• Selasa, 09 Desember 2025

Way Kanan Tetapkan Siaga Bencana, BPBD Kerahkan Personel Hadapi Cuaca Ekstrem

Selasa, 09 Desember 2025 - 11.50 WIB
15

Bupati Way Kanan, Ayu Asalasiyah dan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Kalakhar) BPBD Way Kanan, Sufrianto. Foto: Ist.

Kupastuntas.co, Way Kanan - Pemerintah Kabupaten Way Kanan resmi menetapkan status siaga bencana sebagai langkah antisipatif menghadapi potensi cuaca ekstrem yang diprediksi melanda wilayah setempat.

Kebijakan ini diambil Bupati Way Kanan, Ayu Asalasiyah untuk memastikan seluruh jajaran kecamatan hingga kampung benar-benar siap menghadapi kondisi terburuk.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Kalakhar) BPBD Way Kanan, Sufrianto mengatakan, penetapan siaga bencana dilakukan setelah Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini terkait hujan berintensitas tinggi disertai angin kencang.

Kondisi tersebut berpotensi memicu bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, maupun angin puting beliung.

"Untuk kondisi hari ini kita sudah mendapatkan peringatan dini dari BMKG terkait cuaca ekstrem dengan curah hujan tinggi disertai angin kencang,” ujar Sufrianto.

BPBD disebut terus memperbarui informasi cuaca kepada masyarakat serta berkoordinasi dengan kecamatan dan kampung, terutama yang berada di wilayah aliran sungai.

Sejumlah daerah aliran sungai yang dinilai berpotensi terdampak banjir meliputi Sungai Umpu, Way Besai, Way Kanan, Way Giham dan Way Tahmi.

Wilayah ini disebut perlu meningkatkan kewaspadaan karena debit air dapat meningkat sewaktu-waktu ketika hujan ekstrem terjadi.

Suprianto menjelaskan bahwa dengan ditetapkannya status siaga bencana, seluruh perangkat pemerintah mulai dari tingkat kabupaten hingga kampung diwajibkan selalu siap menghadapi kemungkinan keadaan darurat.

"Di BPBD juga sudah kita persiapkan peralatan dan penegasan bahwa kapan pun ada panggilan semua harus siap meluncur tanpa kecuali,” tegasnya.

Saat ini BPBD Way Kanan memiliki 31 personel TRC SAR yang siaga setiap waktu untuk melakukan pertolongan maupun evakuasi warga terdampak bencana.

Selain itu, tim siaga bencana di kampung-kampung rawan telah diaktifkan untuk mempercepat respons ketika kondisi darurat terjadi.

"Khusus titik rawan sudah ada tim siaga bencana di kampung rawan, dan dengan hujan yang tidak berhenti begini, banjir bisa kapan saja terjadi,” kata Sufrianto.

Kesiapsiagaan ini dinilai penting mengingat tingginya risiko bencana di beberapa kecamatan.

Dari total 15 kecamatan di Way Kanan, delapan kecamatan masuk kategori sangat rawan banjir, yakni Blambangan Umpu, Negeri Agung, Bahuga, Negeri Besar, Negara Batin, Pakuon Ratu, Bumi Agung, dan Buay Bahuga.

Selain itu, empat kecamatan lainnya yaitu Banjit, Rebang Tangkas, Way Tuba, dan Gunung Labuhan dikategorikan rawan longsor serta angin puting beliung.

Dengan status siaga bencana yang telah diterapkan, Pemkab Way Kanan berharap seluruh unsur masyarakat meningkatkan kewaspadaan dan segera melapor apabila ditemukan tanda-tanda potensi bencana di wilayah masing-masing. (*)