 1975 dan buku Indonesia dalam Arus Sejarah (IDAS, 9 jilid) tahun 2012.
Alumnus Program Doktor Ilmu Sejarah Universitas Indonesia (2019) ini menulis Jilid 6 berjudul “Pergerakan Kebangsaan” dengan editor Prof. Dr. Phil. Gusti Asnan (Universitas Andalas) dan Prof. Dr. Purnawan Basundoro (Universitas Airlangga).
Hamid menulis Bab 1 tentang “Babak Baru Kolonialisme Belanda” yang terdiri atas empat sub bahasan yaitu, Penguatan Negara Kolonial, Cara Pandang Baru, Pintu Semakin Terbuka, serta Infrastruktur Komunikasi dan Transportasi.
Bab ini menjadi pembuka bab-bab berikutnya tentang dinamika gerakan kebangsaan sejak awal abad ke-20 hingga akhir zaman penjajahan Jepang tahun 1945 di Indonesia.
Ia menjelaskan satu tonggak penting, yakni peranan pelayaran antar pulau, baik yang dimotori perusahaan pelayaran Belanda Koninklijke Paketvaart Maatschappij (KPM) maupun perahu layar Indonesia, dalam proses integrasi wilayah dan penduduk di Kepulauan Nusantara.
Selain itu, pemerintah kolonial juga menyelenggarakan pemindahan penduduk (emigrasi) dari Pulau Jawa ke Luar Jawa, sebagai bagian dari implementasi Politik Etis yang dicanangkan pada awal abad ke-20.
Dalam konteks ini, Lampung merupakan daerah emigrasi pertama (tahun 1905) dan paling berhasil dari semua wilayah emigrasi di Indonesia yang meliputi Sumatera, Sulawesi, dan Kalimantan.
Dalam proses penulisan, Hamid diminta untuk membantu penulisan Jilid 3 yang topiknya terkait dengan perkembangan Perkapalan dan Hukum Pelayaran Niaga.
Ia menganalisis pengaruh Islam dalam Hukum Perdagangan Maritim di Nusantara yaitu Undang-undang Laut Melaka, Hukum Pelayaran dan Perniagaan Amanna Gappa, dan Undang-undang Bandar Bima.
Penulis buku “Sejarah Maritim Indonesia” ini juga diminta menulis untuk Jilid 9 yang membahas mengenai Zaman Orde Baru, dengan editor Prof. Dr. Erniwati (Universitas Negeri Padang) dan Dr. Didik Pradjoko (Universitas Indonesia).
Fokus tulisannya mengenai Internasionalisasi Wawasan Nusantara sejak dicetuskannya Deklarasi Djuanda 13 Desember 1975 hingga pengakuan internasional melalui UNCLOS tahun 1982.
“Kalau dahulu saya menjadi pembaca dua buku Sejarah Nasional yakni SNI dan IDAS, maka tahun ini saya menjadi penulis buku Sejarah Nasional yang baru,” kenang Hamid.
Tentunya, ini tidak hanya menjadi kebangaan bagi Abd. Rahman Hamid karena telah menjadi bagian penting dari proses lahirnya buku Sejarah Nasional yang baru, tetapi juga UIN Raden Intan Lampung sebagai satu PTKIN terkemuka di Luar Jawa yang dinakhodai oleh Rektor Prof. Wan Jamaluddin Z, M.A.g., Ph.D.
Keterlibatan Abd Rahman Hamid ini menambah satu legacy lagi dari UIN Raden Intan Lampung untuk Indonesia, khususnya dalam penulisan Sejarah Nasional Indonesia yang baru. (*)
Berita Lainnya
-
Pemkot Bandar Lampung Berikan Tali Asih kepada Warga Terdampak Puting Beliung
Kamis, 18 Desember 2025 -
Musim Panen Cabai Tapi Dibanjiri Pasokan dari Pulau Jawa, Gubernur Lampung Minta Perketat Pengawasan Distribusi
Kamis, 18 Desember 2025 -
Terbagi Tiga Tahap, Lampung Terima Alokasi IJD Rp372 Miliar untuk Perbaikan Jalan
Kamis, 18 Desember 2025 -
BBPOM Bandar Lampung Temukan 14 Kasus Pelanggaran Obat dan Makanan Selama 2025
Kamis, 18 Desember 2025









